"Gue masuk gapapa kali. Ga ada penghuninya juga."
Lantas Lynna melangkah ke kamar Suho. Di bukanya pintu dan kemudian gak keliatan apapun.
Gelap. Lampunya mati.
Tangan kanannya merangkak ke arah tembok kiri buat nyalain saklar. Soalnya tangan kiri pegang tas.
Cklekkk.
Terang benderang.
Jeng jeng jeng. Pemandangan indah menyapa mata Lynna.
Kamar kakaknya itu ternyata lebih estetik dari kamarnya. Semuanya rapih, kecuali baju tidur yang geletakan di atas bedcover. Dibanding kamar Lynna yang di bersihin setahun sekali pun masih kalah. Padaal buat Lynna beberes kamar waktu lebaran tuh udah cukup banget.
Lengkap dengan bantal-bantal putih abu kecil yang berbaris di kasur dengan sempurna.
Foto dan poster gambar wajah suho ada di mana-mana. Ada yang kecil di figura samping tempat tidur, ada yang gede banget bareng sama member EXO di dinding.
Yang di atas kasur itu foto Suho yang baru kemarin abis potong plontos. Dia pernah bilang ke Lynna, makanya dia tahu. Katanya buat diabadikan, jarang banget dia botak kek gitu. Tapi wajahnya juga gak keliatan.
Kalo dilihat ke arah kiri, ada rak buku gede banget dan ruang kerja Suho. Anak gadis kicep liatnya.
Itung-itung preview kamar Suho.
Lynna yang mengamati di depan pintu sekarang lagi jalan ke arah ruangan tadi. Entah kenapa makin penasaran.
Matanya menjelajahi tatanan buku yang rapih terusun di rak dan di meja. Rak nya tiga sampai empat tingkat. Jadi lumayan banyak. Banyak banget deng.
Tapi yang ada di meja sama sekali gak rapih. Kek baru dibaca tapi gak di kembali in.
"Wah ini yang ngerapiin pasti bibi. Orang dia baca satu buku aja ga mau balikin.", gertaknya.
YOU ARE READING
- WITHOUT SUHO
AdventureIni adalah runtuhan sakit seorang gadis yang di tinggal kakaknya untuk memenuhi tanggung jawab negara. Juga bagaimana sebuah grup terkenal itu menjalani hari-hari mereka tanpa pemimpinya. Akankah ini mudah? Dua tahun yang tidak singkat. Sampai pada...