16 | Blind Date

130 29 1
                                    

"Jangan aneh-aneh deh lu, baru juga siap UTS udah ngak tahu diri aja," cibir Mimi yang membuat Yooa merotasi bola matanya malas.

"Lu aja yang ngak gaul banget," Mimi hanya mampu menggeleng.

Bisa ia akui kalau teman nya yang satu itu memang hidup terlalu bebas. Entah mengapa semua hal mampu membuat gadis sepolos Yooa penasaran dan berakhir mencoba segala nya.

Termasuk yang satu itu.

"Hah? Kencan buta?" tanya Eunha yang agak terkejut.

"Lu pengen banget punya pacar apa?" cecar Jihoon.

"Ngak juga sih, cuman pengen ngetes aja," balas nya enteng.

Jihoon menggelengkan kepala nya.

Sedangkan Wonwoo masih melahap makanan nya dalam diam. Perasaan nya seakan berantakan seketika gadis itu melontarkan kalimatnya.

Apa memang Wonwoo bergerak terlalu lambat?

Jihoon yang menyadari perubahan sahabat nya itu melirik nya sebentar.

"Kak Wonwoo mau ikut ngak?"

Lelaki itu sontak menoleh ke arah Eunha, bukan Wonwoo, tapi Jihoon.

Apa mungkin kekasihnya juga menyadari sesuatu yang aneh dari lelaki Jeon?

"Ikut buat apa? Ngak ada kerjaan apa?"

"Ya ngak papa sih. Soalnya ada temen aku ada yang nanyain kakak terus," Eunha mengangkat bahu nya.

"Siapa emang?" tanya Jihoon penasaran, apakah gadis ini berbohong atau tidak.

"Jiho, primadona di jurusan aku," adalah sebuah kalimat yang mampu menarik perhatian Yooa.

Primadona? Tertarik pada Wonwoo?

"Kalo tahu duluan orang nya siapa kan bukan kencan buta lagi," bela gadis itu.

Entah untuk apa berkata seperti itu.

Entah untuk apa berharap Wonwoo menolak permintaan Eunha.

"Lu ada kontaknya ngak dek?"

Eunha mengangguk, "Nanti aku kirimin ke kakak ya,"

"Aturin ajalah jadwal. Double date sama kalian juga terserah," ucap lelaki itu.

"Wah serius? Jiho pasti bakal seneng banget," kekeh Eunha.

"Lu belum tahu ya siapa pasangan nya nanti?" pancing Jihoon.

Merasa lelaki itu penasaran sampai ujung rambut nya, Jihoon merasa ia saja yang bertanya.

"Belum tahu sih. Katanya seumuran gua juga, terus katanya deket sama gua, kan jadi penasaran banget,"

Wonwoo hanya berharap gadis itu tidak dipertemukan dengan Choi Seungcheol lagi.

Tapi kalau dekat dengan nya, mungkin saja seseorang yang baik.

"Lu kok diem terus sih? Ngak enak ya?" tanya Yooa kepada Wonwoo.

Jihoon dan Eunha tertawa, merasa mungkin akan benar-benar menganggap Yooa bodoh kalau sampai mereka selesai makan ia masih belum menyadari kebisuan Jeon Wonwoo.

"Ngak lah, masih ngak enak badan gue," balasnya tidak niat.

"Loh kok ngak bilang? Kan udah tiga hari? Kalo masih ngak enak gue masih ada obat kok," tawarnya baik hati.

"Ngak perlu lah," 

"Kapan lu sakit? Kok gua ngak tahu?" Jihoon mengerutkan dahi nya.

"Kemarin itu, pas hari terakhir UTS dia demam tau,"

Dan sembuh pada hari yang sama karna sejam penuh Wonwoo menatap wajah tenang Yooa yang sedang tidur.

Namun mendadak sakit lagi ketika mendengar Yooa menyetujui tawaran Nayeon untuk ikut kencan buta. 

Mungkin maksudnya sakit hati.

Yang ia tahu, Yooa tidak sedekat itu dengan Nayeon untuk pergi bersama. Apalagi dengan alasan kencan buta itu.

Wonwoo hanya benar-benar tidak mengerti jalan pikir gadis itu.

"Jiho itu yang mana sih?" Wonwoo mengalihkan pembicaraan.

"Ah, yang ini," Eunha menunjukkan foto gadis itu yang ada di ponsel nya, foto yang mereka ambil beberapa hari yang lalu.

Wonwoo sedikit tertegun melihatnya, julukan primadona itu benar-benar tidak main-main.

"Jiho tuh tipe nya banget," ujar Jihoon saat melihat wajah Wonwoo yang seperti itu, "Bener kan? Kan lu suka yang gituan,"

"Mana sih?" tanya Yooa penasaran dengan yang disebut sebagai tipe nya Wonwoo.

Seorang gadis anggun dengan rambut hitam yang tergerai panjang. Berbeda sekali dengan Yooa yang kadang berpakaian hip hop, walau memang ia sendiri yang menyukai pakaian seperti itu.

"Lu suka yang gini?" todong Yooa yang langsung menatap wajah Wonwoo.

Lelaki itu terkejut dengan segala yang mendadak dari Yooa, wajah yang mendadak mendekat untuk melihat lelaki itu lebih intens.

"Kenapa emang nya? Ngak boleh?"

Gadis itu masih menatap lekat sebelum memalingkan pandangannya kembali ke piring.

Jihoon dan Eunha kembali berbincang mengenai Jiho yang sebenarnya tidak menyukai jurusan mereka. Tapi dipaksa oleh orang tua agar bisa kerja di perusahaan keluarga nanti nya.

Namun saat Yooa bersuara, tidak ada yang mendengarnya kecuali Wonwoo.

Suara bisikan itu, "Gue juga bisa kayak gitu kok,"

Kayak gitu apanya!?

TBC

-Keipaplova21
16th July 2020

✔Home [JWW]Where stories live. Discover now