06. Pelik

40 4 16
                                    

Selamat membaca bagian 06  Darpati ♥

Note : Bab ini sama sekali belum di edit baik perihal typo, tanda baca ataupun bahasa asing.

Tandai jika typo dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak komen serta vote.

Play mulmed - Jorja smith - Don't watch me cry

Hidup harus seimbang, masa lalu bukan hal buruk untuk dilupakan dan masa depan bukan hal sepele yang cuma dinanti untuk dinikmati.

.
.
.

Malam hari Ann sampai dirumahnya, sudah pukul 9 pantas jika jalan disekitar gang sudah tidak ramai orang berlalu lalang.

Danu menurunkan Ann di ujung belokan, karena gang yang dilalui cukup sempit. Ann membenarkan langkahnya menuju rumah.

"Kamu nggak mikir? masih bisa ngelak abis ketauan chatting sama istri orang!"

Deg. Suara ibu. Chatting?

"Kalo kamu udah bosen hidup bareng saya kamu bisa tinggalin saya sama anak-anak. Saya masih punya Ann, dia udah dewasa sudah kerja bisa membiayai ibu dan adiknya! Meskipun Farsya bukan adik kandungnya tapi dia sayang sama adiknya!"

Ann terpaku di depan pintu. Itu benar suara ibunya dan lagi?

Flashback.

9 tahun lalu, seorang wanita muda dengan tangan menggandeng gadis kecil yang terlihat memakai jaket dan juga sepatu--pakaian khas seperti musim hujan terlihat lulinglung sembari melihat secarik kertas yang ada di tangan sang wanita.

"Ibu? Masih lama? Ann kangen mau ketemu Papa" Gadis kecil kuncir kuda itu terlihat sekali memancarkan raut antusias menyebut kata Ayah.

"Sebentar lagi kita ketemu kok, ibu lupa alamatnya sebentar ibu tanya ke tukang ojek itu barangkali tau."

Setelah menanyakan alamat ternyata jarak dari tempat Ann dan ibunyabsekarang ke alamat yang dituju cukup jauh. Untuk sang tukang ojek berbaik hati mau mengantarkan.

Kisaran 30 menit perjalanan Ann dan Sang ibu sampai di sebuah warteg yang sepertinya baru akan buka karena ini masih pagi sekali kisaran jam 05.30.

"Ehh calon cucu aku udah dateng." Ann tak mengerti mengapa ada seorang pria tua keluar demgan hanya memakai sarung tiba-tiba bilang kalau dirinya adalah calon cucunya.

"Kakek siapa? Kakek aku udah nggak ada." Ann menjawab lugu, sesekali ia melirik ke wajah sang ibu yang tampak matanya sudah berkaca.

Tak ada jawaban kakek itu malah membawa Ann masuk menemui Ayahnya dan seorang wanita yang juga sedang berdiri disana memberikan secangkir teh hangat untuk Ayah Ann.

"PAPA!!"

"Papa kemana aja? Ann sakit sudah 2 minggu kata pak dokter Ann harus disuntik tapi ibu melarang, tapi sekarang Ann sudah sembuh! Ayo pah pulang bareng Ann sama ibu!" Ann yang kelewat kangen menubruk tubuh sang Ayah.

"Hei adek cantik ini tante Mira! Calon Ma--"

"Ann ayo bersih-bersih dulu! Pasti capek kan!" Ibu Ann datang menarik tangan agar terlepas Ann dari Tante Mira.

Setelah kejadian itu, Ann masih belum paham siapa Mira, siapa kakek tua yang menganggap Ann calon cucunya, dan dimana Ann dan Ibunya berada karena tempat itu asing sekali dalam ingatan Ann kecil.

Tapi satu yang membuat Ann kecil paham dan bisa membaca situasi yang terjadi adalah perkataan Ayahnya.

"Ann suka tinggal disini?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DarpatiWhere stories live. Discover now