"Oke. Silahkan duduk." Pak Eunhyuk lalu menyilahkan Jaemin duduk.
Aku kaget saat Jaemin berjalan ke arahku. 'apa ia akan duduk disini denganku?'
Shit!! Aku lupa bahwa hanya aku yang duduk sendirian. Jadi tentu saja ia akan duduk di sampingku.
Semua perempuan di kelas menatapku iri, membuatku langsung menunduk.
Aku paling tidak suka jadi pusat perhatian. Aku lebih suka menyendiri dan jauh dari orang-orang yang selalu menatapku tak suka.
Aku yakin jika pria ini duduk di sampingku maka aku akan ke bawaan sedikit populernya.
Nasib oh nasib
Na Jaemin menatapku dalam. Ia lalu menunduk dan berkata, "Kenapa wajahmu murung? Apa kau tak suka sebangku denganku?"
Aku langsung gelagapan saat mendengarnya. Murid lain masih menatap kami. Na jaemin belum duduk ia masih berdiri disamping meja kami.
"Eh, a-aku s-suka" Ujarku gelagapan.
Na jaemin mengangguk lalu ia meletakkan tas lalu duduk di kursi.
"Suka apa?" Ucapnya sambil menaik turunkan alisnya menggodaku.
Aku terdiam. Ya dia tadi nanya aku suka atau nggak suka dia duduk di sini kan? Ya wajar dong aku jawab suka. Daripada ribet!
"Hmm, pasti suka aku. Hehe" ucapnya menjawab pertanyaannya sendiri dengan tertawa cekikikan.
Aku terkejut, ternyata dia ini aneh ya dan sangat percaya diri.
Tapi melihatnya tertawa membuatku terdiam karena terpesona. Orang ganteng mah bebas, mau kayak apa aja juga cocok.
"Oke anak-anak bapak pergi dulu." Ucap pak Eunhyuk meninggalkan kelas.
Membuat kelas ini kembali berisik.
"Dia itu bukannya model ya? Gua sering liat dia jadi bintang iklan." Bisik-bisik teman sekelas yang masih bisa kudengar.
"Iya, njir. Gua sering liat tuh. Iklan sampo bukan?" Balas temannya dengan berbisik-bisik juga.
"Pepsodon't juga tuh kalo nggak salah." Balas teman yang lain.
"Eh, si anjir iri gua liat si bangke bisa duduk sama pangeran. " Balas teman yang lain membuatku langsung tertunduk.
Benar, sesuai dugaan ku. Aku jadi ikutan jadi pusat perhatian gara-gara dia. anjir lah pokoknya!!!
∆∆∆∆
Aku menatap keluar jendela. Melihat di sana sudah ada Taehyung yang duduk bersama Irene.
Aku lagi-lagi menatapnya dengan tatapan cemburu. Tapi aku bisa apa? Aku tak bisa berbuat lebih.
"Liatin apa?" Suara berat khas laki-laki itu mengejutkanku.
Ternyata Jaemin sedang memperhatikanku. Membuatku langsung gelagapan dan memalingkan muka
"Ng-nggak ada kok." Aku menunduk lalu mengambil buku yang ada di laci.
Lebih baik aku belajar lagi, walaupun sekarang jam istirahat. Setidaknya itu bisa menjauhkan rasa cemburuku melihat Taehyung dengan irene.
"Nggak ke kantin?" Tanya Jaemin lagi.
"Ng-nggak." Balasku pendek.
"Kenapa? Nggak lapar?"
"Ng-nggak. Kamu k-kantin aja." Balasku merasa sedikit terganggu.
"Oh, oke." Jaemin lalu beranjak berdiri lalu berjalan meninggalkanku.
Aku menghembuskan nafas, merasa lega. Aku suka dengan kesendirian.
"Hai, bitch." Ucap perempuan berambut cokelat dengan diikuti dua perempuan di belakangnya.
Aku mendongak lalu terkejut saat melihat geng cabe nya sekolah datang menghampiriku.
Sial, Sepertinya hidupku hari ini tidak akan tenang!!
"Mana murid baru itu, bangke?" Ucap perempuan berambut cokelat yang bernama Yeji padaku.
"T-tadi katanya m-mau ke kantin, kak." Ucapku sambil menunduk.
"Oh, gitu. Lo bilang sama dia kalo gua mau nemuin dia di loteng pulang sekolah." Perintah Yeji itu sambil menatapku tajam.
"B-buat apa kak?" Tanyaku pelan.
Sial!! Kenapa juga aku bertanya? harusnya aku langsung iyain aja!
Melihat aku yang bertanya membuat Yeji menatapku tajam.
"Berani Lo ya sama gua!" Ucap Yeji garang.
Ia lalu menjambak rambutku dengan kuat. Aku meringis merasakan sakit.
Yeji lalu melepaskan tangannya, lalu mendorong tubuhku sampai terjatuh ke lantai.
"Bukan urusan Lo. Pokoknya lo harus mastiin, Jaemin datang ke loteng pulang sekolah!!." Ucap Yeji tanpa merasa kasihan padaku.
Aku hanya terdiam. Menahan tangis yang hampir pecah.
"Paham?!!" Yeji lalu menginjak pergelangan tanganku menggunakan kakinya. Membuatku langsung berteriak kesakitan.
Ia tersenyum puas lalu meninggalkan kelas dengan diikuti dua temannya di belakang.
Next?
Vote dan komen ya kak
Bonus!
Pict pas Jaemin merhatiin aku😆
ESTÁS LEYENDO
Enggan (Na Jaemin) On Going
Novela JuvenilAku merasakan sakit yang mendalam saat ia meninggalkanku. Terasa bagaikan beribu-ribu peluru yang menembak tepat dijantungku Kenapa ia harus meninggalkan saat aku sangat mencintainya dan membutuhkannya? Senyumnya, candaannya serta tatapannya pun sul...
why I'm so curious?
Comenzar desde el principio
