"Awas ya bang sekarang lo selamat, kalau nanti jangan harap" Ucap Kina dengan sinis. Berlari menaiki tangga dan mulai menjatuhi tubuhnya terhadap kasur kesayangan.
"Gue engga takut oy" Teriakan dari bawah oleh bang elvin lalu mendapat tegoran oleh sang bunda.
Kina sudah mulai terlelap ia tersadar akan sesuatu, bila ia tidak cepat - cepat pasti akan terkena omelan bunda. Seperti nya nanti malam ingin diadakan acara makan malam dengan teman bunda yang lain. Diperjalanan tadi bunda mendapat telepon dan mengajak temen bunda makan malam bersama dirumah. Jadi lah Kina harus ikut.
Setelah selesai ia mulai memakai serum dan mengeringkan rambut dengan handuk sembari bernyanyi sedikit. Mengecek hp nya takutnya ada notice dari doi, perkiraan Kina salah untuk kali ini. Hp nya senyap, sunyi seperti tidak terhuni.
Mengecek hp dan tidak mendapatkan apa - apa, ia mulai memejamkan mata dan terlelap dikasur kesayangan nya ini.
-Go, again?-
"Kin..Kin..Kin" Gedoran dari depan pintu sukses membuat sang empu terbangun dari mimpinya.
"Iya" Setelah menjawab tidak terdengar lagi suara gedoran. Kina mulai mengecek jam di hp nya, lantas ia terkejut jam menunjukkan pukul 19.35 am. Tadinya ia akan tidur hanya 30 menit saja tapi malah kelewatan.
Berlari menuju kamar mandi, membersihkan muka nya yang penuh iler dan merapikan rambut yang acak acakan serta memakai baju, menaburkan bedak bayi lalu turun ke bawah, untuk mengisi acara makan malam.
"Kin, sini" Panggil Bunda dari dapur, Kina yang mendengar itu langsung melangkah kan kakinya menuju dapur dan membantu Bundanya. Bila ada acara pasti Kina yang disuruh menyiapkan makanan, namanya juga anak perempuan satu satunya begitulah kata sang bunda.
Kina mulai mentumis cumi berisi sambal dan beberapa sayuran juga. Merasa ada yang janggal akan keadaan nya, ia mulai melihat ke sekeliling mengarahkan pandangan ke arah meja makan yang bersih tidak menandakan bila acara berlangsung.
"Tamu nya belum pada dateng Bun?" Tanya nya untuk menghilangkan rasa bingung nya.
"Sudah, tapi ditaman. Ini Bunda lupa masak cuminya"
Setelah itu mereka, dua wanita mulai memasak dengan tenang dan damai tanpa dirusak oleh siapa pun. Masakan selesai siap diantar untuk mengisi perut makhluk makhluk bumi yang sedang lapar.
Kina sendari tadi hanya menunduk dan tersenyum simpul kepada Ibu dari Kaila, tidak melihat ada lelaki di ujung sana yang memakai hoodie.
Bercanda ria, membahas perkerjaan, dan soal rutinitas sehari hari dirumah. Untuk itu Kina tidak mengikuti karena Kina tau ia hanya anak yang tau makan dan tidur saja. Untuk memikirkan kuliah dimana, saja ia tidak tau apalagi pekerjaan, nyerah saja deh kalau begitu.
Setelah selesai makanan utama, mereka memakan dessert dari Ibu Karin - Ibu dari Kaila- memakan semangka, Bunda Kinath yang memakai melon serta semangka. Yang dewasa di taman dekat meja utama sedangkan untuk kalangan remaja di lapangan basket.
Kina, Kaila, Bang Elvin, dan lelaki yang memakai hoodie siapa lagi kalau bukan Maxvel yang menemani Kaila untuk bertemu Kina. Sebenarnya itu bukan tujuan Maxvel menemani Kaila tapi ia ingin bertemu si doi.
Mereka - Kina dan Kaila - sedang duduk di bangku kayu yang berwarna pink, warna kesukaan Kina. Dan untuk Bang Elvin beserta Maxvel mereka memilih bangku dengan ukuran tidak terlalu tinggi.
Kina penasaran dengan lelaki yang memakai hoodie, ia hanya berdiam dari tadi. Makan tadi diem diajak ngobrol cuma geleng kepala atau mengangguk kepala. Kaila melihat gelagat Kina pun peka.
"Eh ini orang engga kenalan? Dari tadi cuma diem aja" Ujar Bang Elvin untuk memecahkan keheningan diantara mereka sembari menyenggol lengan Maxvel yang ada disamping nya. Bang Elvin belum mengenal Maxvel karena memang baru hari ini mereka bertemu tanpa berkenalan terlebih dahulu.
Mungkin Maxvel, masih tidak sadar kalau dirinya yang menjadi topik Bang Elvin. Ia hanya terdiam memandangi minuman ditangan.
Kaila yang melihat reaksi Maxvel kepada Bang Elvin, langsung menarik kupluk hoodie Maxvel dengan kasar. Sedangkan Maxvel hanya meringis kecil, karena rambutnya terbawa ketarik.
"Buka maka nya" Ucap Kaila dengan jitakan khasnya.
"Kamu nya sih ga pelan - pelan" Maxvel mengelus - elus kepalanya yang terasa perih. Ia tidak memikirkan perasaan yang disana.
Kina hanya menghela nafas dengan pelan tanpa mengganggu yang lainnya. Hatinya terasa sesak saat memanggil kata 'kamu' terucap dari mulut Maxvel kepada Kaila. Namun ia kembali berfikir sejenak, ia bukan siapa siapa lagi. Pikiran berfikir ia tidak boleh cemburu akan Maxvel dan Kaila namun, hati nya tidak.
Hatinya memanas, mereka -hati kina- membutuhkan es untuk memadamkan nya.
Memang mengapa dengan kata 'kamu'? Bukankah itu sopan dan bebas mengatakan kepada siapa pun? Entahlah Kina ingin pergi dari sini dan tertidur di ranjang dengan menyetel musik untuk menghilangkan rasa panas di dadanya ini.
-Go, again?-
ВЫ ЧИТАЕТЕ
Go, Again? [Slow Up]
Подростковая литератураMenunggu? Sedangkan dia tidak memberi mu kejelasan. Apakah kamu mau hanya bahagia sebentar dengan orang yang membuat senyum mu selalu mengembang, berada dekat nya membuat kamu harus bersenam jantung apakah kamu mau? Kalian ditakdirkan untuk berpis...
GA-Insecure
Начните с самого начала
![Go, Again? [Slow Up]](https://img.wattpad.com/cover/221874198-64-k53591.jpg)