chapter eight

1.2K 92 13
                                    

Pemuda 17 tahun itu masih Setia bergelung di bawah selimut bermotif kucingnya. Jam weker diatas nakas masih terus berdering karena sang pemilik belum ada tanda-tanda akan bangun, sepertinya ia sangat nyenyak tertidur hingga tidak terusik oleh suara bising dari jam yg terus berbunyi nyaring itu.

Sementara di meja makan sudah ada Andra yang sedang membaca koran paginya dan Bella yang sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya, hingga terdengarlah langkah kaki dari arah tangga menuju meja makan tempat dimana pasangan suami istri itu berada

"Pagi pa, ma "

"Pagi sayang "

"Kamu mau sarapan pakai apa nak roti atau nasi goreng? "

"Roti aja ma"

Bella lalu menyiapkan roti dengan selai coklat kesukaan anaknya itu dengan segelas susu coklat pula dan meletakkan nya tepat di hadapan anak itu berada

"Kamu mau pakai roti juga mas?"

"Iya sayang tapi jangan pakai selai coklat ya, mas kan bukan maniak coklat seperti dia ni"
Goda Andra sambil mengacak rambut anaknya itu

"Ih papa jangan diacak-acak lagi aku udah cape tau benerinnya" ucapnya sambil sedikit memajukan bibirnya

"Lagian aku bukan maniak coklat kok" ucapnya membela diri

"Bukan maniak coklat kok sarapan pake selai coklat, minum susu juga harus susu coklat "

"Susu putih itu gak enak tau pa, aku gak suka"

"Sudah mas jangan godain anaknya terus, ini roti sama kopinya tenang gak pakai selai coklat kok" sambil melirik jahil kearah anaknya

"Papa sama mama itu sama aja tau gk, suka banget ngegodain aku karna aku suka coklat"

Andra dan Bella hanya bisa tertawa memdengar gerutuan anaknya itu

Tak lama terdengar suara lagi dari arah tangga yang sepertinya tengah tergesa-gesa, saat melewati meja makan langkahnya terhenti melihat senda gurau disana

"Kenapa mama gak bangunin aku ya" bathinnya

"Pagi ma, pa"

"Eh.. Pagi nak, mama kira kamu udah berangkat sekolah"

"Hehe aku kesiangan ma " ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal sama sekali

"Yaudah ayo sarapan dulu nanti kamu malah telat"

"Gak usah ma, aku emang udah telat soalnya ada piket pagi"

"Maaf ya nak mama lupa buat susu buat kamu,mama buatin dulu ya mama kira kamu udah berangkat sekolah biasanya jam segini kan kamu udah pergi"

"Iya ma gpp, gak usah ma aku udah telat ini yaudah aku berangkat duluan ya"
Ucapnya sambil melangkah kearah kedua org tuanya untuk mencium tangan kedua orang tuanya itu dan mengajak rambut adiknya yang masih asyik menikmati sarapannya

"Bang Aghiiiiiii"

Tapi orang yang di teriaki sudah lari kearah pintu depan dengan kekehannya karena merasa senang bisa menjahili adiknya itu

Sesampainya didepan rumah Aghi menghela nafas berat karena bukan sekali dua kali orang tuanya melupakan keberadaannya, yang entah mereka sadari atau tidak.




Aku gk tau ini ada yg baca atau enggak tapi kalau ada mohon kritik dan sarannya ya ...
Aku baru banget belajar menulis soalnya banyak banget ide tapi aku gk bisa menuangkannya menjadi sebuah cerita
Jadi

Please be kind to me ...

IgnoredWhere stories live. Discover now