The Past

786 83 14
                                    


Pria paruh baya itu terdiam ketika mendapati gadis yang belum familiar di wajahnya kini berdiri tepat di ambang pintu rumahnya. Gadis itu llau membungkukan badannya sebentar sebelum tersenyum ramah.

"Selamat siang."

Pria paruh baya itu sempat terdiam, sebelum akhirnya membalas sapaanya. "Selamat siang."

"Saya tidak mempunyai banyak waktu untuk berbicara dengan anak sekolahan."Tambahnya setelah menyadari bahwa gadis yang ada didepannya kini tengah mengenakan seragam.

"Ah, tentu saja. Saya hanya ingin berbicara sebentar mengenai, Taeyeon."

Mimik muka pria itu berubah. Kini ada rasa yang berbeda di tatapannya. "Apa kau tau dimana dia sekarang?"

"Katakan padaku."

"Maaf, sebelumnya aku tidak bisa mengatakannya padamu, Ahjussi."

"Kenapa?"

"Karna jika kau tau, pasti kau akan sangat marah padanya nanti dan memukulnya lagi seperti yang terakhir kali." Pria itu kembali terdiam. Dia membulatkan matanya. Dia begitu bingung mengapa gadis yang ada didepannya tau memgenai masalah mereka di rumah ini.

"Siapa kau sebenarnya?"Tanyanya kini dengan dalam. "Aku... kekasih putrimu."

___

"Sekarang katakan padaku dimana dia, Tiffany-ssi."Tukas pria itu setelah terduduk. Gadis itu hanya bisa tersenyum.

"Aku beritahu, jika kau berjanji tidak akan menyakitinya lagi."

Pria itu lagi-lagi terdiam. Keduanya kini hanya berlomba menatap dalam keheningan rumah ini.

"Kau tidak mengerti bagaimana rasanya melihat orang yang kau kasihi di perlakukan buruk oleh orang lain, Ahjussi.."

"Aku mencintainya, Taeyeon. Dan itu sangat menyiksaku untuk melihatmu melukainya seperti itu. Apa bahkan kau sadar dengan apa yang telah kau lakukan?"

Byung Hun hanya bisa bungkam. Dalam hatinya dia menyesalkan jika gadis ini harus melihatnya melukai Taeyeon. Namun, dia juga ragu sekarang. Perasaanya benar-benar rumit. Di satu sisi, ia sedikit kesal jika ada yang berusaha mencampuri urusan keluarganya seperti ini. Namun, ia juga kini merasa lega bahwa ternyata Taeyeon juga mempunyai orang yang kini berdiri di sisinya.

"Aku tidak punya waktu untuk ini, Tiffany."

"Begitu juga aku, Ahjussi. Taeyeon pasti akan segera menghubungiku."

"Kalau begitu, katakan padaku dimana!"Kini suara Byung Hun agak keras. Namun, tetap saja tak mampu membuat Tiffany goyah.

"Kenapa kau bersikap seperti itu pada Taeyeon? apa dia mempunyai salah padamu? kau tidak seharusnya menyakiti putrimu, Ahjussi."

"Ahjussi, aku tidak meminta banyak darimu. Tapi, kau sendiri tau bagaimana berharga Taeyeon. Dia tidak pantas untuk di perlakukan seperti itu."

"Setiap kali aku melihatnya menangis, atau dia meringis kesakitan. Aku hanya ingin menggantikan posisinya. Aku bersedia untuk merasakan rasa sakitnya daripada harus melihatnya terluka tanpa bisa berbuat apa-apa."

"Aku tidak tau jelas apa yang membuatmu berlaku seperti itu. Tapi, Ahjussi.. Aku tau jauh di dalam lubuk hatimu, kau pasti juga memperhatikan Taeyeon. Aku tau mungkin kau juga menyayanginya seperti anak kandungmu sendiri."

"Kita mungkin tidak pernah berbicara sebelumnya. Tetapi, aku hanya ingin kau tau, Ahjussi.. Bahwa Taeyeon berhak untuk mendapatkan kasih sayang seorang ayah yang pantas ia dapatkan."

You, Again.Where stories live. Discover now