Kehidupan Baru

Mulai dari awal
                                    

"Dia pasti hanya merasa bosan"kata jigaemae dengan sedikit tertawa.

"Yap, benar"jawab sanghyun.

"Asma" ucap hobeom. Semua yang sedang tertawa kini menatap hobeom dan asma secara bergantian.

"Ah, ne. Manager hobeom." Jawab asma sedikit gugup dan juga bingung.

"Panggil saja kami dengan sebutan 'Oppa' Asma, aku merasa aneh setiap kau memanggil kami dengan embel-embel manager."cletuk sejin sebelum hobeom bersuara.

"Ah, arraseo."

"Bagaimana hubunganmu dengan mereka sekarang?"tanya  hobeom.

Manager yang lainya yang mengerti arah ucapan hobeom langsung menatap asma, mereka juga ingin mengetahui tentunya.

Asma yang di tatap semakin merasa gugup. Ia juga merasa bingung harus menjawab apa pada mereka.

"Masih sama, Oppa."

"Ternyata mereka sangat sulit untuk menerimamu, andai saja mereka sudah akrab seperti kita mungkin mereka akan selalu senang."ucap hyunsoo.

"Kamu benar hyunsoo-ssi. Tapi Asma, jangan pernah menyerah berusaha mendapatkan hati mereka."kata hobeom

Senyum kembali merekah di wajah asma, bagaimana tidak, itu adalah kata-kata motivasi baginya yang selalu terucap dari mereka. Walaupun asma belum bisa tertawa bersama bts namun ia merasa bahagia bisa tertawa bersama para manager yang selalu disampingnya.

"Tapi asma, kenapa kau tak memberi tahu bangtan saja bahwa kau seorang army? Siapa tahu setelah mereka mengetahui mereka akan menerimamu di dekat mereka kan."tanya jigaemae.

"Aniyo, Oppa. Aku hanya ingin bekerja bersama mereka dengan profesional, karena aku tak mau jika BTS tahu mereka akan mengasihani aku karena aku salah satu penggemar mereka." Jawab Asma dengan sedikit tersenyum.

"Kau army yang hebat ternyata, tak memanfaatkan identitas mu sebagai army untuk bisa dekat dengan BTS. Tapi setelah kau bekerja di sini sepertinya kau kurusan sekarang?"ucap sejin.

"Iyah, pipimu juga tirus. Kamu banyak berubah sekarang dibanding saat awal kita bertemu." Timpal sanghyun.

"Mungkin karena faktor pekerjaan. Ini adalah pekerjaan pertamaku dan sudah terbilang sedikit berat bagiku, Oppa. Tapi tak apa aku senang menjalaninya."

Semua manager hanya ber'O' ria sebagai jawabannya. Mereka semua salut pada asma, dia baru lulus langsung mendapatkan pekerjaan sebagai manager. Bahkan sebagai manager seorang artis dunia dan ia bisa melewati semuanya dengan baik, belum lagi para idola yang ia kagumi yang bertingkah seolah-olah mereka tak menyadari keberadaan Asma.

"Ah iya, ngomong-ngomong soal pekerjaan, sejin-ssi. Sepertinya kita semua tak bisa menemani BTS saat konser kan."tanya hyunsoo.

Deg.

Di antara mereka semua, ada seorang yang merasa kecewa. Siapa lagi jika bukan Asma. Yah, asma. Dia sudah berharap bisa melihat idolanya konser walaupun sambil bekerja, dari dulu Asma belum pernah merasakan konser dan berharap di konser terakhir BTS di Seoul nanti dia bisa melihatnya. Tapi, sepertinya harapan itu harus ia tepis saat mendengar kata-kata yang terucap dari hyunsoo tadi.

"Otteoke!, bagaimana aku bisa lupa tentang itu. Sepertinya benar kita semua tak bisa menemani Bangtan konser nanti."kata sejin.

Dan jawaban sejin sukses membuat perubahan raut wajah Asma berubah. Pupus sudah harapannya untuk melihat konser.

"Tapi kita bisa berkumpul untuk menemani BTS saat hari terakhir konser mereka."lanjut sejin membuat bola mata Asma berbinar langsung.

"Jinjja!?"

Because They ( Tidak Dilanjutkan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang