Center work of Haera's Universe.
"Iya, tau. Aku emang cuma bayang-bayang Yuri," -Haera
"Kamu tuh istimewa Ra, dengan cara kamu sendiri." -Yuri
"Cantik itu relatif, dan bagi aku, kamu tuh cantik pake banget." -Felix
"Adeknya abang yang cewek tuh can...
Akhirnya nyampe juga di mall tempat kita mau nonton. Aku ikut turun setelah ka Felix turun duluan. Pas mau nutup pintu mobil, tiba-tiba....
Sret!
Ada yang nutup mataku.
"Eh?!" Aku kaget. "Apaan sih, kak? Kita kan mau nonton doang, pake tutup-tutup mata segala!" Protesku.
"Sstt... Ikut aja,"
Aku akhirnya ngikutin jalan yang diarahin ka Felix di belakangku.
Sret.
"Sampe deh..." Ka Felix ngelepas tangannya. Aku pun buka mata, dan...
"Wow..." Cuma itu yang bisa keluar dari mulutku. Sesuai sama yang kuliat, ini taman paling bagus yang pernah aku datengin. Aku cuma pernah ngeliat di MV grup mama yang judulnya 'Secret garden'.
"Suka?"
Aku balik badan, dan ternyata kejutan ka Felix bukan taman ini doang. Sekarang dia megang kotak hadiah warna biru yang sama persis kayak warna hoodie aku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Kak?" Aku bingung. Jarang-jarang ka Felix ngasih hadiah selain di hari penting.
"Buat kamu," Ka Felix nyodorin kotak itu sambil senyum.
Manis banget, asli. Gakuat akutuh.
Aku nutup mulut kayak di film-film. Sepertinya aku mulai ketularan ka Yeri efek dikatain kemaren. "Tapi... Kenapa?"
"Itu... Hadiah ulang tahun," Jawab ka Felix setelah aku ngambil kotak itu dari tangan dia.
"Ulang tahun?" Aku sekarang masang muka yang kira-kira kalo diartiin 'serius lo lupa?'.
"I-iyaa..." Ka Felix jadi nunduk terus garuk tengkuk, ga berani natap aku.
"Ulang tahun aku kan masih minggu depan?"
"Jadi gini Ra... Aku ingat dengan sangat jelas kalau ultah kamu minggu depan. Tapi..."
"Tapi?"
Jangan bilang ini sebenernya hadiah perpisahan? Jangan-jangan yang tadi pagi aku takutin tuh bener?
Ka Felix ngehela napas sebelum lanjut. "Minggu depan aku harus ke Jepang,"
Aku diem. Sedikit bersyukur, selebihnya shocked.
"Ngapain?" Tanyaku akhirnya.
"Tour Asia,"
"Kok mendadak?"
Rasanya aku pengen marah aja. Masa ada acara yang bikin dia gabisa rayain ultahku, akunya baru dikasi tau sekarang?
"Iyaa... Aku juga baru dikasih tau dua hari yang lalu. Tadinya emang ada rencana buat tour ini kan, tapi mendadak dicepetin. Harusnya bulan depan," Ka Felix ngehela napas. "Gapapa kan, Ra?" Sekarang dia senyum, tapi yang kali ini ga nular ke aku.
