4. Pantai dan kenangan

95 12 4
                                    

Hans tersenyum memandangi wajah istrinya yang sedang tidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hans tersenyum memandangi wajah istrinya yang sedang tidur. Enam bulan bukan waktu yang singkat. Dia melewatkan banyak hal. Hans mengusap lembut wajah Sashi. Kecupan hangat di kening mengawali paginya.

"Aku kangen banget sama kamu Bantet, i love you, " bisik Hans.

Bibir mungil Sashi menyunggingkan senyuman.

"I love you to pak CEO, " balas ibu dua anak itu dengan mata masih terpejam.

"Ngigau atau udah bangun sih, gemesin, " Hans melingkarkan tangannya ke perut Sashi. Diciumnya pipi Sashi secara bergantian sampai berulang-ulang.

"Hans... ihhh basah. Gangguin istri bobok aja, " protesnya.

"Gemesin sih kalau lagi bobok gini. Aku udah lama nggak lihat kamu bobok gini Sa, maklumin napa, " tangannya masih bertahan ditempatnya.

Sashi membuka matanya, mata mereka pun beradu. Gadis manis itupun tiba-tiba mencium bibir Hans. Setelah itu dia menyembunyikan wajahnya di dada bidang Hans, malu.

"Nah kan mainnya colongan, dasar bantet emang, " omel Hans. Dia melepas pelukannya kemudian mendekap tubuh mungil Sashi.

"Maafin Hans ya nggak bisa selalu nemenin Sashi. Pasti Sa kesepian nggak lihat wajah tampan Hans pas mau bobok sama bangun bobok. "

"Dih, dasar manusia narsis sedunia, mana ada sih nenangin istri dengan cara begini, " balas Sashi.

Hans terkekeh, bukan Hans jika tidak narsis.

"Aku mandi dulu ya Sa, terus nyiapin sarapan buat kamu. Kamu buruan bangun, katanya mau main ke pantai sebelum jemput si kembar, kita naik bis aja. Sekali-kali  pacaran naik bis. " Tutur Hans sebelum turun dari ranjang. Sun di pipi kanan dan kiri kembali dia hadiahkan untuk istrinya.

"Siap pak, " balas Sashi sambil menarik selimutnya kembali .

***

Beberapa jam kemudian keduanya sudah berada di dalam bis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa jam kemudian keduanya sudah berada di dalam bis. Sashi terlelap di pundak Hans.

"Kebo dasar, tidur nggak lihat situasi dan kondisi. Asal nemplok pundak langsung ngebo."

Ini kali pertama keduanya berpergian berdua dengan naik bis. Biasanya pasangan muda ini tiada hari tanpa supir atau naik mobil pribadi mereka.

"Romantis juga ya bantet naik bis berdua gini, berasa kembali SMA. "

Sashi tidak menanggapinya, dia benar-benar terlelap di pundak Hans. Suaminya dengan lembut mengelus kepalanya. Celengan rindupun pecah sudah.

Satu jam kemudian keduanya sudah berada di tepi pantai.

"Yeay finally! " Sashi sangat bersemangat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yeay finally! " Sashi sangat bersemangat. Sekian lama dia tidak kepantai bersama Hans. Padahal semasa duduk dibangku sekolah setiap akhir pekan mereka selalu ke Pantai.

"Berasa bawa anak playgroup main ke pantai, girang amat mom, " ucap Hans. Dia duduk di atas pasir, pandangannya jauh ke lautan luas dihadapannya.

"Udah lama nggak ke pantai, kalau ke pantai inget pas kita SMA dulu. Jadi mendadak nostalgia, di mana kita enggan mengungkapkan perasaan yang ada di hati , " Sashi melepas sandalnya dan duduk disebelah Hans. Kepalanya otomatis menempel di pundak sang suami. Hans menyunggingkan senyuman, yang dikatakan sashi benar adanya. Mereka terlalu membesarkan ego hingga enggan mengungkapkan perasaan mereka yang sebenarnya. Saling Cinta tapi gengsi.

"Heran deh, sekarang kebiasaan banget nempel gini, " oceh Hans.

"Kangen, biasanya kamu juga asal nemplok Hans," balas Sashi.

"Uluh-uluh kasian anak Bunda kangen suaminya yang ganteng ini. Sini peluk, " canda Hans.

Sashi memberengut, dia mendorong tubuh Hans menjauh darinya. Dia bahkan membuang wajahnya ke lain arah. Hans selalu merusak suasana hatinya.

"Heheheh, iya maaf. Aku tuh bercanda Sa, jelek ih kalau ngambek. Siapa Coba yang kemarin bilang kalau aku tuh mr. Sulking, nyatanya kamu juga.  Dasar mrs. Sulking ngeselin. Ngambek aja terus, Hans mau mainan air dulu, kalau udah nggak ngambek nyusul aja. " Hans berlari masuk ke dalam air bermain dengan ombak kecil yang berkejaran.

"Bukan Hans jika aku ngambek dirayu, kamu tuh ngeselin Hans. Untung aku sayang, " Sashi bermonolog dengan dirinya sendiri sambil menatap punggung tegap suaminya yang perlahan menjauh.

***

Ciri khas banget ya pak CEO.  Kalau istri ngambek nggak dirayu malah dicuekin. 😆😆😆

Bread Talk( season 2)Where stories live. Discover now