14

204K 13.5K 467
                                    

Viola dan Mas Marcel 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viola dan Mas Marcel 😍

"Mas Bagus kenapa sih dari tadi diam terus" Tanya Anya disebelah Bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Bagus kenapa sih dari tadi diam terus" Tanya Anya disebelah Bagus.

Namun yang ditanya tak menjawab sama sekali. Pikirannya masih melanglang buana pada kejadian 30 menit lalu. Saat dimana dirinya dan pembantunya melakukan pergumulan yang membuat dirinya lupa diri.

"Pak Awas nabrak"

Mata Bagus melotot. Dia melihat segerombolan anak SD sedang menyebrang. Hampir saja dia nabrak. Kalo sampe nabrak ini semua gara-gara pembantunya. Karena pembantunya pula dia bisa tidak fokus seperti ini.

"Mas Bagus lagi sakit ya? dari tadi nyetirnya gak fokus gitu"

"Em. sedikit Nya. Maaf ya, hampir aja kita celaka"

"Ga-papa Mas. Nanti kalo udah sampe rumah Sakit, jangan lupa minum obat! masa Dokter Sakit"

Bagus hanya menanggapi perkataan Anya dengan senyuman. Matanya kembali fokus pada jalan raya yang lumayan ramai. Melihat ini adalah hari jum'at ditambah jam sudah menunjukan pukul 7 pagi membuat jalanan semakin rame dengan para pekerja yang hendak mencari nafkah. ditambah anak SD yang jam belajarnya sama dengan para pekerja yang terkadang para pekerja yang mengemudikan kendaraannya harus exstra hati-hati.

Setelah keduanya sampai di parkiran kendaraan Khusus Dokter, Bagus dan Anya segera turun dari mobil Fortuner hitam milik Bagus. Bagus masih dengan diamnya. Dia melangkah masih dengan tatapan kosong, bahkan ketika perawat laki-laki membawa troli dorongnya, Bagus sampai menabrak perawat tersebut. hingga barang bawaan tersebut berceceran dilantai.

"Maaf maaf Pak saya tidak sengaja." sesal Bagus.

Anya dan Bagus membantu perawat tersebut, sambil menyimpan beberapa makanan yang terjatuh di atas troli untuk diletakannya kembali. Mungkin untuk para Pasien. Bagus meringis menyesal atas perbuatannya. Entah kenapa semua fokus Bagus buyar, pikirannya masih dirumah. Masih bersama pembantunya itu. Bukan Bagus mulai mempunyai perasaan, tapi Bagus juga tidak mengerti kenapa dirinya bisa seperti ini.

My Perfect Majikan (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang