Detak♡6

201 130 41
                                    

Bismillahirrohmanirrohim.

Siang untuk kalian yang setia menanti upnya cerita DETAK ERLANDO.

Sebelumnya mimin mau minta maaf nih soalnya mimin udah 2 hari gak up karena kehabisan kuota wkwkw.

Tapi insallah hari ini mimin up nya double yah sepesial untuk kalian♥

Oh iya. Siapa tau ada yang berbaik hati mau ngasih mimin kuota tolong gak usah banyak-banyak yah. Cukup 5GB aja gpp kok. Wkwkw

Gausah banyak cingcing lagi lah yuk langsung cek and ricek⇩

HAPPY READING♥

♡♡♡

Tok…  tok… tok…

El mengumpat saat pintu kamarnya di ketok. Dengan kasar El menghapus air mata.

"Jika ingin mengganggu jangan sekarang." fikir El yang mengtok pintu adalah ibunya.

Tok … tok… tok…

Pintu kamar kembali di ketok. Dengan malas El membuka pintu.

"Kenapa?" tanya El menunduk.

"Tadi lo yang suruh gue kesini. Dan apa ini, Lo nanya kenapa? Seharusnya gue yang nanya lo kenapa?" jawabnya datar.

El mendongak, "Rara."

"Kenapa?"

"Ko bisa_"

"Bisa apa?"

"Ada di sini?" lanjut El

"Punya kaki," ketus Rara

"Maksudnya_"

"Jangan banyak tanya. Pegel nih gue berdiri mulu," sindir Rara

"Terus?" canda El.

Rara menatap El tak percaya. "Lo-…"

Rara mengepalkan tangan dan di angkat ke wajah El, "pulang nih gue."

El menarik tangan Rara, "eits, mau kemana? Belum jiga masuk." kekeh El.

Rara berjalan mengikuti El masuk ke dalam kamar. Ia lihat kamar El cukup rapih untuk seorang laki-laki.

El mengajak Rara duduk di sofa kamar.
"Lo habis nangis?" tanya Rara.

El membuang muka dan menyandarkan punggung ke penyangga sofa, "pasti kamu mau bilang aku cengeng?"

"Yah, udah ketebak."

El terkekeh, "kamu gak bakal tau Ra sakitnya jadi aku."

"Gak tau dan gak mau tau juga sih."

"Udah aku duga," lirih El. "Oh iya kamu kesini sama siapa?"

"Sendiri. Eumm tadi yang di bawah ibu lo?" tanya Rara ragu.

ErlandoWhere stories live. Discover now