chapter four

1.4K 94 0
                                    

Setelah menunggu hampir sebulan lamanya, akhirnya Andra dan Bella bisa menerima kabar bahagia dari bu Asih,  kepala panti asuhan tempat dimana mereka mengajukan adopsi untuk seorang anak laki-laki manis yang sudah berhasil mencuri hati mereka.

Ziaghi Atria Mintaka atau biasa di sapa dengan Aghi. Anak laki-laki berusia tiga tahun itu akhirnya resmi menjadi anak dari Andra dan Bella. Aghi akhirnya bisa measakan bagaimana memiliki keluarga, ayah dan ibu, mama dan papa atau apapun itu sebutannya.

Saat ini Andra dan Bella sedang dalam perjalanan ke panti asuhan untuk menjemput Aghi. Dengan diliputi perasaan bahagia karena akhirnya mereka dapat memiliki seorang anak.

"Aku sudah tidak sabar ingin mendengar Aghi memanggilku mama" ucap Bella tersenyum sambil membayangkan Aghi memanggilnya dengan sebutan mama

"Ya..  Aku juga tidak sabar untuk mengajarinya bermain sepak bola" balas Andra

"Semoga kita tidak salah dalam memilih Aghi untuk kita jadikan anak kita"

"Aku percaya Aghi akan menjadi anak yg dapat kita
banggakan,  melihat bagaimana sifatnya sejak dini "

"Ya..  Kau benar bell"

Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu setengah jam,  mereka pun sampai di panti asuhan

"Assalamualaikum bu Asih" sapa Andra sambil megetuk pintu ruangan bu Asih yg kebetulan dalam posisi terbuka

"Waalaikum salam,  Andra Bella silahkan masuk"

Mereka berdua pun masuk dan duduk di kursi tamu yang ada di ruangan itu

"Baiklah, semua surat-surat pengadopsian Aghi sudah selesai dan sah,  silahkan kalian baca sementara saya akan menjemput Aghi dulu"

" baik bu terimakasih"

Bu Asih pun berjalan keluar menuju ruangan dimana Aghi berada

Sesampainya bu Asih di kamar Aghi, ia melihat salah satu pengurus panti sedang membereskan barang- barang Aghi dan memasukkannya kedalam tas

"Aghi..  Sudah siap pergi? "

Aghi yang di panggil pun menolah ke sumber suara dan mendapati bu Asih yang berdiri di depan pintu kamarnya sambil tersenyum

"Aghi mau pergi kemana? "

"Hari ini Aghi akan memiliki orang tua baru, jadi Aghi akan pergi bersama mama dan papa baru Aghi kerumah mereka"

Mendengar itu Aghi hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya

"Apa Aghi tidak senang memiliki keluarga baru? " tanya bu Asih lagi

Aghi masih terdiam dan mulai memainkan ujung kaos yang di pakainya

"Sayang, kenapa diam, apa Aghi tidak bahagia akhirnya memiliki mama dan papa?" kali ini kak Risa, pengurus panti yang membantu membereskan barang-barang Aghi yang bertanya sembari mengelus kepala anak itu

"Seneng" jawab Aghi singkat dengan suara yang kecil

"Terus kenapa wajahnya kelihatan tidak senang? "Tanya kak Risa lagi

"Nanti kalau Aghi pergi yang jagain adek bayi siapa? " jawab Aghi dengan menujukakan wajah polosnya

Bu Asih dan kak Risa yang mendengar itu hanya bisa tersenyum merasa bangga dan sedih karena harus kehilangan Aghi, tapi mereka tidak boleh egois, Aghi berhak mendapatkan kebahagiaannya, salah satunya dengan memiliki keluarga baru yang menyayanginya

"Tenang aja kan ada kak Risa dan kakak-kakak yang lainnya yg akan jagain adek bayi" jawab Risa masih dengan mengelus sayang kepala anak manis itu

"Janji? "

"Janji"

.

.

.

Kini Aghi sudah berada di ruangan bu Asih dan sedang memandang kearah Andra dan Bella dengan pandangan yang sulit diartikan, hingga bibir kecilnya mengeluarkan kalimat yang mampu membuat ketiga orang dewasa yang ada diruangan itu tersenyum mendengarnya

"Om dan tante?  Papa dan mama barunya Aghi? "

IgnoredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang