12 . Kondangan

54 6 11
                                    

Diana, Hans, dan Sashi terkejut saat tiba-tiba dari arah panggung hiburan nama mereka disebut. Ketiganya melirik kearah panggung, Fishal berdiri disana tanpa merasa malu.

"Ngapain suami Kakak, nge Mc, " kata Hans.

"Tauk, "

"Dih istri durhaka. "

"Kalau ngomong yang bener, mau high heels Kakak nimpuk kepala kamu, " ancam Diana.

"Bantet, help me. No body love me because i'm too handsome. " Hans bergelayut manja di pundak Sashi.

"Plis lah, belum makan udah mual ini aku Hans, " balas Sashi.

"Kamu isi lagi Sa, oh My God. "

Plak!

Diana yang tidak sabar memukul tengkuk Hans.

"Sakit Kak, galak banget sih, " protes Hans sambil memegangi tengkuknya.

"Bisa kan sehari aja nggak narsis, paling nggak jangan disaat kamu sama Kakak. Atau kamu tanggung sendiri akibatnya, "

"Ancaman kedua," lirih Hans.

"Apa!"

"Ampun nyonyah, mari duduk. Takut encok kalau anda berdiri terus, " ujar Hans.

"Secara nggak langsung kamu bilang kakak itu tua, "

"Salah lagi, bunuh Hans aja sih Kak dari pada disalahin terus. Apa salahnya sih CEO tampan nan mempesona ini, susah emang jadi Hans, "

"Sa, bawa dia pergi dari hadapan Kakak sebelum dia babak belur, " perintah Diana.

Sashi menurut, dia menarik Hans menjauh tanpa banyak bicara. Sashi tidak punya semangat berdebat, dia merindukan dua buah hatinya.

"Twins kemana ya Hans? Kok nggak kelihatan, " ucap Sashi. Sejak datang dia tidak melihat Kayla dan Kenan.

"Kata Mami mereka lagi didandanin. Nur sama Wahyu juga lagi ganti baju, " balas Hans.

"Rewel nggak ya mereka, " Sashi terlihat begitu khawatir. Si kembar agak rewel soal warna. Kalau tidak pink atau biru mereka tidak mau memakainya.

"Nggak usah khawatir, ada Mami sama Bunda. "

Sashi tersenyum, perasaannya tidak enak sejak tadi pagi.

Selang beberapa saat Yanti datang mencari mereka.

"Mbak Sa, si kembar rewel. Nggak mau pakai baju warna merah." Kata Yanti.

"Tuh kan Hans, apa aku bilang. Yuk kesana, " Sashi mengekor dibelakang Yanti menuju ruang rias pengantin.

***

"Kenapa Mi? " tanya Sashi sesampainya dia di ruang rias pengantin.

"Anak kamu nih, nggak mau warna merah. Maunya pink sama biru. Kan harus serasi sama pengantinnya. Nur sama Wahyu merah, masa mereka pink dan biru, " omel Rowena.

Hans tersenyum, dia mendekati si kembar yang terlihat sembab karena menangis.

"Jagoan Daddy kok sembab? Dicubit Momo sama Bobo ya? " tanyanya.

Pukulan dilengan kiri dan kanan dia dapatkan dari rowena dan arini.

"Jaga ucapan kamu ya! " hardik Rowena.

"Becanda ya ampun, Mami sama Bunda kompakan gitu mukul Hans. Tadi Kakak sekarang kalian, " protesnya.

"Daddy Kay gak mau pake merah. Ugly, " ucap Kayla.

"Ken juga nggak mau Dad, "

"Gini sayang. Merah itu Bagus loh. Merah artinya berani. Anak Daddy bukannya pemberani. Kalau pake merah itu kaya power ranger, nggak ada yang berani ganggu kalian karena kalian punya kekuatan super, " ujar Hans.

"Kalau nggak mau pake merah, yuk pulang. Jangan rewel, kasian mbak Nur sama mas Wahyu. " Tegas Sashi.

Hans yang sedang membujuk si kembar seketika menoleh. Tidak biasanya Sashi sekeras ini mendidik si kembar.

Sashi bahkan keluar tanpa permisi. Hans mengejar istrinya.  Rowena dan Arini menggeleng pelan.

"Ya gitu jeng kalau bayi punya bayi. " Tutur Rowena.

"Kalau ada HanSha acara apapun pasti riweuh, " tambah Arini.

"Mo, Key mau pake merah, "

"Ken juga Boo, "

Arini dan Rowena tersenyum kemudian memeluk si kembar.  Usaha Sashi membuahkan hasil.

***

Warga Sw. Yooo kondangan. Wahyu sama Nur nikah.

Bread Talk( season 2)Where stories live. Discover now