Blurb
Ann yang lama tidak menjejakan kakinya di kerasnya ibu kota harus kembali menjalani hidup disana demi memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak mungkin bisa di andalkan dari ibu dan ayah sambungnya saja.
Pertemuan dengan teman kecilnya ternyata mem...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tandai jika ada typo Jangan lupa kasih vote+komen yang membangun.
Selamat membaca cerita Darpati Bab 1❤
From : Darpati To : Ann Ini alamatnya, bsk lo bisa dtg langsung biar sekalian interview. Lo blg aja mau ketemu Ci Lisa.
Ann yang sedang merebahkan diri di kasurnya langsung terduduk beralih mengambil secarik kertas dan juga pulpen, kemudian menulis ulang alamat yang dikirimkan oleh temannya itu. Bukan apa-apa Ann hanya mewanti-wanti kalau ponselnya lowbat.
Dimasukan kertas tadi ke dalam tas ranselnya kemudian membalas pesan tersebut dengan ucapan terima kasih.
Sejenak Ann menghela nafas gusar, sebenarnya ia masih ragu atas keputusannya. Menurut teman kecilnya--Darpati Danu Bagaskara-- pekerjaannya bukan termasuk pekerjaan yang patut dibanggakan tapi cukup menghasilkan.
Diletakkan kembali pulpen yang sebelumnya digunakan untuk menulis, kemudian di masukan ponselnya ke dalam saku celana dan mulai menuruni tangga menuju ruang bawah.
"Bu," panggilnya pelan membuat sang ibu menoleh.
"Danu nawarin kerjaan gajinya lumayan bu 4,5-5 juta cuma, memang agak jauh dari rumah," terangnya kemudian mengambil air dari lemari pendingin dan menenggaknya.
"Ya lumayan toh, dari pada di tempat kerjamu sekarang? Gajimu sebulan paling mentok 2 juta itu juga kalo rajin ambil lembur."
"Memang bagian apa?" Sang ibu kembali bertanya.
"Sejenis penagih utang gitu, cuma menurut info Danu Ann ga perlu turun lapangan. Masih belum ada gambaran sih mungkin kalau besok langsung kesana Ann jadi paham sistem kerjanya." Ibu manggut-manggut mendengar penjelasan Ann.
"Besok berangkat bareng Danu? Ayah kan harus ke bengkel."
"Kayaknya Ann coba naik busway kalau pakai ojek online lumayan ongkosnya bu, Ann nggak mau ngerepotin Danu."
Setelah mendengar jawaban Ann ibu beranjak pergi untuk menidurkan adik Ann. Ann pun memilih kembali ke kamar lalu, menghubungi kepala HRD untuk menyatakan pengunduran diri. Terdengar tidak sopan memang tapi masa bodoh perusahaan itu juga tidak mempunyai aturan yang jelas.
Sebatas info saat ini Ann bekerja di sebuah pabrik cup coffe tugasnya termasuk tidak susah hanya menempel nama brand ke cup coffe cuma penghasilan bekerja di sana tidaklah menghasilkan dengan gaji mingguan, seminggu para karyawan umumnya mendapat gaji 300-500 ribu kalau yang sudah expert mungkin bisa 700-1.000.000 itupun dengan catatan rutin ambil lembur.
Belum lagi di sana menggunakan aturan sistem yang fleksibel jadi sewaktu-waktu aturannya bisa diubah asal menguntungkan si perusahaan, bayangkan saja dalam sebulan peraturan itu sudah di revisi 4 kali dan tambah memberatkan karyawan maka dari itu Ann memutuskan untuk keluar saja dan mencari pekerjaan baru.
