44 || Unknown.

45 8 1
                                    

Kini diana sedang berada di kamarnya,ia menatap soal soal di depanya itu dengan wajah gusar,bagaimana tidak,ia tidak mengerti apa pun yang mengaitkan dengan listrik,terlebih lagi ada itung itungan nya yang membuat otak diana tambah runyam.

"Ih,ini gimana sii?! Ngapain juga gua harus ngitung watt lampu rumah nya pak santoso? Gua aja ga tau watt lampu di rumah gue berapa" ucap diana kesal,akhirnya ia menutup bukunya,dan langsung loncat ke kasurnya.

"Hmm,ngapain ya guaa? Main Ig? Ah tapi bosen ngeliat ke UwU an orang lain, sementara gue? Impossible bisa kek gitu sama si devan batuu!" Ucap diana,akhirnya karena tidak ada tujuan ia menstalking akun lambe lemes sekolahnya,kurang kerjaan si,dari pada gabut.

Saat sedang asik melihat postingan yang ada di akun itu,diana tidak sengaja melihat ada satu postingan yang membuat nya penasaran,ia langsung bergegas membuka postigan itu.

"Kayanya gua pernah liat nih cewe,dimana ya?" Gumam ana saat melihat foto devan dengan seorang gadis yang berperawakan tinggi,putih dan manis itu.

Setelah melihat tanggal di post foto itu,diana baru tersadar "oiya,ini kan natasya ya? Kenapa gua lupa? Padahal kan sering ketemu,tapi sedikit beda si,ini mungkin waktu pertama kali pindah ke Indonesia,masih mulus lus lus lus" ucap ana hiperbola.

"Tapi ko,kayanya mereka bisa deket kaya gini?sebenernya apasih hubungan devan sama tasya?" Monolog nya.

Setelah lelah memikirkan itu,ana memilih untuk tidur,jam sudah menunjukan pukul 22.00,ia memasuki alam bawah sadarnya,dari pada besok ia kesiangan ke sekolah.

*********

"HEYOO!WASSAP BRO? KANGEN KAN LO SAMA GUE? SETARA GUA ORANG PALING GANTENG SE PELITA HARAPAN!" Teriak aldo dengan PD nya kepada penghuni kelas.

Sementara penghuni kelas yang mendengar teriakan aldo,misuh-misuh sendiri,masih pagi,udah ngeracau aja kerjaan nya,tapi tidak sedikit pula yang melihat aldo dengan tatapan kagum,bagaimana pun,aldo tetap inti dari ke lima most wanted boy yang di miliki pelita harapan.

"Congor lu do,kalo ngomong ga pake bismillah dulu biar berkah!" Cerocos reyhan yang kesal melihat tingkah temannya ini yang kurang waras.

"Udah bismillah tadi han,tapi belom ngomong gua udah shodaqallah duluan tadi" ujar aldo sambil cengegesan.

Reyhan menatap temanya itu malas,emang ga waras orang ini,kasian salma,pasti tekanan batin.

saat sedang asik membully aldo dan reyhan,ana datang dengan muka tidak bersahabat,yang membuat penghuni kelas bingung,biasanya kalau gadis satu ini datang,kelas udah kaya pasar baru.

"Eleh eleh eneng diana kenapa? Tumbenan ga teriak teriakan kaya ibu ibu pengajian lagi maen rebana" ucap varo,sang ketua kelas.

Diana ya diana,ketika badmood ia masih bisa tersenyum kepada orang lain,beda dengan teman teman nya yang lebih memilih diam,itu yang membuat diana susah di tebak oleh siapa pun,termasuk devan,ia masih agak sulit untuk memahami keadaan  diana sekarang.

"Wah van,eneng ana lo apain? Muka nya di tekuk aje kaya baju belom di setrika" ujar charlos, sementara devan hanya diam memperhatikan gerak gerik ana.

"Gua ngerasa ana belom check out shoppe jadi nya lemes" ucap Haikal ngawur.

"Mana ada! Diana mah kalo yang namanya check out meng check out paling utama!" Tandas Haikal.

"Mana ada! Orang dia dua hari yang lalu bilang kegua gini 'do,gua belom check out shoppe masa ah gaseru banget, uang gua tinggal buat beli skincarean,kalo minta ke my mommy,nanti di kasih siraman rohani panjang lebar pasti' gitu ko dia bilang" ucap aldo sambil menirukan cara bicara ana.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang