Healing - Kang Minhee

207 29 3
                                    

Pentagon  - Sparkling Night

00:01 ●━━━━━─────  02:56
 ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷

——


Hari ini, hari ini juga kamu menghadapi hari yang akan menentukan masa depan kamu. Hati dan pikiran kamu sepenuhnya berharap pada hal itu. Bertahun-tahun belajar dengan giat di bangku sekolah membuat kamu berharap banyak pada hal itu.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Kebanyakan orang menyebutnya 'masuk kuliah jalur undangan' itu yang membuat kamu berharap banyak pada seleksi kali ini. Tiga tahun di bangku SMA dan selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik di seluruh angkatan membuat kamu percaya bahwa takdir akan membawa hal baik kali ini.

Seluruh doa sudah kamu panjatkan kepada sang pencipta. Begitu juga laki-laki yang sekarang sedang berada di hadapanmu. Duduk menemanimu sambil terus memandangi layar ponselnya. Sedangkan kamu sendiri sibuk bergelut dengan pikiran kamu.

Semakin dekat dengan waktu pengumuman membuat kamu lupa caranya tidur bahkan lupa caranya menenangkan pikiran. Hatimu begitu gelisah menunggu hasil pengumuman. Melihatmu yang masih saja terlihat begitu gelisah, membuat laki-laki disebelah kamu sedari tadi itu menoleh dan menatap kamu datar seakan paham keseharian kamu akhir-akhir ini hanya bisa gugup dan gelisah.

"Udahan dulu gugupnya, santai aja. Kalau udah rejekinya pasti dateng ke kamu kok"

Kamu menghembuskan nafas, "Udah nyoba tenang tapi tetep gak bisa, Min"

Laki-laki bernama Minhee itu hanya bisa tersenyum melihatmu. Gugup dan perasaan gelisah itu sudah kamu rasakan jauh sebelum hari pengumuman.

"Lima menit lagi, Min!!" teriak kamu kepada Minhee. Jantung terus berdebar kencang, memandangi layar laptop dan terus memantau countdown waktu pengumuman. Banyak pikiran buruk mulai menghantuimu. Apakah kamu lolos atau tidak?

"Minhee, aku buka sekarang ya?" Jam telah menunjukkan pukul 15.00 yang artinya waktu pengumuman telah keluar.

"Yakin sekarang? Ayo deh, semoga lolos ya!"

Tangan bergetarmu mulai mengetikkan nama dan nomor pendaftaran mikiknya. "Minhee, bukain ya. Huh, aku deg-degan banget"

Kini Minhee mulai mengambil alih laptop milikmu. Buru-buru melihat hasil seleksi milikmu, hingga tampak web hasil pengumuman tersebut. Minhee terdiam sebentar sebelum menatap wajahmu.

"Kenapa, Min? Enggak lolos ya?" Tanyamu penuh harap.

Minhee memilih untuk tidak menjawabnya, dia hanya memutar laptop ke arahmu hingga tampak tampilan web yang terdapat warna merah mencolok di dalamnya.

"Yahh, enggak lolos ya? Haha gapapa" ucapmu sambil menatap kosong ke arah laptop dengan hati yang hancur sebenarnya.

Minhee yang melihat kamu begitu merasa bersedih, "Jangan nyerah okay? Mending ngejar SBMPTN yuk sama aku, pasti lolos kok"

Mendengar ucapan Minhee membuatmu mulai menitikkan air mata, di saat seperti ini kamu mulai merasa bahwa di dunia ini tidak ada yang bisa dibanggakan darimu. Duniamu terasa hancur, rasanya sakit menelan fakta bahwa kamu gagal kali ini. Gagal membawa nama baik keluarga, gagal membuat bangga orang terdekat.

"Mau peluk?"

Minhee mulai merentangkan tangannya untuk meraih kedua bahumu yang mulai lemas. Membawamu ke dalam pelukan hangatnya, setidaknya ada Minhee yang selalu ada di sisimu membuat harimu menjadi lebih baik.

This is Cravity [✔]Where stories live. Discover now