10

6.4K 291 11
                                    

Maaf jika ada typo
Karena typo itu berperikemanusiaan
Selamat membaca 🔞

Jungkook yang masih mencari tempat yang barusan jimin beritahu kepadanya, dia sudah sangat marah dan kesal oleh orang orang yang sudah membawa jimin seenaknya, berbeda dengan jimin yang sekarang sedang ketakutan oleh orang orang yang sudah membuatnya trauma, siapa lagi jika bukan chanyeol, kai, dan daniel

"Sial dia datang kemari" ucap kai kesal menatap tajam ke arah jimin lalu menghampiri jimin dan meremas kuat rambut jimin

"Akh! Lepaskan aku..." lirih jimin pelan merasa rambutnya ada yang tercabut karena remasan kuat tangan kai

"Kau! Gara gara kau kekasihmu kesini untuk mencarimu!" Ucap kai dengan tatapan tajamnya lalu menarik rambut jimin membuat kepala jimin mendongak menatap ke arah kai

"...memangnya kenapa? Kalian semua takut?" Tanya jimin dengan senyumnya yang menyebalkan bagi mereka bertiga, karena tidak terima dengan ucapan jimin chanyeol pun menghampiri jimin dan menampar kuat pipi gembul jimin tersebut

*PLAK!*

"Apa apaan perkataanmu itu?! Siapa yang takut dengannya?" Chanyeol menarik kerah baju yang dikenakkan jimin dan membentaknya tepat di depan wajah jimin

'Se-seram' batin jimin gemetar ketakutan

"Dasar jalang... memang begitu ya sikapmu itu? Menggoda dan berlindung di belakangnya" ucap chanyeol dengan smirknya

"Aku sama sekali dan tidak pernah menggoda mungkin kau saja yang tergoda olehku" ucap jimin santai menatap ke arah chanyeol dengan sedikit angkuh dan merasa kuat

"Tch! Berhenti berlagak seperti kau jalang bajingan!" Chanyeol sekarang sudah sangat marah oleh perkataan jimin tangannya mengepal kuat dan akan memukuli jimin dengan tenaganya

"Beraninya kau mengatainya dengan sebutan itu"

"Hah?! Siapa lagi i-?" Ucapan chanyeol terpotong dan juga terkejut saat kai dan daniel tiba tiba terbaring di lantai dengan lebam di wajahnya dan darah yang keluar dari hidungnya

"Teman temanmu ternyata terlalu lemah untuk menghadapiku" ucap jungkook menatap tajam ke arah chanyeol, jungkook sangat marah dan kesal melihat tingkah chanyeol dan temannya ini

"Huh! Jadi ini orang yang tergoda oleh jimin" kekeh chanyeol saat menatap jungkook dan dengan kesal jungkook memukul wajah chanyeol tepat di hidungnya dan rahangnya

"Ju- jungkook?" Gumam jimin menatap ke arah jungkook dengan ekspresi wajah sedikit senang

'Bukankah jungkook datang untuk menolongku?' Batin jimin dengan matanya yang berkaca kaca dan akan meneteskan air matanya tersebut

Dan saat chanyeol lari keluar meninggalkan teman temannya yang pisan tersebut jungkook menatap ke arah jimin, wajahnya yang lebam, merah karena pukulan, dan sedikit darah di hidungnya

"Hey hyung apakah kau baik baik saja?" Jungkook menghampiri jimin lalu melepas ikatan tali yang melilit di tubuhnya tersebut

"Apa kau tidak bisa melihat wajahku yang terluka jungkook?" Jimin malah balik bertanya kepada jungkook dan reaksinya hanya terkekeh

"Di saat seperti ini saja kau masih berusaha kuat ya hyung" ucap jungkook mengusap pelan pipi gembul milik jimin tersebut dan jimin yang mendengarpun terkejut dengan ucapan jungkook

"...maafkan aku jungkook- ah, maaf" ucap jimin menundukkan kepalanya dan air matanya yang jatuh tepat di jari manis jungkook

"Kenapa kamu menangis?" Tanya jungkook menghapus pelan air mata jimin

"Entahlah... tapi rasanya sangat lega hiks" jawab jimin masih menangis menghapus air matanya dan berusaha membuatnya berhenti menetes

"Menangis tanpa sebab, bukankah kau sudah menahannya sangat lama? Kenapa baru di keluarkan sekarang?" Ucap jungkook menggenggam erat kedua tangan jimin dan menatap jimin dengan tatapan... bulatnya(?) (You know lah:v kelinci)

"Karena dulu aku sendirian... dan sekarang aku bisa mengeluarkannya karena ada orang yang selalu mengkhawatirkanku sekarang kook-ah" jimin menatap sendu ke arah jungkook

"...kau tidak sendirian hyung, ada aku disini di manapun kau berada aku akan terus membuntutimu, maka dari itu kau tidak boleh menangis, aku menyukaimu... tidak tidak, aku mencintaimu park jimin" ucap jungkook menggenggam kedua tangan jimin dengan jantung yang berisik, jimin pun terkejut dengan ungkapan jungkook tersebut

"Ka- kau mencintaiku? Sungguh?" Air matanya langsung berhenti mengalir saat mendengar ucapan jungkook tersebut

"Iya... aku tidak akan membiarkanmu sendirian, aku akan menemanimu, kapanpun dan dimanapun" jawab jungkook menganggukan kepalanya dan mengecup tangan jimin dengan lembut

"A- aku ju- juga... aku juga mencintaimu jungkook- ah" ucap jimin dengan wajah senangnya dan jangan lupakan senyum manis andalannya, jungkook yang mendengarpun terkejut dan senang dengan cepat juga jungkook mencium jimin

"Aku lebih mencintaimu park jimin" jungkookpun tersenyum hangat ke arah jimin dan jimin pun memeluk tubuh jungkook

"Kalo begitu... aku pinjam handphonemu" ucap jimin mendongakkan kepala dan di jawab anggukan oleh jungkook lalu memberikkan handphonenya kepada jimin

"Kau memiliki nomor telepon pak tua itu kan?" Tanya jimin mencari kontak yang di maksud jimin tersebut

"Iya punya"

"Ah ketemu" ucap jimin langsung menelpon atasannya tersebut

"Hallo, ini aku park jimin dengan senang hati aku ingin berhenti bekerja dan menjadi orang normal saja, baiklah itu saja bye"

"Begitu saja?" Tanya jungkook terkejut dan jimin hanya menganggukkan kepalanya

"Iya... aku ingin berhenti bekerja seperti itu" ucap jimin tersenyum ke arah jungkook dan jungkook yang langsung memeluk jimin, membawa jimin kelur dari tempat tersebut

"Aku sangat mencintaimu jimin" ucap jungkook pelan mengecup pipi gembul jimin

"Aku juga mencintaimu" jimin tersenyum lebar ke arah jungkook

To Be Continued

Sexy Porn Star - (KOOKMIN)Where stories live. Discover now