[3]. ~Rasa Ini~

4K 329 3
                                    

Bissmillahirrahmanirrahim

"Berdetak kencang hati ini, kala melihatmu tepat di hadapanku. Membuat jantung berpacu lebih cepat, seakan kekurangan oksigen. Allah, bantu Aku."

~Anastasya Putri Alisya F~

~Muhasabah Cinta~

_____________________

"Tasya!" panggil seorang lelaki.

Deg!

Jantungnya berpacu lebih cepat, seakan dirinya kekurangan oksigen. Tolong, siapapun tolong Tasya untuk menetralkan jantungnya. Ada rasa senang saat melihat lelaki itu, namun dia menggeleng menghilangkan nama lelaki itu. Ingat Sya! Dia bukan mahrammu.

"Sya?" panggilnya lagi. Kali ini dia sudah berada di hadapannya. Mata Tasya mengerjap. Menatap sekilas lelaki yang telah memenuhi hatinya sejak masuk kuliah.

"Ehh ..." katanya kikuk. Dia menundukkan kepalanya, sesekali menarik niqobnya agar tidak menutupi matanya.

"Kamu ada jadwal ekskul?" tanya lelaki itu.

"I-iiyaa kak, tadi abis latihan," katanya pelan nyaris tak terdengar.

"Hmmm ... Udah mau balik?" Tanya lelaki itu menganggukkan kepalanya.

"Iya kak, kakak ngapain ke sini?"

"Oh Aku, itu lagi ada urusan sama kepsek sih, tapi udah selesai kok, mau pulang bareng gak?" Tawar lelaki sambil tersenyum.

Dibalik niqob hitamnya, Tasya sebenarnya salah tingkah ketika menghadapi lelaki satu ini. Lelaki yang sejak masuk sekolah memenuhi hatinya. Sosok yang banyak mengajarkan dirinya ilmu agama.

Dulu, ketika dirinya baru memasuki fase dimana dirinya masih sedang belajar ilmu agama dan sangat minim sekali tentang ilmu keagamaan, dia mengikuti ekstrakurikuler rohis di sekolahnya sebab Hikam lah orang yang pertama kali mengajak untuk ikut organisasi itu. Lelaki bernama lengkap Muhammad Hikam atau yang sering dipanggil Kak Hikam ini, lelaki yang tengah berhadapan dengan Tasya.

Awal masuk sekolah, Tasya mulai jatuh hati pada sosok Hikam. Dengan gaya bahasanya yang sederhana, tutur kata yang sopan dan memiliki pengetahuan Agama yang begitu luas. Bahkan, dia melanjutkan kuliah di Al Azhar, Mesir. Aktif dalam bidang dakwah, membuat Hikam selalu mendapat panggilan untuk berdakwah. Dan hari ini, tanpa Tasya duga Hikam mendatangi sekolahnya.

Rasa yang dulu hadir dan sempat ia buang jauh-jauh, kini tumbuh kembali seperti bunga yang bermekaran.

"Hmm, aku naik angkot aja deh kak, ngga enak juga berduaan," sahut Tasya tidak enak, ia memang tidak dibolehkan untuk berdua-duaan dengan yang bukan mahram.

"Oh yaudah, kalau gitu Kakak duluan yah, salam sama Ayah dan Bunda kamu, Assalamualaikum,"

"Iya kak, waalaikumussalam,"

Setelah kepergian kakak kelasnya, Tasya membuang nafasnya, lega. Fyuhhh, akhirnya jantung aku bisa normal kembali.

Ya Allah ...

Perasaan apalagi ini?
Rasa ini kembali hadir, saat seperti waktu pertama kali bertemu.

Muhasabah Cinta [SUDAH TERBIT!]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant