Talk

939 139 15
                                    

"Oh, Maafkan aku. Apa kau baik baik saja?"Kali ini, Taeyeonlah yang berusaha untuk berdiri lebih dulu dan mengulurkan tangannya untuk membantu Tiffany berdiri.

Sementara Tiffany, dia hanya bisa terdiam sejenak membisu. Tidak ada yng tau jika saat ini hatinya tengah di terpa angin topan yang sangat dahsyat. Rasanya ia ingin meledak-ledak. Harusnya dia merasakan bahagia yang selama ini ia rasakan karna telah memperhatikannya cukup lama.

Namun dia hanya membeku, melihat tangan itu terulur.

Apa yang keluar dari mulutnya jutsru membutnya terkejut sendiri.

"Bisakah kau lebih hati-hati lagi lain kali!?"

Tiffany justru berdiri tanpa menggamit tangan itu, membut Taeyeon sedikit terkejut akan itu.

Tiffany berkali-kali mengutuk dirinya begitu bodoh sekarang. Sumpah serapah yang ada kini di katakannya di dalam hati. Dia tidak seharusnya mengatakan itu pada orang yang mau meminta maaf dan membantunya. Apalagi, dia adalah orang yangia kagumi. Dia harusnya bisa menjaga sikap.

Atau karna dia terlalu menyukainya, jadi dia tidak mau orang itu mengetahuinya dengan segera?

"I'm so sorry."Ujar Taeyeon sekali lagi,

"Ugh. Nevermind, just forget it."Balas Tiffany kemudian berlalu pergi mempercepat langkahnya. Tidak ada yang tau jika dia kini mengharapkan seseorang untuk membunuhnya saja. Dia sendiri tidak mengerti kenapa perkataan yang keluar dari mulutnya jauh berbanding terbalik dengan hatinya yang meronta bahagia.

Dia hanya tidak bisa menahan dirinya. Dan kini, rasa penyesalan yang begitu besar tengah melanda hatinya yang telah porak-poranda terlebih dulu.

"Aku, benar-benar bodoh..."Gumam Tiffany sembari memandang kosong kedepan. Teman-teman yang ada di sekitarnya bisa mendengar dengan jelas perkataanya barusan.

"Hei, ada apa?"Tanya Jessica pelan,

"Kau benar-benar aneh. Habiskan makananmu."Sambar Sooyoung sembari melahap sandwichnya.

"Selera makanku hilang. Aku benar-benar bodoh..."

Jessica yang semakin penasaran, tidak bisa mehahan dirinya lagi kali ini. Dia bangkit dari duduknya dan segera menarik satu lengan sahabatnya untuk ikut bersamanya.

Dengan gerakan itu, Tiffany sedikit terkejut, namun kini ia hanya bisa menuruti kemauan kakinya untuk melangkah bersama Jessica.

"Jadi, katakan padaku apa yang terjadi."Tukas Jessica sembari melipatkan kedua tangannya di dada. Kini mereka tengah berada di dalam kamar mandi wanita yang tak terletak jauh dari kantin. Namun, Tiffany masih menutup mulutnya sembari membasuh mukanya pelan.

"Apa ini tentang di Kim Taeyeon itu?"

"Darimana kau tau!?"Balas cepat Tiffany sembari menatapnya heran,

"Sooyoung yang memberitahukannya padaku. Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal kalau itu dia?"

Tiffany seharusnya tau, jika cepat atau lambar Jessica akan mengetahui kebenarannya. Dia seharusnya sudah bisa menebak, bahwa dia tidak akan bisa menyimpan ini dari sahabat sejak kecilnya itu.

"Aku takut orang-orang akan mentertawakanku jika mereka mengetahuinya. Maksudku, disinilah aku menjadi salah satu gadis yang paling di takuti. Mempunyai kepribadian yang terkenal buruk, jatuh hati pada gadis pindahan yang misterius. Yang bahkan terdengar sangat tak masuk akal."

Jessica menarik napasnya dalam-dalam, lalu dia meletakan kedua tangannya di bahu Tiffany.

"Lihat aku."

You, Again.Where stories live. Discover now