20:: Untuk perempuan yang sedang dipelukan

Mulai dari awal
                                    

"Iya lah, sambil nunggu pesenannya datang"

"Dulu waktu SMP gua pernah baca cerita tentang jam 11 kembar dan gua lantas nyari tau arti si sebelas kembar itu. Salah satu artikel bilang kalau angka 1 itu biasanya terhubung ke permulaan baru, kemandirian dan ambisi. Jadi kalau muncul dalam bentuk 11:11 atau 1111 maka akan terdapat kekuatan didalamnya. Para ahli numerologi juga ngaitin angka 1 dengan fakta bahwa seseorang bisa ciptain realistas, niat, dan keinginan dari dalam diri.Yaa Eleventhusiast sendiri gabungan dari kata eleven sama enthusiast yang artinya penggemar sebelas, kaya yang lu tau Jen kalau gua orangnya ambisius dan gua pengen jadi angka sebelas yang bisa ciptain banyak kekuatan dari ambisi itu."

Ucapan Siyeon itu benar-benar disimak oleh Jeno, ia sangat suka bila diajak berdiskusi dan mengetahui sudut pandang seseorang mengenai suatu hal seperti yang dikatakannya tadi.

"Ah, i see. Angka sebelas itu emang cukup gambarin diri lu Yeon, mungkin lebih tepatnya kata enthusiast bagi lu itu 'sebuah kecocokan dan kegemaran'?"

"Lu serius nyimak ucapan gua yang panjang tadi Jen? Haha, kayanya cuma lu satu-satunya orang yang mau dengerin omongan kosong gua soal nama pena gua itu" Siyeon tersenyum senang, seorang Jeno nyatanya tidak se-acuh yang ia kira.

Ia adalah pengamat yang baik, tidak pernah menghakimi pandangan orang terhadap sesuatu meskipun Siyeon pikir permaknaan terhadap nama penanya tadi bisa dibilang lebay dan alay.

"Teh, a ... Ini pecel ayam tanpa tahu sama pecel lelenya lalu es teh manis 2"

"Makasih mas" ujar Jeno dan Siyeon berbarengan.

"Cie barengan" ledek mas pecel.

Jeno dan Siyeon saling menatap kemudian tertawa.

Mereka pun memakan makanan mereka masing-masing dengan senyuman yang belum luntur juga dari bibir mereka.

"Ngikutin aja lu Jen"

"Mana adaa haha"

"Ternyata berdua sama elu enggak secanggung yang gua kira ya"

"Sama Yeon, gua kira bakal saling diem-dieman karena di kelas pun kita jarang interaksi"

"Bener banget Jen"

Tawa kecil Siyeon itu benar-benar manis, Jeno sampai...

...Ingat perkataannya tentang tidak akan pernah jatuh cinta pada teman sendiri.

***

Jisoo duduk diatas sofa rumah sakit dengan Sehun disampingnya. Ia menyandarkan diri di bahu lelaki itu sambil memainkan jari-jari panjang milik si yang lebih tua.

"Masih lemes? Mau muntah lagi?" Tanya Sehun pada Jisoo.

Pasalnya tadi setelah rombongan Hyunjin pulang, Jisoo muntah-muntah. Efek dari keracunan. Dan Sehun khawatir Jisoo sekarang merasakan hal yang sama.

"Enggak kok"

"Hm, siapa sih yang berani jahatin kamu gini? Liat muka kamu pucet gini aku mau nangis dek"

"Dih lebay ah"

"Bukan gitu, aku gak tega liatnya. Kalau bisa sakit ditransfer pasti udah aku lakuin sekarang ini"

Jisoo tertawa, Sehun suka sekali mendramatisir.

"Emangnya uang apa ditransfer? Ada-ada ajaa"

Crazy Network Engineering (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang