22🌼rumah sakit🌼

7 3 0
                                    

Seorang gadis tengah berjalan lesu dan menunduk dengan mencangking kedua sepatunya ditangan,gadis itu berjalan ditengah koridor yang sudah sepi sedari tadi.

"Ra"panggil seseorang membuat adira mendongakan kepalanya,dan langsung bertemu dengan manik mata yang gadis itu rindukan akhir akhir ini.

"Pulang sama siapa?"tanyanya.

"Bukan urusan lo"jawab gadis itu lalu kembali berjalan.

"Lo tau gue pacaran sama putri?"tanyanya lagi membuat adira yang tengah berjalan berhenti lalu mentap rayhan kesal.

"Menurut lo gue kayak gini kenapa?"tanya adira.

"Karna lo tau gue sama putri-"ucapannya terpotong.

"Pacaran,iya pacaran kan?gue udah tau,gue juga liat awal kalian pacaran gimana,enak ya jadi cowo ngedeketin,bikin baper,perhatian. eh taunya cuma jadiin mainan"ujar adira sedikir terkekeh.

"Lo salah paham ra"ujar rayhan mengelak.

"Salah paham gimana?"tanya adira bingung lalu kembali melanjutkan langkahnya kedepan.

"Gue tau lo sakit liat gue pacaran sama putri,gue tau itu ra,tapi lo juga harusnya sadar diri apa yang gue lakuin itu ada alasannya"

"Alasan?apa?"tanya gadis itu.

"Pikir sendiri,gue tau lo tau"ucapnya lalu melangkah menjauhi adira yang tengah tenggelam oleh pikirannya.

"Heyy!"sapa seseorang membuat adira sedikit terkejut karenanya.

"Ngelamun aja lo,yuk jadi kan kerumah sakit nya?"tanya alvino.

"Jadi lah"

"Eeh lu berantakan banget si ra,itu sepatu kenapa dicopot?terus baju lo kenapa keluar?kayak cowok aja"ujar alvino mengamati pakaian adira yang berantakan.

"Beresin dulu gih,masa mau kerumah sakit kayak gini"lanjutnya lagi.

"Ya udah gue ke toilet dulu ya"ucap adira diikuti anggukan dari alvino.

"Gue tunggu disini"ucapnya.

Jarak toilet tidak terlalu jauh dari posisi adira saat ini,adira terus berjalan sembari terus memikirkan perkataan rayhan tadi,sadar diri?apanya?.

Adira memasuki toilet,ini sudah sangat sepi,hampir tidak ada seorangpun disana,mungkin hanya ada anggota paskibra yang tengah latihan dilapangan hari ini,tapi itu jauh dari toilet,maka dari itu terasa sepi disini.

"Gue kenapa,kenapa hati ini sakit banget"ucapnya sembari mengusap wajahnya dengan air.

"Gue kangen,gue pengen kayak dulu,tapi ini?kenapa jadi kayak gini"ucapnya kembali mengusap wajahnya frustasi.

Adira menghembuskan nafas panjangnya lalu mengikat kembali rambutnya yang berantakan.

Memasukan baju seragamnya yang keluar.

Gadis itu lebih segar sekarang,adira duduk dibangku dekat toilet lalu memakai sepatunya kembali.

Gadis itu berjalan ke menuju koridor tadi dimana alvino menunggunya.

"Nah gitu dong,kan cantiiknya keliatan lagi"ucapnya mengusap puncuk kepala adira dengan senyum yang mengembang.

"Udah ah,yuk bang keburu kesorean"ucap gadis itu.

***
"Papah gimana?"tanya adira yang baru saja datang dan duduk disamping andrian yang tengah memainkan ponselnya.

"Alhamdulilah ra,papah udah sadar barusan"ucapnya lalu diikuti senyuman lebar dari adira,gadis itu berjalan memasuki kamar rumah sakit papahnya itu.

Terlihat seorang wanita tengah berbincang lalu tertawa disamping arion.arion tertawa,adira kembali tersenyum karenanya,sudah lama gadis itu tidak melihat senyuman itu,senyuman yang membuat hati nya tenang,senyuman hangat saat laki laki itu menasehatinya.adira rindu senyumannya.

"Pah"panggil gadis itu lalu meneteskan air matanya.

"Adira"jawab papah nya lalu tersenyum,berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya.

"Papah tiduran aja"ucap gadis itu lalu memeluk arion dengan erat.asha mengusap rambut putrinya dengan lembut,menyalurkan setiap rasa kasih sayangnya.

"Papah kok ga bangun bangun!adira khawatir tahu!"ujar gadis itu cemberut.

"Sayang kamu ga boleh gitu"ucap asha yang masih mengusap rambut putrinya.

"Assalamualaikum,om"ujar seseorang di ambang pintu,membuat ketiga orang didalam menatapnya.

"Waalaikumsallam"jawab ketiga orang itu didalamnya.

Alvino memasuki kamar lalu menyalami kedua orang tua adira disana.

"Mah,pah ini bang al,inget ga?"tanya adira.

"Mereka udah tau dira"ujar alvino terkekeh.

"Ah masa si"

"Mamah udah tau,alvino kan temennya abang kamu,kamu gimana si"jawab asha.

"Perasaan adira baru kenal bang al kemaren deh,mamah tega banget ga ngasih tau adira!"ucap gadis itu kesal mengerucutkan bibirnya.

"Kamu baru tau kemaren?"tanya arion.

"Bukan kemaren si,kapan ya bang?"tanya adira.

"Bulan lalu mungkin"jawab alvino.

"Gimana om,sehat?"tanya alvino tersenyum.

"Alhamdulilah sehat vin,makasih udah nengokin om ya"ucap arion lalu tersenyum.

"Alvino itu sering kesini nganterin adira,sama nengok papah tau"ucap adira.

"Oh gitu,makasih ya vin"ucap arion lagi.

"Sama sama om,lagian om udah vino anggap kayak papah vino sendiri kok"jawab cowok itu.

"papah mertua"ujar andrian yang baru saja masuk.

"Haii adik ipar?"sapa andrian,lalu mendapat tatapan tajam dari adira.

"Abang apa si"

"Haii kaka ipar"jawab alvino lalu tekekeh.

"Ih bang al!"ujar adira kesal.

"Becanda dira"ucap cowok itu terkekeh.

"Kalian cocok kok"jawab asha tersenyum jahil.

"Iya ya,dari pada sama-"ucap andrian terpotong.

"Sama siapa?"tanya adira dengan wajah menyeramkannya.

"Ngga ra,ngga jadi"ucapnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kalian udah makan?"tanya arion.

"Belum,dira laper pah"ucap adira merengek mengeluarakn aura manjanya.

"Kalian makan dulu gih diluar"ucap asha.

"Iya yuk bang,abang satu abang dua"ucap adira tak sabar.

"Iya udah ayokk"ucap mereka berdua.

●●●

Gimana?

Jangan lupa nyalain data💜

ADIRA On viuen les histories. Descobreix ara