S2. - 27. Rumah

1.2K 130 5
                                    

bonus spesial untuk yg udh lama nunggu ❤️ jangan lupa untuk pencet tombol bintangnya 🌟 ya!!!

...

Tak lama motor mereka memasuki sebuah perumahan modern di kawasan Kemang yang tersusun rapi dengan desain yang semuanya sama, menghasilkan kesan mini malis nan elegan yang membuatnya indah dipandang. Dan tak berselang lama motor ninja itu berhenti di sebuah pekarangan rumah yang memiliki banyak tumbuhan hias di depannya.

Dinda turun dari motor setelah mendapatkan aba-aba dari sang suami, dia pun terdiam dan mengamati bunga-bunga cantik itu menyentuhnya dan menciumnya, terlebih ada bunga mawar kesukaannya dengan berbagai macam warna.

Kali ini dia menatapi suaminya dengan tatapan bingung dia berpikir ini adalah salah satu rumah rekannya Reyhan, dalam hatinya ada satu keinginan ingin rasanya tinggal di suasana asri seperti ini dan masih terkesan modern.

“Kamu suka?” Tanya Reyhan ke arah Dinda.

“Masya Allah, bagus ya Mas di sini masih asri, aku gak nyangka di Jakarta masih ada kawasan seperti ini.”

“Kita masuk yuk!” Reyhan pun mulai merangkul istrinya untuk membawanya masuk kedalam istana baru mereka.

“Ini rumah siapa Mas?” Tanya Dinda yang menonggokkan kepalanya menatap wajah Reyhan, jelas saja tingginya tidak lebih dari bahu Reyhan membuatnya harus menonggokkan kepalanya setiap kali ingin menatap wajah kesayangannya itu.

“Nanti kamu juga akan tahu jika kita sudah masuk.”

“Kok kita asal masuk apa pemilik rumahnya tidak akan marah?” wanita satu ini terus bertanya entah memang kelewatan polos atau sedang berusaha menenangkan hatinya agar tidak terlalu merasa gembira. Sambil melihat sekitar yang terlihat tidak berpenghuni.

“Assalamualaikum.. enggak ada orang ya, Mas?” Lirih Dinda seraya melangkahkan kakinya.

“Kalau masuk rumah dalam keadaan ada penghuninya itu assalamualaikum, tapi

Sedangkan mengucapkan salam pada rumah yang tidak berpenghuni atau tidak ada seorang pun di rumah tidaklah wajib, namun hanya disunahkan saja. Mengucapkan salam “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh). Seperti hadis dari

Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,

إذا دخل البيت غير المسكون، فليقل: السلام علينا، وعلى عباد الله الصالحين

“Jika seseorang masuk rumah yang tidak didiami, maka ucapkanlah “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/ 1055. Sanad hadis ini hasan sebagaimana dikatakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Al Fath, 11: 17).

Hal di atas diucapkan ketika rumah kosong. Namun jika ada keluarga atau pembantu di dalamnya, maka ucapkanlah “Assalamu ‘alaikum”. Namun jika memasuki masjid, maka ucapkanlah “Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin”. Sedangkan Ibnu ‘Umar menganggap salam yang terakhir ini diucapkan ketika memasuki rumah kosong . Seperti itu Din.

“Jadi tidak wajib dan hanya sunnah ya Mas?”

“Iya, tapi kalau kita menjalankan sunnah bukankah akan bertambah pahala?” Jelas Reyhan.

“Ya sudah Assalamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibadillahish sholihiin,” Masya Allah rumahnya indah,walau tidak terlalu besar tapi memiliki kesan mini malis seperti rumah impianku. Batin Dinda

“Kamu suka?” Tanya Reyhan ke arah Dinda.

“Iya Dinda suka.” sambil memandangi dekorasi rumah ini. Dan berjalan melihat beberapa koleksi hias kerang yang tersusun rapi.

Garis Takdir Adinda (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang