"apa saya boleh masuk?" tanya elvin

"silahkan tapi haya sendiri,karena kondisi pasien masih sangat lemah.saya permisi, kalau terjadi sesuatu segera panggil saya atau suster" dokter itupun berlenggang pergi dari hadapan mereka

"gue masuk dulu" ucap elvin kepada sahabatnya

Elvin tak tega ketika melihat orang yang di cintainya terbaring lemah di brankar.semua ini salahnya andai dia bisa menjaga gadisnya dengan baik pasti kejadian ini tidak akan terjadi.

"ra,maafin aku gak bisa jagain kamu" lirih elvin  menggengam tangan clara

Elvin memperhatikan wajah cantik kekasihnya itu,bibirnya nampak pucat mata indah nya masih setia menutup,sepertinya dunia mimpinya lebih indah daripada dunia nyatanya.

Diluar ruangan...

"gimana ke adaan adik gue?" tanya nathan,yap aska lah yang menghubungi nathan

Jangan lupakan siapa aska,dan nathan pasti sangat mengenalnya...

"dia belum sadar bang" jawab aska

Kalo kalian tanya dimana bunda dan papah nya clara? Mereka sedang keluar negri untuk 1 bulan kedepan karena urusan pekerjaan,bukan mereka tidak sayang pada clara hanya saja nathan tidak memberitahu kedua orang tuanya karena tidak ingin membuat mereka khawatir.

Kita balik kedalam ruangan...

Pergerakan kecil mulai terlihat dari jari clara yang mulai bergerak,mata indahnya mulai terbuka menyesuaikan dengan cahaya,bau obat-obatan langsung menyeruak di indra penciumannya.

"eughhh" erangnya

Elvin yang mendengar itu sedikit terkejut sekaligus bahagia karena kini kekasih nya sudah sadar.

"bilang sama aku mana yang sakit,biar aku panggilin dokter" ucap elvin

"ha-us" ucap clara karena ia merasa tenggorokannya kering

Elvin pun menyodorkan air yang memang sudah tersedia di ruangan itu

"minum dulu" elvin pun membantu clara meminum air itu

"lagi?" tanya elvin lembut dan hanya di balas gelengan oleh clara

"aku panggilin dokter dulu" ucap elvin lalu keluar dari ruangan itu

"kenapa harus keluar?kan ada tombol ini" batin clara bingung melihat apa yang dilakukan kekasihnya itu

Diluar ruangan elvin melihat nathan dengan wajah cemasnya,ia jadi merasa tak enak karena tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.

"gimana keadaan clara?" tanya nathan pada elvin

"dia udah sadar,gue mau panggil dokter dulu" elvin pun berlenggang pergi dari hadapan mereka

"bang lo gak mau masuk?" tanya aska

"yaudah,gue masuk dulu"

Nathan pun segera menghampiri adik semata wayang nya itu.

"ra?"

"eh,bang sejak kapan lo disini?" tanya clara

"sejak tadi"

"bercanda muluu herman"

"heran dodol,gimana keadaan lo,udah mendingan kah? atau ada yang sakit?"

"keadaan gue baik-baik aja,cuma pipi sama tangan gue agak perih gitu"

"maafin gue gak bisa jagain lo,maafin gue karena gak angat panggilan lo karena hp gue mati" lirih nathan

"bukan salah lo kok bang,gue yang harus hati-hati lagi" ucap clara tersenyum manis meyakinkan kepada nathan bahwa dia baik-baik saja.

Dari arah pintu terlihatlah pria parubaya dengan jas putih kebanggaanya tak lupa dengan stetoskop yang melingkar indah di lehernya.

"permisi,saya harus cek keadaan pasien" ucap dokter itu

Tak butuh waktu lama dokter itu pun telah selesai memeriksa kondisi clara.

"kondisi pasien sudah membaik,namun tetap harus dirawat untuk mempercepat pemulihan" ucap dokter

"berapa hari dok?" tanya clara

"sekitar 2 harian"

"1 hari aja dehh" mohon clara

"tidak bisa,ini semua demi kesehatan anda" ucap dokter itu

"udah lah dek,turutin aja apa kata dokter" ucap nathan

"iya deh iya"

"kalau begitu saya permisi" dokter itu pun berlenggang pergi dari hadapan mereka

"bang?"

"ya"

"bang?"

"apa?"

"Abang?"

"Apa claraaa"

"gajadi"

"ngeselinn"

"bodoamat yang penting cantik,wlee" ejek clara sambil menjulurkan lidah

"iya cantik,kalo di lihat dari puncak gunung semeru" ucap nathan sambil terkekeh.

"ngeselin"







Bingung kah?

Vomentnya!!!









CLARAWhere stories live. Discover now