[7.5] Me Too

329 76 1
                                    


TWICE — More & More
00:01 ●━━━━━───── 03:19
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——



















Pelajaran Matematika itu penyelamat buat kamu, maksudnya nilai kamu dipelajaran lainnya itu nggak sebagus di pelajaran matematika. Entahlah, padahal menurut kamu Matematika itu prinsipnya cuma kayak ngitung duit. Jadi gampang.

Hyeongjun yang memang kelemahannya di pelajaran Matematika jelas meminta kamu buat ngajarin dia. Dan berakhirlah kalian belajar berdua di bangkunya Hyeongjun. Kalau bangku kamu itu ada di depan Hyeongjun terpaut 3 bangku.

"Jun, paham nggak?"

Hyeongjun yang merasa di ajak berbicara itu menoleh ke arah kamu, "Udah kok, ini makasih yaaa"

Mendengar jawaban Hyeongjun membuat kamu tersenyum, akhirnya kamu berhasil mengajari Hyeongjun pelajaran Matematika.

Kamu berjalan kembali ke bangku kamu. Rasanya hari ini capek banget, padahal bel pulang sekolah masih 5 jam lagi tapi kamu kepingin buru-buru pulang terus rebahan di kamar. Pusing kamu datang lagi tapi nggak separah kemarin waktu manggung di cafe Serim.

"Ayo ke UKS"

Tangan kamu tiba-tiba ditarik sama seseorang yang sekarang berdiri di sebelah meja kamu.

"Hyeongjun?!!"

Kamu merebut kembali tangan kamu yang dipegang oleh Hyeongjun dan mengusapnya, "Nggak usah jun, nggak sakit kok"

Iya, bohong kamu ini untuk mencegah kekhawatiran Hyeongjun. Beberapa menit lagi ada tes Matematika soalnya, nggak mungkin kamu harus ke UKS dan melewatkan tes Matematika itu. Bisa-bisa nilai kamu kosong, soalnya tes ini cuma sekali dan nggak ada kata 'susulan'.

"Janji jangan sampai pingsan?!!"

Kamu mengangguk mendengar penuturan Hyeongjun. Iya, berkat kata-kata Hyeongjun tadi, kamu berusaha untuk bertahan dan nggak pingsan waktu tes Matematika berjalan. Bisa-bisa dilihatin satu kelas kalau kamu pingsan.

Berhasil!!!

Tes Matematika kamu hari ini berjalan lancar. Berkat belajar kamu kemarin dan hari ini kamu bisa lancar mengerjakan soal-soal. Begitu juga pusing kamu mendadak mereda saat Tes berlangsung.


"(y/n), ayo pulang"

Hyeongjun sudah siap berdiri di depan meja kamu sambil membawa tas di punggungnya. Kebetulan banget, kakak kamu nggak bisa jemput kamu hari ini. Jadi, Hyeongjun berjasa banget nganterin kamu pulang ke rumah.

"Ayo jun, bentar ya aku beres-beres dulu. Sabar"

Setelah hampir dua menitan kamu membereskan barang-barang kamu, akhirnya kamu sama Hyeongjun pulang ke rumah seperti biasa naik motornya Hyeongjun yang nyaman banget.

"(y/n) mampir dulu yuk. Laper nih"

Sebenarnya makan di luar setelah pulang sekolah itu bukan tipe kamu banget, tapi ya mau gimana lagi kamu juga masih mau lama-lama di luar bareng sama Hyeongjun.

"Iya terserah kamu jun"

Setelah itu Hyeongjun melajukan motornya ke arah tempat makan yang kamu sama Hyeongjun sering datangi. Tempatnya waktu itu rame, tapi nggak terlalu rame soalnya masih kebagian kursi dan kamu sama Hyeongjun segera pesan.

"(y/n) tau nggak?"

Kamu menoleh mendapati Hyeongjun yang seksrang lagi duduk menatap wajah kamu, "Apa jun?"

"Dari kapan sih aku suka sama kamu kayak begini?"

Kamu diam membeku. Ini yang didepan kamu beneran Hyeongjun kan?

"Jun? Ini kamu kan?"

Hyeongjun masih menatap kamu dengan tatapan yang susah diartikan.

Hyeongjun mengangguk setelahnya, "Iya, kenapa? Aneh ya aku suka sama kamu?"

Kamu menggeleng dengan wajah yang masih bengong, terpaku dengan semua ucapan Hyeongjun barusan. Ini beneran perasaan Hyeongjun sama kayak perasaan kamu?

"Terus kenapa kamu kayak kaget gitu? Aneh ya disukain sama aku? Iya kan? Iya sih kan kamu sukanya sama Kak Al—"

"Stop jun!!! Kamu beneran suka sama aku?"

Hyeongjun mengangguk menjawab pertanyaan dari kamu tadi.

"Iya lah, kamu itu sesuatu banget di hidup aku. Setiap hari aku mikirin kamu, khawatir kalau sewaktu-waktu pusing kamu kambuh kalau nggak ada aku. Sering banget was-was sama keadaan kamu, aku tuh sayang banget sama kamu (y/n)"

Kamu terdiam mendengar semua pengakuan Hyeongjun. Masih mencoba mencerna semuanya padahal kan seharusnya kamu senang dengan perasaan kamu yang ternyata sama dengan perasaan Hyeongjun.

"Tapi Jun, kita kan—"

"Iya aku tau, kita ini cuma temen. Aku nggak ngajak kamu untuk pacaran kok. Kalau kamu nyaman sama aku sebagai seorang sahabat ya aku nggak apa-apa yang penting aku masih di samping kamu"

"Jun—"

"Udah (y/n), nggak usah maksain. Aku tau kok, perasaan aku nggak usah dipikirin juga nggak apa-apa"

"Jun diem!!! Dengerin aku dulu"

Hyeongjun yang tersentak dengan bentakan kamu tadi langsung menatap kamu dengan bola matanya yang membulat menandakan bahwa dia masih terkejut.

"Maaf sebelumnya, tapi jauh sebelum kamu ngomong gini ke aku, aku udah suka sama kamu. Tapi aku sadar jun, kita ini cuma temen. Nggak mungkin kamu mau menerima perasaan aku yang udah hampir 4 tahun jadi sahabat kamu"

"Hah? Jadi kamu—"

"Iya Jun, aku juga suka sama kamu"






















































end

❝ Friendzone - Song Hyeongjun ❞

This is Cravity [✔]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα