THANK YOU, TAE! | 17

1.4K 202 12
                                    

**

Aku update lagi huhu.

Happy reading.

**

"Dia tidak pernah menolak, bukan berarti dia suka. Dia hanya takut kamu terluka."

**


Jennie mengitip dua orang dari jendela kelasnya. Dahinya mengernyit tak suka saat salah satu dari orang tersebut tersenyum manis seraya menggeleng pelan, karena di matanya orang itu seperti bersikap menggoda lelaki di depannya tersebut. Jennie memutar bola matanya dengan malas, duduk kembali di kursinya dan menatap para teman-temannya yang sibuk sendiri. Di kelas ini memang Jennie tak terlalu dekat dengan mereka, hanya saling tahu nama masing-masing saja sudah cukup bagi Jennie.

Matanya menatap Hoshi yang sedang bergoyang heboh diiringi dengan suara musik yang agak memekik telinga. Jennie menghela nafas dan menggeleng pelan, kemudian fokusnya teralihkan pada Yerin yang baru melangkah masuk kedalam kelas seraya memasukkan handphone miliknya ke saku seragam.

Keduanya bertatapan, Jennie hanya diam saat Yerin melebarkan senyum dan berlari pelan menghampiri nya. Gadis berponi tersebut duduk di samping Jennie. Menyenggol lengannya pelan dan terkekeh senang. "Cie. Akhirnya lo di notice sama gebetan." kata Yerin antusias.

Jennie mengangkat alis. "Maksud lo?"

"Tadi Taehyung minta nomor hape lo ke gue. Ya karna lo pada dasarnya gak punya hape, gue kasih aja telepon rumah lo. Gak papa kan?" Yerin tersenyum seraya menaik-turunkan alisnya. "Lagian sih lo pake jual hape segala. Jadi gagal kan lo di chat sama dia."

Jennie merapatkan bibir mendengar itu. Jadi Taehyung mencegat Yerin saat gadis itu ingin ke kelas hanya karna ini meminta nomor ponsel nya? Uh. Jennie merasa tersipu dan malu. "Beneran?"

Yerin mengangguk cepat. "Serius sumpah!" Yerin mendekatkan wajahnya ke Jennie. "Kayaknya mau di ajak ngedate."

"Gak mungkin!" Jennie cepat-cepat menyahut membuat Yerin tertawa kencang sampai seluruh teman sekelas nya menoleh kearah mereka berdua. Jennie tersenyum canggung saat teman-temannya bergantian menatap dirinya serta Yerin yang masih tertawa. "Jangan ketawa," cicit Jennie.

Yerin mengusap sudut matanya yang sedikit berair. Menatap Jennie penuh dengan keyakinan yang ia miliki. "Gue bener-bener yakin lo mau di ajak ngedate."

"Apa sih!" Jennie memalingkan wajahnya, sudah di pastikan jika kedua pipinya memerah seperti kepiting rebus. Yerin tersenyum tipis, dan menoleh pada teman-teman sekelasnya yang sudah fokus lagi pada kegiatan masing-masing.

**

Taehyung menatap nomor ponsel yang dia minta dari Yerin. Sedikit ragu untuk menelepon karena takut Jennie takkan mengangkatnya. Lagipula zaman sekarang ada ya orang yang bisa tanpa adanya handphone? Misalkan Jennie punya handphone, Taehyung tak perlu repot menghubungi nya via telepon, tapi langsung chat saja di Line. Kalau harus menghubungi langsung pasti akan canggung.

Taehyung menggulingkan tubuhnya ke kiri, mengambil guling dan memeluknya. Tangannya menurunkan ponsel berwarna putihnya tersebut, matanya menatap langit-langit kamarnya yang di hiasi oleh rasi bintang yang di tempel oleh adiknya saat berkunjung ke apartemennya pekan lalu.

Sebenarnya Taehyung masih agak ragu untuk mengakui kalau dirinya mencintai gadis itu. Gadis yang dia yakini bukan selera nya apalagi tipe idealnya. Apa ini hanya rasa nyaman yang muncul karena dia sering menolong Jennie? Atau ini benar-benar rasa cinta?

Taehyung menggeram frustrasi. Dia ingin membuktikan lagi. Takut jika saat itu hanyalah kesalahan pada detak jantungnya atau ada kesalahan dari pipinya yang memanas. Tangan Taehyung terangkat lagi. Memandang deretan nomor telepon rumah Jennie.
Dia menghela nafas, mendudukkan diri dan meyakinkan diri. Kemudian memencet nomor tersebut dan menempelkan handphone nya ke telinga kanannya. Suara tanda sambung terdengar, baru satu kali, dua kali, dan ti—

THANK YOU, TAE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang