Chapter 9 : I Know That

1.2K 113 9
                                    

"Kau ?" Ucap Githa tak percaya dengan aoa yang telah ia lihat

"Yes, I am" ucap Lelaki tersebut sambil membuka lengannya lebar-lebar

Githa yang dilanda rindu langsung berhambur kepelukannya

"Ohh, kamu tumbuh sangat pesat sayang" ucapnya sambil memeluk erat Githa

"Hiks....hiks....aku sangat merindukanmu oppa..." ucap Githa pertamakalinya memanggil seseorang dengan panggilan hormat sejak kembali ke Korea.

"Aigoo, padahal kau yang meninggalkanku disini. Tapi kau yang malah merasa jadi korban, Hm ?" Ucap lelaki tersebut sambil menuntun Githa keruang tengah dalam pelukannya

"Ahh, maafkan aku. Lalu bagaimana kabar Jiyong oppa sekarang ?" Tanya Githa mengalihkan topik sambil menghapus airmatanya.

Yaps, satu-satunya orang yang membantu pelarian Githa ke Miami adalah Kwon Ji Yong atau lebih dikenal dengan sebutan G-dragon.

"Tak baik-baik saja, sejak kau pergi. Disaat seorang Jinsoo menghilang, aku sadar salah satu permata korea selatan yang paling berharga telah dicuri. Dan pada akhirnya dugaanku benar, dunia kita sedang diambang kehancuran" ucap Jiyong sambil mengusak rambut Githa

"Oppa...." ucap Githa mulai menangis

"Hey, sudahlah....yang berlalu biarlah berlalu. Lagipula bukankah kau sudah berubah, kata Jisung kau mulai menjadi Githa bukan Jinsoo lagi" ucap Jiyong membuat Githa tersenyum

"Ya, aku bukan Jinsoo lagi. Jinsoo yang lama telah hilang" ucap Githa tegas

"Aku percaya itu, apalagi sejak kontroversi dibandara. Aku saja sempat terkejut dengan hal itu, tapi aku senang kau telah menjadi lebih kuat. Bukankah begitu ?" Ucap Jiyong ikut tersenyum sambil mengeluarkan kotak rokoknya

"Oppa masih merokok"

"Yaps, dan aku masih hidup" canda Jiyong

"Hah, terserah oppa lah"

****

"Jadi ?"

"Jadi apa ?"

"Jadi Oppa lah yang menyuruh Jisung menyusulku ke korea selatan ?" Tanya Githa dengan nada kesal. Saat ini hanya ada Jiyong dan Githa di apartemen, sedangkan Jisung dan Hyunjin memilih untuk ke dorm SKZ sementara agar memberikan keleluasaan pada Jiyong.

"Bisa dikatakan begitu bisa tidak"

"Maksudnya ?"

"Aku mungkin memang mencari cara agar dapat membawamu kembali tapi Jisung sendiri lah yang menawarkan diri untuk menyusulmu" jelas Jiyong

"Lalu akan kau apakan aku jika sudah kembali, aku sudah disini oppa" ucap Githa sambil mengeluarkan smirk

"Sepertinya kau tak sabar ya" goda Jiyong

"Of course, aku sudah sangat tak sabar untuk segera menyelesaikan semua ini dan kembali ke Miami" ucap Githa membuat Jiyong berhenti sejenak

"Sepertinya kau benar-benar telah berubah" ucap Jiyong tersenyum

"Semuanya berubah oppa, semuanya. Dan kau tahu alasannya. Inilah kehidupan oppa, dan aku tak ingin berharap pada hal semu lagi. Jadi tujuanku disini hanya untuk memenuhi janjiku, hanya itu" ucap Githa membuat Jiyong termenung

"Kau benar, maka dari itu aku memilihmu.

Kau sendiri tahu, aku sudah tak muda lagi. Sudah saatnya aku undur diri digantikan dengan generasi baru. Tetapi melihat perkembangan dunia kpop sekarang membuatku susah untuk keluar dengan tenang.

Kau tahu kpop menjadi arah musik dunia untuk berkembang tapi dengan melihat keadaan sekarang rasanya aku ikut gila. Kau pasti juga sudah dijelaskan Jisung, dan aku pastikan perkataan Jisung seluruhnya benar.

Aku bisa saja pergi tanpa memperdulikan ini semua, tinggal pergi jauh lalu menikmati hidup. Tapi aku tak bisa melakukan itu, Bigbang adalah sejarah hidupku, aku tak bisa membiarkanya hilang seperti menulis diatas pasir.

Dan bukannya aku sombong tapi perkembangan Kpop dulu separuhnya dihandle oleh Bigbang.

Benar jika grup ku banyak menuai kontroversi tapi nyatanya kita membuat Kpop lebih dikenal didunia dibanding lainya, dobrakan besar terus kita lakukan walau beribu penolakan kita terima.

Dan jika aku meninggalkan ini semua tanpa pikir panjang, yang kulakukan dulu akan sia-sia.
Tak akan ada lagi orang yang mengingatku sebagai Leader Bigbang.
Tak ada lagi sejarah yang mencatat prestasi yang telah diukir Bigbang,
Tak ada lagi ingatan tentang lagu Bigbang

Dan aku tak menginginkan hal itu. Aku ingin grupku bahkan grup legend yang lain tetap diingat sepanjang masa dan menjadi panutan yang lain bahkan menjadi patokan bagus atau tidak penilaian pembuatan lagu sekarang." Ucap Jiyong panjang lebar

"Jadi kau ingin aku mengembalikan kesadaran masyarakat tentang kualitas lagu ? Dan juga kebebasan idol sebagai manusia biasa ? Begitu ?" Tanya Githa

"Yap, sepenuhnya benar. Aku menginginkan kau melakukan gebrakan besar lagi seperti dulu. Jika dulu kau dituntun 4 agensi sekarang kau harus melakukannya sendiri hanya denganku, dibelakangmu." Ucap Jiyong tegas

"Apa yang kudapat ? Kuyakin saat melakukan semua itu aku juga harus berkorban seutuhnya, keringat, darah bahkan air mata lagi"

"Seharusnya hal itu tak perlu kau tanyakan lagi.Kau akan mendapat segalanya lagi yang seharusnya menjadi milikmu. Nama, Sejarah, Catatan, Lagu, hak milik, semuanya Marghita Johannes as Kim Jinsoo" jawab Jiyong

"Berarti biar kusimpulkan, secara jelasnya tubuh ini menjadi milliku, tapi semua kosekuensi kau yang menerimanya. Kau juga secara penuh harus melindungiku, bukankah begitu Kwon Ji Yong-ssi ?" Ucap Githa sambil mengeluarkan smirk andalannya

"Of course. Aku yang membawamu kesini maka aku yang bertanggung jawab. Kau bisa melakukan sebebas-bebasnya tak perlu takut atapun khawatir aku akan dibelakangmu, kau pegang kata-kataku. Bahkan kita bisa membuat kontrak jika kau mau" tawar Jiyong

"No way, i don't need Contract again. Hanya dengan janjimu aku percaya, oppa"

"Tapi satu yang harus kau jaga"

"Apa ? Tubuh ?"

"No, mungkin aku bisa memenuhi financialmu, melindungimu dari segala ancaman fisik, tapi satu yang tak kubisa. Dan itu harus muncul dari dirimu sendiri. Your Character" ucap Jiyong menyadarkan Githa

"Entah kau mau menjadi Githa ataupun Jinsoo tapi kalian memiliki Jiwa yang sama, kekuatan mental yang sama. Jika Jinsoo dulu memilih pergi, tolong kali ini bertahan dan hadapi semua ini, berjanjilah. Aku akan selalu dibelakangmu" ucap Jiyong sambil menggenggam tangan Githa

"Baiklah oppa, akan ku pertaruhkan segalanya kali ini. Percaya padaku" ucap Githa langsung tersenyum

"I know you can do that, Githa" balas Jiyong menyalurkan semangat
----
"Bagaimana percakapanmu dengan Jiyong Hyung ?" Tanya Jisung selepas GD pergi

"Tak bagaimana-bagaimana. Hanya perjanjian lisan" jawab Githa sambil mengambil minum didapur

"Jadi kapan jadwalmu dimulai ?" Tanya Hyunjin duduk dekat Jisung

"Mungkin besok, entahlah. Kata Jiyong oppa terserah aku. Aku saja tidak tahu aku akan ngapain" jelas Githa membuat Jisung dan Hyunjin terkejut

"Hah ? Beneran ?" Tanya Jisung tak percaya

"Iya, tak tahulah. Biar kupikirkan nanti. Yang penting negara ini harus mulai bersiap karena aku akan mulai mengendalikannya lagi." Ucap Githa yakin lalu meneguk minumannya dengan anggun

Jisung dan Hyunjin hanya bisa termenung melihat hal itu, sepertinya mereka juga harus berhati-hati pada Githa. Karena Githa yang sekarang lebih tak terduga dan liar. Itulah yang mereka mengerti.

"Kalau begitu aku tidur dulu, cukup untuk hari ini. Terima kasih" ucap Githa langsung berdiri dan masuk kamar.

"Dan tolong jangan canggung padaku, hanya kalian yang bisa kupercaya saat ini" ucap Githa tiba-tiba. Hal itu cukup membuat Hyunsung terkejut, bahkan mereka tidak mengatakan apa-apa tapi Githa seperti sudah tahu segalanya.

Sequel.For The Beginning |END|Where stories live. Discover now