4

264K 15.7K 964
                                    

***

Viola menggeliat ketika membuka mata. tubuhnya terasa lumayan sakit. Masih dengan setengah sadar Dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, namun seketika dia sadar dikamarnya tak ada kamar Mandi. Di tengoknya kanan dan kiri.

Viola menepuk jidatnya sendiri. "Bodoh, Vio kan dirumahnya Bu Asrita!".

Viola menyadarkan dirinya sendiri. Dia berjalan keluar kamar namun rumahnya kosong tak ada satu orangpun. dia ingat jika kemarin Asrita majikannya mengatakan akan pergi ke Bali pagi ini. Namun satu yang ia lupakan, dimana gerangan majikan laki-lakinya.

Viola melihat jam di dinding ruang tamu menunjukan pukul tujuh pagi. apakah pak Bagus sudah pergi bekerja. kira kira itu yang dipikirkan Viola. Entahlah saat ini Viola hanya ingin majikan yang satunya itu cepat pergi bekerja agar ia tak usah capek-capek masak untuknya.

Saat ini Viola berjalan keluar rumah guna untuk menghirup udara segar. dia mengeliatkan tubuhnya. wajahnya masih kucal karena belum cuci muka, ditambah rambutnya yang masih acak-acakan. Dia berpikir, apakah Mommy-nya mencari dia. gimana keadaan Daddy, apakah dia juga khawatir dengan keadaannya. terus gimana mas Marcel, apa dia sekarang lagi makan Ayam goreng guna menikmati ketidak adaannya?

Emang persetan mas Marcel, bisa banget buat memanfaatkan keadaan. Viola menggelengkan kepalanya ketika membayangkan mas Marcelnya sedang memakan Ayam goreng buatan Mommy dengan lahapnya. Memikirkan itu Viola jadi menggeretakan giginya kesal.

"Mas Bagus jangan nikah ya! kalo mas Bagus Nikah entar kita-kita gak bisa menikmati ketampanan mas Bagus" ucap salah seorang ibu-ibu


Viola mendengar ucapan ibu-ibu tadi yang suaranya agak kenceng. dia berjalan kedekat pagar rumah untuk melihat siapa yang tadi berbicara.

"iya mas, kalo mas Bagus nikah, kita-kita pasti di marahin sama istri mas Bagus, kalo kita semua udah ngecengin suaminya"

ucap ibu-ibu paruh baya sambil memilih-milih kangkung digerobak tukang sayur.

Bagus memang pagi ini berpenampilan sangat Casual, memakai kaus putih pendek dengan celana trening hitam serta sepatu sneakers putih, khas orang yang yang sehabis joging, dan yah benar Bagus memang baru pulang Joging, karena setiap pagi dia selalu rutin berolahraga.

"iya bener mas"

ibu-ibu yang lainnya membenarkan. Bagus yang mendengarnya hanya tersenyum mendengar ocehan para Fansnya di komplek ini. Meski ibu-ibu yang menggoda Bagus, tapi bagi Bagus ini menyenangkan. bahkan dirumah Sakit tempatnya bekerja ia sering sekali digoda oleh para perawat dan tak jarang beberapa pasien perempuan yang secara terang-terangan mengajaknya menjalin hubungan, dan itu lagi-lagi hanya ditanggapi Bagus sebagai candaan.

Viola yang melihatnya malah Jijik. setampan itukah Majikannya dimata para ibu-ibu. dia justru malah tertawa terbahak-bahak melihat Bagus sedang digoda ibu-ibu, hingga tawanya sukses membuat semua ibu-ibu melihatnya.

"itu siapa sih Mas?"tanya ibu-ibu berbadan gemuk sambil menunjuk Viola. Eh yang ditunjuk malah melambai-lambaikan tangannya khas Artis yang di sapa oleh para Fans.

Bunda nemu dimana sih orang macem si Marni? udah gak waras. Batin bagus.

"jangan-jangan calon Istrinya mas Bagus?" ucap tukang Sayur yang sukses membuat semua para ibu-ibu menatap Bagus dengan mengharap sebuah penjelasan. Bagus yang ditatap buru-buru menggeleng.

My Perfect Majikan (Terbit)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora