Limo

66 9 2
                                    


“Katresnan pertama anak wadon yaiku bapake

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Katresnan pertama anak wadon yaiku bapake.”

___________________________________



Hari Minggu ini, Mara sedang melakukan kerja bakti pada rumah barunya sendiri. Setelah sekian lama dia dan ayahnya tinggal di ruko, akhirnya mereka memiliki rumah sendiri.

Mara yang saat ini sedang menggeser meja mengelap peluh di keningnya lalu kembali mendorong meja berbahan kayu jati itu ke tengah ruangan.

"Kayaknya lebih bagus di sebelah sana," kata ayah Mara menunjuk arah Barat tepat di bawah bingkai foto ibu Mara yang di pajang di tembok.

Mara mencebik, lalu meniup poninya merasa kesal karena kemauan ayahnya itu selalu berubah-ubah.

"Mara!" teriak suara yang tidak asing di telinga Mara, dengan segera Mara berdiri tegak lalu berlari ke jendela yang terbuka tepat menghadap ke halaman depan rumahnya.

"Langsung masuk aja!" teriak Mara melambai kepada Bunga, Sofi, Doni, Fian, dan Ical. Mereka berlima membalas lambaian Mara kemudian membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Wih ... bagus banget," sanjung Bunga dengan mata mengamati.

"Kamar lo di mana Mar? Gue pengen liat!" teriak Sofi.

"Di atas."

Sofi mengangguk lalu menaiki tangga untuk melihat kamar Mara yang disusul Bunga dari belakang. Sementara Mara kembali mendorong meja yang tadi ia tinggalkan.

"Gue bantu ya," kata Doni saat ikut mendorong meja di samping Mara. Mara hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Eh, lo berdua! Ayo bantuin!" teriak Doni pada Fian dan Ical yang asik bermain dengan bunga plastik di vas bunga.

"Teman-teman Mara datang semua ya," kata ayah Mara yang datang dari dapur sambil tersenyum menyambut.

Melihat kedatangan sang calon ayah mertua, Doni langsung menghampirinya.

"Siang Om-Ayah," salam Doni sok malu.

"Kamu ... temannya Mara ya?"

"Jangan bilang teman Om eh-Ayah, saya calon menantu," jawab Doni dengan senyuman malu-malu.

Bunga dan Sofi yang baru saja turun dari lantai dua langsung tertawa pelan mendengar perkataan Doni sementara Mara langsung menyilangkan tangannya tidak setuju.

Berbeda dengan Ical dan Fian yang ikut mendekat ke arah Doni.

"Iya Om, Doni calon menantu Om," kata Fian.

 Jangan Cium!  : SoobinWhere stories live. Discover now