26

203 70 23
                                    

°|•°'Sinha pov


Seperti rutinitas biasa para mahasiswa akhir tahun, saat ini aku tengah berkutat dengan laptop ku.

Menyusun srkipsi untuk kelulusanku nanti sangatlah menguras tenaga dan juga pikiran.

Ditambah dengan professor dan dosen pembimbing yang kadang sulit untuk dihubungi. Benar benar menyebalkan.

Tok

Tok

Terdengar ketukan di pintu kamarku yang perlahan terbuka dengan menampakan presensi tubuh seseorang.

"Sinha.. Kau belum tidur? " Tanya Kim Sihwan kakak lelaki ku.

"Oppa? Iya aku memang belum tidur. Aku pusing memikirkan tugas skripsiku ini.. Huhh. " jawabku lalu menghela napas dengan lelah.

Sedangkan dirinya hanya terkekeh pelan menanggapi pernyataanku sembari berjalan mendekat dan duduk diatas ranjang tepat di sebelahku.

"Aigo, ternyata adikku ini rajin sekali ya. Padahal sekarang jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam.

Tapi seberat apapun itu kau harus tetap semangat! Memang diawal sangatlah menyulitkan tapi hasil yang akan kau dapatkan pasti setimpal dengan perjuangan yang telah kau lakukan.

Hwaiting oke! " Aku tersenyum manis mendengar kata kata penyemangat yang terlontar dari bilah bibirnya.

"Ya, kau benar oppa aku tidak boleh menyerah. Jika impianku ingin tercapai aku harus tetap semangat. Fighting!.. "

Pria disampingku ini membawaku kedalam dekapannya yang hangat.

Menggoyangkan tubuh kami berdu kekanan dan kekiri seirama dengan detik jarum jam.

Ahh, aku selalu merindukan saat saat seperti ini. Saling menyayangi satu sama lain dan akur seperti sepasang saudara pada umumnya?

Bukan selalu berkelahi seperti anjing dan juga kucing di setiap kali kami bertemu.

"Oppa joahaeyo.. "

"Nado joahaeyo.. "

°|•°'Jungkook pov

Menikmati secangkir moccachino late ditemani dengan beberapa buah muffin disore hari benar benar perpaduan yang pas.

Suasana coffee shop juga tidak terlalu ramai menambah kehangatan ditengah cuaca yang sedang tidak bersahabat.

Rintik hujan tak pernah surut sedari siang tadi. Tapi aku menyukainya, karena aku pecinta hujan jika kalian ingin tau.

"Kookie-yaa!.. " Teriakan seseorang yang sedari tadi ku tunggu kehadirannya berhasil mengalihkan perhatianku dari sesi menatap langit sore hari.

Dapat kulihat wajah manis penuh keceriaan yang begitu kontras dengan suasana hatinya saat ini.

Ya, dia memang belum bisa melupakan sang lelaki pujaan hati.

Sungguh kasihan kakak kesayanganku ini. Padahal sekarang sudah masuk bulan kelima semenjak pertengkaran di rumah nyonya Kim terjadi.

Aku mengetahui semua itu tidak lain dari sahabat semasa kecilnya.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang