[30].~Alamat Gadis Bercadar~

1.7K 183 2
                                    


"Aku percaya, jika memang jodoh. Pasti Allah akan memberikan jalannya, meski sulit. Tapi, pada akhirnya Allah akan mempertemukan kita."
-Gibran Hafiz Hanafi-

Muhasabah Cinta

***

Sudah seminggu ini, Gibran memulai harinya seperti biasa. Saat ada kajian rutin, dialah yang akan menjadi pemateri. Ya, semenjak kepulangannya dari Kairo, Gibran selalu mendapat job baru untuk menjadi pengisi acara islami ataupun kajian-kajian di masjid. Gibran bersyukur karena Allah telah memberikannya Ilmu yang bermanfaat bagi semua.
Saat ini, Gibran tengah mengisi kajian rutin di salah satu Masjid yang tak jauh dari rumahnya.

Syekh Taqiyuddin al-Hanbali dalam Mashaib al-Insan min Makaid as-Syaithan menukilkan perjalanan hidup

"Syekh Barshisha. Sebelum akhir hidupnya, Barshisha merupakan seorang hamba Allah yang ahli ibadah dan sangat baik budi pekertinya.

Selama hidupnya, dia mempunyai 60 ribu anak murid dan semua anak muridnya itu menjadi ulama dan para wali Allah SWT.
Saking luar biasanya, Barshisha, dalam perkara ibadah, sampai-sampai menarik decak kagum para malaikat. "Mengapa kalian kagum dengan Barshisha? Padahal, Aku lebih tahu. Barshisha itu akan kafir dan masuk neraka jahanam selama- lamanya," demikian dialog Sang Khalik dengan para malaikat, seperti dinukilkan oleh Syekh Taqiyuddin dalam kitabnya tersebut.
Kisah yang sama juga ditulis oleh sejumlah ulama, di antaranya, Imam at-Thabari dalam tafsir surah al-Hasyr ayat 16-17 dari riwayat Ibnu Mas'ud, Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, dan al-Bidayah wa an-Nihayah Juz II, serta Imam al-Qurthubi. Pernyataan Allah itu ternyata didengar iblis.
Iblis yakin bahwa Sang Alim tersebut akan binasa dalam perangkapnya. Benar saja, iblis pun mulai menyiapkan agenda-agenda untuk memperdaya sasarannya itu. Iblis mendatangi kediaman Barshisha. Iblis menyamar sebagai seorang hamba Allah yang saleh dan taat. Ia meminta bertemu dengan Barshisha. Kemudian, Barshisha memperkenalkan diri dan bertanya pada tamunya.

"Engkau ini siapa dan apa maksudmu?" Iblis menjawab, "Aku ini hamba Allah yang beribadat kepada-Nya dan aku ingin pula membantu tuan dalam hal-hal ibadah." Kemudian, Barshisha berkata kepadanya. "Barang siapa bermaksud beribadah kepada Allah maka sesungguhnya Allah akan mencukupinya sebagai teman baik."
Syahdan, selama beberapa hari, iblis menampakkan kegigihan dan keuletannya beribadah. Iblis beribadah tiga hari tiga malam berturut-turut tanpa tidur, makan, dan minum. Pemandangan ini pun membuat Barshisha takjub.
"Aku ini pernah tidur dan aku ini makan dan minum sedangkan engkau tidak makan sama sekali, padahal aku beribadah kepada Allah bertahun- tahun tanpa sanggup meninggalkan makan minum. Oleh karena itu, apakah dayaku agar aku ini bisa menjadi seperti engkau?" tanya Barshisha.

Iblis menjawab, "Pergilah engkau dari tempat ini dan kerjakan larangan Allah, kemudian setelah itu tobatlah kepada Allah kerana Dia Maha Pengasih maka engkau akan mendapat kemanisan bertobat kepada-Nya."

Barshisha bertanya, "Bagaimana aku akan men durhakai Allah setelah aku menyembah-Nya sekian lama?"
Iblis menjawab, "Manusia apabila berdosa memerlukan keampunan atas segala dosa-dosanya."
Barshisha bertanya, "Apakah dosa yang baik saya kerjakan?" Iblis menjawab, "Zina."

Barshisha berkata, "Kalau begitu, pasti aku tidak melakukannya." Iblis menjawab, "Engkau bunuh seorang hamba Allah yang mukmin." Barshisha berkata, "Aku tidak akan melakukannya." Iblis berkata lagi, "Kalau begitu minum sajalah air yang memabukkan, ini adalah yang lebih gampang dan ini adalah tidak ada hubungan dengan orang lain."

Barshisha bertanya, "Di manakah aku akan mendapatkan minuman ini?" Iblis berkata, "Engkau pergi ke salah satu kampung yang menjual minuman yang memabukkan." Dengan serta-merta, Barshisha pun pergi ke tempat yang ditunjukkan Iblis itu. Setelah ke tempat itu, Barshisha pun menemui seorang wanita cantik lagi cakap yang pekerjaannya menjual minuman keras.

Muhasabah Cinta [SUDAH TERBIT!]Where stories live. Discover now