Part 3 - Mengapa Aku?

79 8 0
                                    

Flashback SMA-

Aku terus mengusap wajahku, aku terlalu takut untuk melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah. Entah apa yang aku pikirkan, jelas-jelas aku tidak berbuat salah apapun, namun perasaan tak nyaman timbul saat memikirkan aku akan bertemu dengan pria yang dulu sempat aku kagumi namun ternyata adalah pria yang tak lebih baik dari berandalan-berandalan yang ada dipinggir jalan.

"Liz.." suara yang sangat kukenal samar-samar terdengar dari arah belakangku.

"Zoe..." aku menjawab tak bersemangat.

"Aku rasa aku akan ijin sekolah hari ini." ku hentikan langkahku sambil menatap cemas pada Zoe.

"Kenapa? Kau sakit? atau apa karena masalah kemarin?" tanya Zoe yang terlihat khawatir padaku.

"Ehm... " gumamku lemas.

"Kau tidak melakukan tindakan kriminal, Liz. Kau tidak perlu menghindar dari hal ini. Si pria brengsek itulah yang harusnya malu pada perbuatannya." Zoe menegaskan setiap ucapnnya.

"Ayo kita masuk sebelum terlambat!" tangan kanan Zoe menarik tanganku dengan kuat hingga memebuat ku otomatis mengikutinya tanpa perlawana.

Entah apa yang akan terjadi hari ini pikirku. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

***

Aku merasakan bangku dikelasku terasa sangat tidak nyaman. Aku bisa melihat dengan jelas bagaimana pandangan teman-teman wanita dikelas memandangku seperti pandangan penuh hinaan dan ketidak sukaan.

Lalu bagaimana dengan Bradley?

Pria benar-benar tidak bisa dipercaya. Ia bersikap biasa saja seperti tidak pernah terjadi apapun antaranya. Dia bahkan tidak membuang pandangannya saat tanpa sengaja melihatku di koridor sekolah.

Dan teman-teman Brad? Mereka menggodaku, membuat hal-hal lucu yang membuatku benar-benar kehilangan rasa kepercayaan diriku yang sejak tadi sudah sangat menipis.

"Dia benar-benar pria brengsek!" Zoe berbisik pada ku saat Bradley dengan santainya meninggalkan kelas setelah pelajar Biologi  selesai.

"Aku tidak percaya ada pria seperti dia dunia ini! Harusnya Tuhan menciptakan wajah seseorang sesuai hatinya. Dia pantas mendapatkan wajah yang buruk rupa!" tangan Zoe meremas pensil ditangannya.

"Sudahlah, Zoe. Aku ingin melupakan hal ini dan melupakan dia." kujawab singkat dan tetap memandang halaman dibuku catatanku.

"Eliza!!" suara teriakan tiba-tiba terdengar dari depan pintu kelasnya.

Segera kumelihat ke sumber suara itu berasal yang ternyata adalah dari temanku Elle. Elle adalah temanku yang sudah tiga tahun ini berada bersama-sama denganku didalam club melukis disekolah.

"Oh my God, sweety! Kamu baik-baik sajakan?!" wajah Elle khawatir sambil memelukku yang masih terkejut dan kaku karena kehadirannya yang secara tiba-tiba.

"Apa kau tahu soal hal ini?" Elle menunjukan layar ponselnya padaku tanpa ragu setelah melepas pelukannya.

Aku terpaku dan sangat terkejut melihat postingan di Instagram yang diupload  oleh Deril, teman yang sering bergaul dengan Bradley.

Postingan itu menunjukan diriku yang sedang duduk dibangku club malam dengan tubuh yang sangat dekat dengan Bradley dan yang paling parah adalah keterangan pada foto tersebut "Pasangan paling romantis diSMA!"  diakhiri dengan emoticon ketawa.

"Ini benar-benar keterlaluan, kita harus memperingati mereka" Zoe terbangun dari bangkunya usai melihat foto yang diberikan Elle.

"Stop Zoe, aku yang akan berbicara pada mereka." Ini sudah terlalu kelewatan, aku menyadari bahwa akulah yang harus bicara pada Brad dan teman-temannta bukan Zoe.

I WillWhere stories live. Discover now