21. Sudah Beristri

Começar do início
                                    

Mahasiswa mahasiswi di sini tuh gak pada doyan ngegosip. Bahkan kalaupun Cyla sama Raffi ciuman di kampus juga gak akan jadi masalah.

Kalau di Indonesia? Berangkat semobil sama dosen aja gosipnya bisa sampe ujung dunia.

Dan lagi (anggap alasan ketiga), Cyla sekalian mau pamer kalau dia habis semobil sama dosen yang gantengnya minta dinikahin.

Cyla mau pamer jika Raffi tidak masalah jika bersamaan dengan Cyla, tidak seperti jika Raffi bersama perempuan lain. Dan barangkali, ada yang beranggapan jika Cyla memiliki suatu hubungan spesial dengan Raffi. Cyla malah senang. Hitung-hitung biar si Raffi gak ada yang berani deketin lagi.

Cyla melihat pergelangan tangan kirinya selagi Raffi memarkirkan mobil. Masih pukul setengah 7. Dari pada langsung masuk kelas mending main main ke taman belakang kampus dulu.

Ingat tentang jam tangan, Cyla refleks melihat ke arah kedua pergelangan tangan Raffi. Kosong. Tidak terdapat jam tangan. Kok bisa ya?

Tapi Cyla malah senang. Jadi ia memiliki peluang lebih besar agar jam tangannya diterima oleh Raffi.

Setelah mesin mobil dimatikan, Cyla melepas sabuk pengamannya lalu mengulurkan tangan kanannya ke arah Raffi. "Salim," ujar Cyla yang melihat Raffi kebingungan.

Raffi mengulurkan tangan kanannya untuk menyalimi Cyla. Cyla menempelkan tangan Raffi ke keningnya. Nanti, diciumnya kalau udah sah.

Setelah melepas tangan Raffi, Cyla membuka pintu mobil lalu melambai ke arah Raffi, "saya ke kelas dulu. See u dadah papay~" Lalu menutup pintunya kembali.

Dari dalam mobil, Raffi melihat Cyla yang malah berjalan sambil loncat loncat riang ke arah taman belakang kampus, bukannya ke kelas seperti yang ia bilang.

Raffi menggelengkan kepalanya sambil terkekeh, "dasar anak itu."

_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*_*

Raffi sudah selesai mengajar kelas terakhir. Hari ini ia hanya mengajar dua kelas, itupun berurutan.

Ia langsung berjalan ke arah ruangannya dan berniat untuk langsung kembali ke apartement. Raffi tidak suka keluyuran, jadi setelah selesai mengajar ia langsung pulang. Kecuali jika ada yang mengajaknya untuk keluar.

Di ruangannya duduklah seorang wanita seumuran dengannya di sofa. Raffi memutar bola matanya kesal. Itu adalah Hella, rekan sesama dosennya.

Dari tatapan matanya saja Raffi sudah tahu jika Hella menyukainya. Bahkan ia sampai pindah ke apartemen yang sama dengan Raffi. Tapi untungnya beda lantai. Hella ini satu spesies dengan Vera.

"Ada keperluan apa anda kemari?" Tanya Raffi dingin tanpa memandang sedikitpun ke arah Hella.

Tapi sifat Hella saat ini tidak seperti biasanya. Hella kini tengah menunduk sambil memilin ujung rok sepannya yang di atas lutut. "Saya mau minta maaf."

Kening Raffi mengkerut, "untuk?"

"Saya benar benar minta maaf. Saya tidak tahu jika anda sudah.... huhh begitulah. Intinya saya minta maaf." Setelah mengucapkan itu, Hella langsung beranjak keluar dari ruangan Raffi.

Raffi yang tidak mengerti apa maksudnya hanya bodo amat. Ia merapikan buku buku yang berserakan di meja lalu mengambil tas kerjanya dan berjalan ke arah parkiran.

Saat sampai di apartement, ia merasa seperti semua orang bertingkah aneh kepadanya. Ia melewati segerombolan ibu ibu tukang gosip. Saat ia lewat, ibu ibu tersebut kompak memandang ke arahnya dengan tatapan aneh. Raffi jadi merasa jika ia sekarang sedang menjadi bahan perbincangan hangat se apartemen.

My Crazy Student [End] [PRE-ORDER NOW]Onde histórias criam vida. Descubra agora