Both of Us (Final)

1.1K 82 5
                                    


Sejak hari itu, Tiffany memutuskan untuk terus berada di rumah sakit menjaga Taeyeon. Ia akan membawa baju-bajunya untuk sekedar bermalam disana. Punggungnya memang sering terasa sakit, akibat tidur di sofa. Tetapi, itu tak membuatnya menyerah untuk suatu hal yang kecil.

Baginya, melepaskan Taeyeon adalah hal terbodoh yang pernah ia lakukan selama ini. Ia hanya tidak ingin membiarkan itu terjadi lagi.

Tiffang akan langsung bergegas kerumah sakit ketika bel tanda pulang berbunyi. Dia bahkan izin untuk mengambil istirahat dari club cheerleadersnya. Ia beruntung, karna memiliki teman-teman yang mau mengerti kondisinya dan Taeyeon.

Sebagian dari mereka justru menjadi orang yang mengusulkan Tiffany untuk terus berada di sisi gadis itu yang masih memejamkan matanya. Banyak yang membicarakan hubungannya dengan Taeyeon. Namun, hari itu dia menjawab semua pertanyaan yang di lemparkan kepadanya lewat media sosial.

___

"Taeyeon?"

Ucap Irene setelah dirinya berhasil menangkap sosok Taeyeon yang kini mulai membuka matanya. Ini sudah dua minggu setelah operasinya dan dia baru tersadar sekarang.

Karna tidak mau gegabah, Irene langsung menekan tombol dial untuk perawat.

Benerapa waktu kemudian, ruangan ini kini sudah di penuhi dengan beberapa donter dan perawat yang bernafas lega karena mendapati kondisi Taeyeon yang tiba-tiba membaik dengan drastis. Mereka sempat putus asa dengan hasil yang mungkin akan terlihat. Namun, kelihatannya surga telah berpihak pada mereka.

Tiffany yang baru saja kembali dari rumahnya untuk mengambil beberapa baju gantinya. Di kejutkan dengan keramaian yang ada pada kamar rawat kekasihnya. Dirinya benar-benar panik, jadi dia berlari dengan cepat sembari terus memanjatkan doa agar sesuatu yang buruk tak terjadi pada Taeyeon.

Benar saja, ini seperti sebuah keajaiban untuk menemukan sosok itu kini telah membuka kedua matanya. Menatapnya dengan penuh kehangatan, persis seperti terakhir kali ia melihatnya.

Tiffany hanya bisa terdiam di sudut ruangan sembari menunggu beberapa dokter mulai memerikaa kekasihnya. Perasaan bahagia yang membuncah itu kini menguasai seluruh kerajaan hatinya.

Jika mungkin, ini adalah mimpi indah yang menghampirinya lebih dulu. Tiffany berdoa agar seseorang tidak pernah membangunkannya.

Irene juga mempersilahkan dirinya untuk keluar setelah ruangan ini semakin kosong. Dia tersenyum pada Tiffany sebelum menutup pintunya. Gadis itu membalasnya dengan senyum hangat juga.

Awalnya langkah ini agak ragu untuk mendekati Taeyeon yang kini tersenyum lemah kearahnya. Namun, yang sekanjutnya justru membuatnya terkesiap.

"Bisakah... kau kemari.. Aku merindukanmu, Fany-ah..."Kata demi kata itu berhasil di ucapkan Taeyeon di balik alat bantu pernafasannya. Kondisinya masih sangat lemah untuk banyak bicara.

Dengan itu, Tiffany berhamburan untuk kembali ke pelukan kekasihnya. Dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, bahwa kini hatinya di penuhi dengan kebahagiaan yang tak pernah terbayangkan akan sebegini indahnya untuk mendapatkan Taeyeon kembali dalam hidupnya.

Setelah keadaan Taeyeon semakin membaik, Tiffany semakin sering untuk berkunjung dan bermalam di kamar rawat kekasihnya. Walaupun terkadang, itu membuatnya harus selalu membatalkan beberapa latihan teamnya.

Namun, dia memang di kelilingi oleh orang-orang yang menyayangi Taeyeon. Jadi, mereka tak akan ragu untuk membiarkan ketua mereka terus berada di sisi kekasihnya yang kini sangat membutuhkannya.

"Fany-ah..."Panggil Taeyeon pelan pada kekasihnya yang kini sedang sibuk memperhatikan telfon genggamnya.

Dia menoleh, "Oh? Kau membutuhkan sesuatu? Katakan padaku."Jawabnya seraya berjalan mendekat ke arah kekasihnya yang masih terbaring lemas.

You, Again.Where stories live. Discover now