2. Sebuah Kehilangan | Dy Robyn

95 11 2
                                    

Di persimpangan jalan, terkadang kulihat kau berdiri di tengah jalan saat kendaraan memberi jeda sejenak pada aspal yang dingin, lagi kesepian. Bayanganmu yang bisu bernyayi di bawah purnama melalui gerak yang menghentak, lalu jatuh berdebum bersama tubuhmu.

Di musim kemarau, pada tempat yang sama, lampu jalan berkedip-kedip di atas surai hitammu. Dedaunan kering berayun turun dari tangkainya, lalu bertemu kekeringan lainnya yang bekersik. Kau kembali terbaring dan membuat dedaunan semakin berisik.

Di akhir pekan, dengan kejadian yang sama, udara dingin menggerayangi kulit dan menghasut tubuh terbujurmu untuk melupakan rindu serta pertemuan. Merelakan janji yang menguap bersama bintang-bintang yang tetiba menghilang tanpa isyarat.

Maka begitulah aku menjerit berulang kali di sisi kiri jalan setiap malam hendak bertukar tempat dengan pagi. Itulah saat di mana dirimu lenyap di balik kabut tipis menjelang fajar. Sebab di persimpangan jalan, pada musim kemarau yang tiba di akhir pekan dini hari kala itu, aku menyaksikanmu meregang nyawa dan mati.

BWI, 7 Juli 2020

***
DyRobyn

Insomnia Onde histórias criam vida. Descubra agora