THANK YOU, TAE! 4

1.9K 258 6
                                    

***

"Biasanya kalau perempuan yang memendam rasa duluan, hanya akan menjadi sebuah angan-angan."

***

Jennie menatap Taehyung yang sedang berlari mengelilingi lapangan. Bisa gadis itu tebak kalau Taehyung mendapat hukuman. Karena sekarang telah masuk jam pelajaran, dan kebetulan Jennie di perintahkan oleh Guru untuk mengambil buku paket di perpustakaan, otomatis ia melewati lapangan. Sebenarnya Jennie tak sendirian ke perpustakaan, ia bersama Yerin, tapi gadis berponi itu dengan tergesa-gesa meninggalkan Jennie.

Jennie meniup helaian rambut yang menutupi pandangannya, gadis itu melangkah pelan menuju Taehyung. Laki-laki itu masih terus berlari mengelilingi lapangan. Kalau di hitung, sudah sebanyak 12 kali laki-laki itu mengelilingi lapangan. Piluh keringat yang mengalir dan deru nafas nya yang cepat tak membuat laki-laki itu berhenti. Jennie memberhentikan langkahnya di ujung lapangan, ia sedikit tersenyum saat ekor mata Taehyung melirik padanya, kemudian perlahan kecepatan lari laki-laki itu memelan.

Jennie tersenyum lebar saat Taehyung berhenti tepat di depannya. Laki-laki itu menatap Jennie dengan menelisik. "Ngapain lo disini?" tanya Taehyung dengan nada ketus.

Jennie merapatkan bibir sejenak, "Gue mau ke perpus sebenernya. Tapi gue liat lo di lapangan, yaudah gue samperin aja,"

Taehyung berdecak, deru nafasnya masih cepat, perlahan dia mengatur deru nafasnya. Lalu memandang Jennie dengan sorot datar, "Sono balik. Jangan bikin gua eneg liat muka lo itu,"

Jennie tertegun sejenak, ada perasaan sakit saat Taehyung mengatakan itu. Tapi dengan cepat ia menepis itu semua. "Yaudah, gue balik ya? Dadah!" Jennie pamit, tak lupa ia melambaikan tangan pada Taehyung, kemudian membalikkan badan dan melangkah cepat menjauh dari Taehyung.

Laki-laki itu mengerjap, dia menepuk pelan bibirnya, kemudian menghela nafas dengan gusar. "Kampret nih bibir, kondisikan dong!"

***

Jennie menepuk dahinya, ia lupa menyusul Yerin di perpustakaan. Dengan tergesa ia melangkah menuju tangga, kedua kakinya menaiki satu persatu tangga, rambutnya berkibar pelan dengan indah. Jennie menghela nafas, ia memberhentikan langkah saat sampai di lantai dua, langkah kakinya berbelok kearah perpustakaan, matanya pun sedari tadi bergulir menatap sudut-sudut koridor, siapa tahu saja Yerin berjalan kembali seraya membawa buku paket.

Kedua tangan Jennie ia masukkan ke saku almamater nya, ia terus melanjutkan langkah sampai ke pintu perpustakaan. Kemudian ia sedikit memasukkan kepalanya ke perpustakaan, matanya menyipit pelan, mencari Yerin yang mungkin saja sedang mengambil buku paket di perpustakaan. Tapi kemudian ia menghela nafas, Yerin tak ada di perpustakaan.

Apa gadis itu telah kembali ke kelas?

Jennie menegakkan tubuh, perlahan ia membalikkan badan lalu tersentak kaget melihat Kai yang berdiri tepat di depannya. Laki-laki tampan itu mengangkat alis melihat Jennie, tapi kemudian menunjuk Jennie dengan riang. "Lo cewek yang waktu itu nyamperin Taehyung ke lapangan kan?" tanya Kai dengan nada riang.

Jennie mengangguk ragu, tatapannya menatap Kai yang sekarang tersenyum manis padanya. "Akhirnya kita ketemu lagi. Kenalin, gua Kim Jongin, panggil aja Kai." tangan kanan laki-laki itu terulur di depan Jennie.

Gadis itu terdiam, ia teringat dengan perkataan Yerin yang berkata jika Kai adalah sahabat Taehyung yang terkenal karena sikap ramah dan mudah tersenyumnya. Jennie sedikit ragu untuk menjabat tangan laki-laki di hadapannya ini. Kai terkekeh karena uluran tangannya tak juga di jabat. "Oke, oke. Lo gak usah ngenalin diri karna gua tau lo Jennie kan?"

"Iya," Jennie membalas dengan nada pelan. Kai mengangguk, kemudian tanpa di duga dia menyentuh pelan pipi kanan Jennie sebelum laki-laki itu berbalik dan melangkah menjauh. Jennie mengerjap, menatap punggung Kai yang menjauh dari pandangannya. Kemudian ia bergidik takut, "Yaampun,"

***

Taehyung menggeram dalam diam. Pandangan nya menatap nampan nasi yang telah terisi oleh nasi dan lauk pauk sampai penuh. Jimin mengernyit melihat Taehyung, dia merapatkan duduknya pada laki-laki yang bermarga Kim itu. "Lo kenapa sih?"

Taehyung menoleh pada Jimin, berdecak sebal kemudian mengambil sendok dan mulai melahap makanannya.

Jimin terkekeh pelan karena pertanyaan nya tak di gubris laki-laki itu. Dia menegakkan tubuh, menatap lurus pada sesosok gadis yang baru saja masuk ke kantin bersama teman gadisnya. Mereka Jennie dan Yerin. Tak sadar senyuman tipis tercetak di bibir laki-laki itu, dia menoleh pada Taehyung yang masih melahap makanan di nampan. "Heh, pacar lo tuh," goda Jimin dengan alis mengangkat.

Taehyung menoleh pelan, lalu mengikuti arah yang di tunjuk Jimin dengan dagu laki-laki itu. Taehyung mendelik samar, "Pacar apanya?"

"Lo suka kan sama dia?" Jimin terkekeh mengakhiri ucapannya.

"Kata siapa?" Taehyung bertanya pelan.

Jimin menggaruk keningnya yang tak gatal, "Menurut gua sih," Jimin menyengir lebar. "Keliatan banget lho."

"Sok tau," sahut Taehyung dengan cepat.

"Udahlah, gak usah di sembunyiin. Jujur aja, Tae." kata Jimin dengan nada jahil.

Taehyung menoleh dengan malas, "Kuping lo gak budeg kan pas gua bilang selera gua tinggi?"

Jimin menyengir lebar, "Enggak lah,"

"Dengerin ini, Jennie bukan selera atau tipe gua." kata Taehyung dengan nada datar.

"Tae, gak usah pake selera atau tipe. Kalo Jennie di embat orang gimana?"

Taehyung menghela nafas dengan malas, "Mana ada sih yang mau sama cewek kayak dia?"

Jimin sedikit tertegun mendengar perkataan Taehyung. Kalimat itu sedikit pedas. Kalau Jennie berada di sini dan mendengar kalimat yang baru saja Taehyung ucapkan. Sudah di pastikan kalau gadis itu akan sakit hati.

"Selain muka lo pahit kayak pare. Mulut lo juga pedes kayak cabe ya," kata Jimin dengan pelan.

***

T A A N A A K I M M
Present®

#Author Note

Lama update? Huhu. Ya maaf. Kan niatnya juga Hiatus wkwk.

Jangan lupa vomentnya.

Part ini pendek? Emang sengaja aku pendekin😂.

Bye💗

THANK YOU, TAE! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang