5. Gara-gara DORA

82 10 7
                                    

Hans menekuk wajahnya, dia dikerjai Sashi. Sashi memintanya istirahat dirumah sedang dirinya sendiri pergi ke TRIPLE S. Awalnya Hans sumringah karena bisa bercanda dengan si kembar. Namun, bahagianya lenyap setelah dia menemani si kembar menonton DORA THE EXPLORER. Wajahnya terlihat ceria saat si kembar bergelayut manja dengannya sambil mengoceh tidak jelas. Tapi dilubuk hatinya dia mengumpat, dia emosi melihat polah Dora.

"Daddy ke toilet sebentar ya, sama mbak Nur dan Mbak Yanti dulu nontonnya, " pamit Hans. Alibi untuk melarikan diri sementara waktu.

"Jangan lama-lama ya Dad, " pinta Kayla.

"Ok."

Setelah sampai di kamarnya, Hans segera menghubungi Sashi.

"Yes, ada apa pak? " tanya Sashi.

"Help Sa, " jawab Hans. Suaranya terdengar sendu.

"Si kembar kenapa Hans? Mereka nggak papa kan? " Sashi panik disana.

"Si kembar gak papa. Aku yang kenapa-napa, "

"Why? "

"Aku sebel Sa, mereka minta aku nemenin nonton Dora. Akutuh kesel sama Dora, udah tau boot ada di belakangnya, eh masih aja banyak tanya. Udah dijawab gak didengerin, budek emang. Nih ya, kalau bisa masuk ke TV akutuh mau gendong dia terus aku kasih lihat kalau boot ada dibelakangnya. Ngeselin!" tutur Hans.

Sashi tergelak di ujung sana. Tawanya pecah mendengar ocehan suaminya.

"Hans, itu kan kartun anak-anak. Harap maklum pak, "

"Peppa pig cerdas, gak kaya dia. "

"Jangan bandingin dong. "

"Kok kamu belain dora, "

"Kamu belain peppa, ngeselin kamu. "

Tuttttt tuttt tuttt

Sashi mengakhiri panggilan. Hans menatap layar ponselnya dengan kesal.

"Kenapa malah kamu yang kesel sih bantet, " gumamnya. Tak lama kemudian senyumnya tersungging, "ini gara-gara Dora si bocah ngeselin, " lanjutnya.

***

Sashi baru saja ingin meninggalkan Triple S saat Samuel datang menghampiri dan memberikan 19 tangkai Mawar merah kepadanya.

"Kakak ribut lagi ya sama suami, " selidik Samuel.

"Sok tahu ih, " balas Sashi sewot.

"Karena pak CEO biasa menghadiahkan Mawar merah ketika kakak Ngambek, " ujarnya.

"So? "

"Ini 19 Mawar merah, kata kurir yang nganter tadi Kakak harus nyusun mawarnya menjadi sebuah kalimat kalau mau tahu apa yang ingin si pengirim sampein ke Kakak, "

"Hmms, thanks. Huss husss pergi sana, " usir Sashi.

"Ya ampun diusir, barista seganteng ini diusir layaknya ayam. Udah nggak ada harga diri rasanya, "

"Sejak kapan punya harga diri. Nggak usah ngedrama, silahkan tinggalkan ruangan saya atau kamu mau meninggalkan Triple S SELAMANYA!!!" Ancam Sashi. Dia menekan kalimat terakhirnya.

Tanpa banyak bicara Samuel segera berbalik dan keluar dari kantor Sashi.

Ibu dua anak itu segera membuka kertas yang membungkus bunga Mawar tersebut. Dia menghela napas dalam-dalam saat melihat alpabet yang tertempel di tangkai Mawar pemberian Hans.

"Ngeselin, malah sekarang ngerjain pula. Sekali aja bersikap manis sama aku gak bisa apa Hans, "

Meski kesal karena dia harus menunda jam pulangnya hanya demi puzzle Mawar kiriman suaminya, toh pada akhirnya dia tersenyum saat mawarnya berhasil dia susun rapi. Ke sembilan belas Mawar itu tersusun menjadi sebuah kalimat.

"CEO GANTENG MINTA MAAF "

Sashi segera mengirimkan foto Mawar yang sudah berhasil dia susun rapi ke Hans. Di bawahnya dia menuliskan.

"Ceo childish dan narsis. Terimakasih untuk mawarnya, oh ya LAIN KALI BISA NGGAK LANGSUNG AJA GITU MINTA MAAF NGGAK USAH MAIN PUZZLE, NGESELIN! 😑😑😑"

DING!

Hans tersenyum lebar saat pesan Sashi terkirim ke ponselnya dengan sumringah dia buka pesan dari istrinya itu.

Tawanya meledak saat membaca caption di bawah Mawar kirimannya.

"Yeay! Akhirnya bantet udah kembali normal. Nggak sia-sia kan aku muter otak buat nyari cara minta maaf ala Hans, "

Hans menyunggingkan senyuman sambil memegangi dagunya.

***

Sabar ya Sa punya suami kayA Hans. 😚🙄

Bread Talk( season 2)Where stories live. Discover now