11. Jepara

57 9 2
                                    

"Bantet, aku ada disini  tepat  di sebelah kamu. Wajib gitu ngirim foto ke aku? Kurang kerjaan ya anda Bu pradipta? "

"Mau tanya, aku cantik nggak kalau besok ke nikahan Nur pake gaun itu?"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Mau tanya, aku cantik nggak kalau besok ke nikahan Nur pake gaun itu?"

"Kan aku disebelah kamu beb, kenapa mesti kirim ke ponsel aku? "

"Kamunya sibuk. Aku takutnya kalau tanya respon kamu cuma hmms iya cantik kok, padahal liat aja nggak, " ujar Sashi.

Hans merangkul pundak sang istri.

"Gini ya sayang, mungkin suami yang lain ada yang cuek dengan istrinya dan lebih suka jika istrinya mengirimkan foto dibandingkan harus berkomentar secara langsung. But, tidak dengan CEO ganteng seperti aku, ketika aku ada didekat kamu, jangankan sekedar berkomentar tentang baju, nggak pake baju pun aku siap memberikan komentar kok, " jelasnya.

Sashi menurunkan tangan Hans dengan kasar.

"Awalnya manis banget, tapi kenapa harus diakhiri dengan kata-kata menjijikkan seperti itu Hans, nyebelin!"

"Tuh kan, susah jadi ganteng, serba salah, "

Diana yang kebetulan lewat melempar Hans dengan bantal.

"Kakak ih, mulai deh ngajak perang, "

"Oh ya Kak, ini rumah Kak Didi?" tanya Sashi.

"Iya Sa, gede ya. Sengaja sih biar bisa dihuni banyak orang. Berguna kan saat kita liburan gini, atau pas ada acara di Jepara gitu, " jawabnya.

"Terus kalau Kakak di Singapur siapa yang nempatin, "

"Berisik ih bantet, kepo. Oh ya, besok jam berapa acaranya? Ini udah hampir tengah malam, nggak pada mau bobok? " potong Hans.

"Jam 8 ijabnya. Tumben ngajak bobok, alah alasan kamu aja kan Hans, bilang aja mau mesra-mesraan sama Sashi mumpung si kembar dibawa nenek-neneknya. "

"Of course, " balasnya.

"Kak, bukannya Nur sama Wahyu udah bubar lima tahun lalu? " selidik Sashi.

Hans bosan, dia merebahkan tubuhnya di sofa.

"Kebiasaan!" Sashi memencet hidung Hans.

"Iya gitulah Sa, putus tapi keduanya sama-sama masih menjaga hati. Waktu itu mereka putus karena ayah Nur gak ngebolehin anaknya dilamar karena Nur masih kecil. "

"Loh bukannya karena Wahyu nggak berani nemuin bapaknya Nur, "

"Iya karena Wahyu udah tau kalau bapaknya nggak ngebolehin Nur nikah sama dia, bukan karena dia nggak mau lamar Nur, "

"Oalah, Sashi salah paham, "

"Wah, kalau gini caranya Hans harus ganti motto dong, " Hans kembali duduk bersila.

"Maksudnya apa Hans? " tanya Diana.

"Bukan siapa cepat dia ngajak ke akad. Tapi siapa niat dan bertekad pasti akan ke akad. Niat ingin menghalalkan pasangannya dan tekad menunggu hingga mendapat restu hingga akhirnya menuju akad. "

"Pinter kadang kamu Hans, " suara seorang lelaki membuat ketika terkejut.

Fishal sudah berdiri di pintu masuk.

"Ngagetin aja, seperti hantu. Datang nggak permisi pulang nggak pamit, " ujar Hans.

"Kamu pikir suami kakak jailangkung, " protes Diana.

"Mirip, " balas Hans.

Sebuah bantal kembali mengenai wajahnya.

Hans meberengut, dia meninggalkan ruang tamu tanpa permisi. Sashi mengekor dibelakangnya. Dia tidak ingin mengganggu dua sejoli yang sedang dimabuk rindu.

***

Next chapter Wahyu sama nur nikah. Uwuuu

"

Bread Talk( season 2)Onde histórias criam vida. Descubra agora