Friendship[3] Joden berantem

141 18 4
                                    

Mobil Deven sama Anneth pun sudah sampai di kawasan lingkungan sekolah, ramai Siswa-Siswi yang sudah pergi ke sekolahan.

Saat Mobil Deven sama Anneth terparkir mulus di parkiran khusus petinggi, Siswa-Siswi langsung berlarian ke arah parkiran hanya untuk melihat couple goals yang di juluki oleh Anneth dan Deven.

Deven dan Anneth pun keluar dengan gaya mereka masing masing dengan Anneth tersenyum yang selalu bertengger di bibirnya, sementara Deven dengan wajah datar dan dinginnya kepada mereka semua.

Sikap dua sahabat kecil tersebut bertolak belakang apabila sudah ada di sekolahan mereka, ramai orang yang membicarakan mereka dari yang positif maupun negatif.

"Huwa ... Couple goals kita, datang dong! Gue seneng banget!".

"Hooh, sekian lamanya. Kita libur, akhirnya bisa cuci mata juga, Hehe."

"Uwu ... Prince ku ... Tambah bening aja sih!".

"Princess kok .... Tambah canss aja sih!".

"Idih, cantik dari mananya? Masih cantikan gue juga tuh. Kemana mana!".

"Haduh, Mbak. Jangan halu deh, ketinggian. Jatuh, sakit lagi, hahaha."

"Ish, sialan lo semua!".

Begitulah teriakan teriakan  para penggemar mereka maupun hatters mereka Anneth hanya menanggapi sebuah senyumannya sementara Deven dengan wajah datar.

Deven pun mulai mengeggam tangan Anneth dan dibalas oleh Anneth dengan berjalan beriringan sontak itu semua membuat kaum Hawa maupun kaum Adam iri dilihat-nya.

Mereka berjalan beriringan di koridor ramai orang yang memphoto mereka secara diam-diam, ataupun memvideo mereka tanpa sepengetahuan orangnya, untuk kehaluan mereka masing masing.

Sampai akhirnya Anneth dan Deven pun sudah datang dikelas-nya, sontak itu semua membuat semua isi kelas iri melihat mereka.

Sahabat mereka bahkan ada yang berteriak maupun berpelukan kepada Anneth untuk melepas rindu.

"Huwa ..., Anneth! Gue kangen!" teriak Ucha si toa masjid sambil berlari menuju Anneth dan langsung memeluk tubuh ramping milik Anneth dengan erat.

"Ah ..., Nethi! Juga!" teriak Anneth tak kalah samanya dengan Ucha sehingga membuat Deven yang ada di pinggir Anneth menutup telinga-nya sebelum di periksa ke THT.

"Oh ..., Jadi gitu yah. Nggak kangen sama Mak Uwa, dan Joa, gitu?" tanya Uwa dan Joa bersamaan sambil memalingkan wajah mereka dengan bibir yang di majukan beberapa senti sehingga membuat mereka lucu.

"Aihs ..., Gitu aja ngambek. Nggak kok, Nethi! Selalu kangen. Sama Mak Uwa, dan Joa ...!" teriak Anneth sambil berlari kecil kearah Uwa dan Joa dengan memeluk erat tubuh mereka masing masing.

"Ah ...!" teriak Uwa dan Joa bersamaan sambil membalas pelukan Anneth dengan erat sehingga membuat Ucha ikut memeluk Anneth dari belakang.

Sementara para cowo mereka hanya berpelukan ala cowo dengan bertos ria kepada temen cowo mereka masing masing.

"Wes, bro .... Kemarin, jalan lagi yak. Sama Anneth?" tanya Inton dengan berpelukan ala cowo di ikuti oleh yang lainnya dan di balas Deven dengan berpelukan ala cowo.

"Yoi, bro .... Emang kenapa? Iri yak?" canda Deven sambil terkekeh kala melihat wajah Inton masam mendengar kata kata Deven.

"Ogah, gue, iri sama lo! Nggak penting tau nggak!" canda Inton sambil tersenyum manis kepada Deven dengan melirik Anneth jahil.

"Eleh, alasan doang. Kenapa lo, lirik-lirik Anneth?" tanya Deven bingung sambil mengikuti arah pandang Inton yang sedang melirik Anneth dengan jahil.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang