" Oppa"

Belum sempat alex menghampiri mereka, irene sudah memanggilnya.

Arhggg jeball jangan sekarang irene batin alex kesal.

" Mwo?" Alex melihat seulgi di samping irene.
" Kajja kita pulang"
" Seulgi tolong antar irene pulang. Aku ada urusan"

Alex melepaskan lengan irene yang menggandeng tangannya. Tentu saja hal itu menambah badmood nya hari ini. Ditambah seulgi yang mengikutinya kemana².

Alex pergi begitu saja tanpa mempedulikan irene yang sudah sangat kesal.

Irene pun berbalik dan melangkah sedikit cepat. Seulgi hanya mengikutinya dengan sedikit berlari.
----

" Krys, lihatlah ke belakang mu" luna menyela obrolan mereka ketika melihat alex menghampiri mejanya.

Krystal menoleh. Mood nya down seketika.

" Sepertinya kau memang harus memberinya kesempatan" saran luna dan melanjutkan makan nya.

" Krystal"

" Sepertinya aku harus pergi. Aku ada janji dengan henry sunbaenim" luna beranjak dari duduknya setelah melihat alex yang sudah sampai di meja nya dan pergi begitu saja meninggalkan krystal bersama alex.

Setelah kepergian luna, krystal juga ikut berdiri hendak pergi. Namun Alex menahannya. Ia sudah tidak tahan dengan keadaan seperti ini.

" Aku mohon dengarkan aku"

Tak tahan melihat wajah alex yang sudah sangat kelelahan, Krystal akhirnya kembali duduk. Ia juga tidak ingin kejadian memalukan itu terjadi lagi. Hal² gila yang tidak bisa ia kira akan alex lakukan untuk membujuknya.

" Aku bertemu irene di Amerika. Kau tau aku sebatang kara krys. Orang tua ku ntah pergi kemana. Irene memiliki nasib yang sama sepertiku. Aku tidak ingin rasa menyedihkan tanpa orang tua juga dirasakan irene. Karena itulah aku membawanya ke sini. Dan aku hanya menganggap seperti adik ku sendiri. Percayalah krystal, hanya dirimu satu² nya wanita yang aku cintai"

Krystal hanya diam mendengar penjelasan alex. Merasa bersalah terhadap dugaan nya selama ini.

Alex menggenggam lengan krystal. Mengusap nya lembut.

" Berilah aku satu kesempatan lagi. Aku mohon. Beri aku waktu untuk membuktikan kesungguhan ku"

Krystal menarik lengannya. Pikirannya sangat kacau saat ini. Hatinya meronta ingin menerima alex kembali. Tapi egonya yang kuat tetap menahannya untuk tidak semudah itu menerima alex.

Tidak tahan menolak gejolak hatinya, air mata krystal jatuh begitu saja. Dengan cepat ia mengusap nya.

" Aku butuh waktu untuk menerima mu kembali alex" kini krystal mulai membuka suara.

" Tunggu sebentar. Aku mohon tunggulah sebentar"
Alex teringat rencana nya kemarin yang gagal. Ia bergegas mencari peralatan yang sama seperti yang kemarin dibeli.

Krystal menunggu dalam diam nya. Setelah mendapat penjelasan dari alex, ia memutuskan untuk memberi kesempatan. Tapi tidak semudah itu. Krystal ingin melihat seberapa serius alex padanya.

Always With CryingWhere stories live. Discover now