Part 46

5.6K 461 125
                                    

Maaf kalau ada typo🙏
Happy reading😘
Vote sebelum membaca dan coment setelah membaca🤗

~~~~~~

Dimas dan Bayu duduk di cafe ditemani dua gelas kopi dan roti bakar, cafe ini akan menjadi saksi tempat mereka tahu semuanya. Tahu siapa saja yang sudah bermain-main dengan keluarganya, tahu siapa dalang di balik hancurnya keluarga Bagaskara.

"Lo yakin disini, Bay?" Tanya Dimas untuk kesekian kalinya, decakan keras keluar dari bibir Bayu.

"Iya, lo gak percaya sama gue? Gak mungkin gue bohongin elo. Gue pengen Ava cepat fokus sama kehamilannya, gak lagi mikirin masalah orang tuanya." Dimas mengangguk dengan mantap, ia rindu pelukan hangat putri kecilnya. Walaupun Ava sudah bersuami, ia tetap menganggap Ava putri kecilnya. Bidadari kedua di dalam kehidupannya.

"Lo tahu menantunya Lilo?" Tanya Bayu setelah mereka lama terdiam.

"Alviano, kan?"

"Iya, temennya itu kenal sama Vero. Dia bukan cewek baik-baik!" Dimas menghela napasnya pelan, tak mungkin juga ada perempuan baik-baik menggoda suami orang.

"Vero, keluarganya dia?" Tanya Dimas tak percaya, ia melihat satu keluarga minus putrinya memasuki Cafetaria yang sama dengan Dimas.

"Ya, itu kenyataannya. Dia belum puas balas dendamnya sama lo, Dim. Makanya gue gak ikut marah sama lo. Walaupun menantu gue benci banget sekarang sama lo."

"Menantu lo itu anak gue!" Cetus Dimas kesal, sedangkan Bayu terkekeh pelan. Dia menyandarkan punggung tegapnya ke badan kursi, tatapan matanya menatap tajam pada keluarga yang berada tak jauh darinya.

"Apa Lily kuat Bay? Tinggal serumah sama Vero?" Bayu menoleh ke arah Dimas dengan senyum miring. Dimas adalah bajingan yang takut dengan istri ternyata.

"Kuat. Dia udah gue kasih tahu, Saras juga udah jelasin semuanya sama Lily. Bahkan Ava sama Melvi akan tinggal di rumah lo sementara waktu, jangan bikin tindakan yang mencurigakan. Saat anaknya lahir baru kita eksekusi sampai mati," Dimas mengangguk mantap, ia sudah lelah dengan drama di dalam hidupnya. Dimas harus menyudahi semuanya, sebelum cucunya lahir di dunia.

Saat cucunya lahir nanti, semua masalah di dalam keluarga Bagaskara harus sudah beres. Melva junior harus di sambut dengan suka cita, tak boleh lagi ada drama.

"Nanti lo hubungi dia, ajak tinggal di rumah lo. Gak usah lo tiduri, cukup lo perhatiin seperti lo perhatian sama Lily. Salah melangkah rencana kita gagal. Oh ya, selamat menikmati tidur bersama istri lagi. Tapi gue yakin, Lily bakalan nyuruh lo tidur di sofa kamar." Ejek Bayu dengan senyum miring, wajah kesal Dimas membuat Bayu semakin tergelak.

"Gue udah bilang Dim, keluarga dia kalau gak bunuh akan gitu terus. Mereka bukan manusia, tapi sosok iblis."

~~~~

Ava memilih sayuran yang ada di dalam kulkas rumah Bagaskara, ia dan keluarganya pulang ke rumah itu lagi. Setelah dua minggu pergi dari kehidupan Dimas, dan ternyata Dimas seperti orang gila.

Bayu menceritakan semuanya, mertuanya menceritakan kondisi papanya. Berantakannya Dimas dalam berpenampilan, bahkan jambangnya mulai tumbuh lebat.

"Dek?" Gerakan tangan Ava terhenti saat mendengar suara lelaki yang ia rindukan, sekuat mungkin Ava menahan air matanya agar tak jatuh.

Ava bangkit dari duduknya, ia tersenyum dan berbalik arah menghadap Dimas. Tapi senyum Ava tak bertahan lama saat melihat wanita yang tengah hamil berdiri di samping papanya.

Wajahnya kembali datar, bahkan tanpa sepatah katapun Ava pergi meninggalkan Dimas dan wanita tersebut.

"Melvi!" Teriak Ava saat melihat suaminya baru pulang kuliah, Ava melebarkan tangannya untuk memeluk tubuh Melvi.

MelVa (After Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang