Chapter 05 [/]

2.6K 287 35
                                    


=***=

Aria's P.O.V.

"Ria, gimana hari pertama sekolah?" tanya Kak Rani. Aku berpikir, kalo aku kasih tau Kak Rani tentang kejadian tadi....

"Biasa aja, kayak orang pindah sekolah pada umumnya," bohongku. Aku takut, gitu, kalo ngasih kehidupan sekolah baruku terganggu sama si Sakamaki(maque) ini. Aku dipeluk sama om-om gajelas yang tangannya dingin banget, terus juga Ayato?! Tangannya dingin juga.

Jangan bilang mereka bermeditasi bertahun-tahun nonstop di kutub selatan nih.

"Kayak aneh aja kau, Ria."

"Lah? Emang bener, Kak," sahutku.

Oh iya, bagi yang gak tau kita ini lagi jalan ke kosan. Yah, setelah kabur dari kerusuhan anak TK yang terjadi didepan sekolah, aku lari. Eh, ternyata ketemu ama Kak Rani. Yaudah kita jalan bersama ke kosan.

'Moga aja tuh para Sakana sama Mukane gak ngejar....'

Author's P.O.V.

Akhirnya lima belas menit berlalu, mereka sampe ke kosan. Kak Rani tidur duluan soalnya capek katanya. Yaelah, tuh Aria gak tidur.

Gak ada pilihan lain bagi Aria selain mainin ponselnya yang lagi nyambung ke jaringan Wi-Fi di kosannya. Sebenarnya, dia punya sendiri modem, tapi males aja makenya. Mana lupa password lagi.

Dia mainin ponselnya lama sampai baterainya tinggal dikit. Lalu dia cas terus pergi tidur. Walaupun sebenernya dia gak bisa tidur, tapi coba-coba aja.

Akhirnya, dia tertidur juga dengan tenang....

=...SKIP langsung ke malem esoknya~...=

Dihari kedua Aria sekolah, dia....masih ditatap ama dua orang abnormal ini.

Yup. Ayato dan Kanato, mereka pantengin Aria terus dari dia mulai datang. Akhirnya merasa gak enak didalem kelas, dia memutuskan untuk keluar. Eh, malah dihadang ama nih Ayato(d).

"Oi, mau kemana kau?" tanyanya lantang. Aria memandang muka Ayato dengan datar. Banget. Tak lama, Aria mengangkat kaki kanannya, bertanda kalau Ayato akan terkena dua kali.

Ayato tersenyum lebar, "Aku kira kau bodoh, kah?"

Ayato mendorong Aria hingga dia terjatuh. Kepala bagian belakangnya kebentur sama alas kursi. Yui yang melihat itu langsung panik dan menghampiri Aria. Lalu, korban? Dia lagi mengelus kepalanya yang kebentur.

"Apa yang kau lakukan, Ayato-kun??!" seru Yui dengan ekspresi khawatirnya. Ayato masih dengan senyuman resenya yang merasa gak bersalah, "Apa? Dia ingin pergi, kan? Aku tidak akan membiarkannya pergi kemana pun."

Yui langsung membopong Aria. Ia pun kembali mendudukkan Aria pada bangkunya.

Kenapa gak dibawa ke UKS aja? Bisa tau nih anak amnesia mendadak.

"Aria-san, bukan?"

Aria mengangguk. Yui hanya memunculkan seutas senyum, "K-Kau tidak apa-apa, kan?"

Sekali lagi, Aria mengangguk pelan. Tangan kanannya masih mengusap-usap kepalanya yang kebentur keras akibat Ayato. "Aku tidak apa-apa, Yui."

Yui bernapas lega, senang karena Aria gak kena amnesia. Aria lalu mendelik tajam kearah Ayato. Ia masih gak memaafkan Ayato perbuatan kotornya. Sang tersangka kemudian menghela napasnya sambil memalingkan muka, "A-Aku minta maaf. Mungkin...."

Oh iya, BTW gimana Kanato? Ekspresinya seperti ekspresi gak terima sama Ayato. Tapi dia lega banget ngeliat Aria yang baik-baik aja. "Dasar kau Ayato! Jangan kau kasar terhadapnya! Lihat?! Dia terluka karenamu!!"

The ɯҽιɾԃ Eve. - DIABOLIK LOVERS [Slow-Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang