***

Ken masih bingung apa yang ingin Thea lakukan. Mereka berada di depan club sekarang, dan sepi sekali area luar club ini.

"Sasaran empuk." Thea memakai maskernya serta topi yang ia bawa agar tidak dikenali. Ken pun sama, Thea menyuruhnya memakai masker yang tertutup sampai kepala.

Thea mendekatkan dirinya ke orang yang sedang keluar club itu. Sepertinya ia mabuk berat. Tanpa berpikir lama, Thea membekap mulut serta hidung dengan biusan dan membawa orang itu ke mobil untuk 'bermain' di markas psikopat.

***

"Udah bangun ya?" ucap Thea.

"Kalian siapa? oh kalian mau main judi bareng kita ya? hahaha," ucap bapak itu melantur.

"Oh jadi lo udah mabok, main judi juga. Ga guna banget lo idup!" ucap Thea kesal.

"Ken." Thea memberikan alat-alat psikopat itu pada Ken.

"Gue? kenapa ga lo aj--"

"Gue mau lo lampiasin semua kekesalan dan masalah lo. Lo tenang aja, gue jamin bakal puas!" ucap Thea dengan semangat.

Ken mengambil pisau lipat yang biasa digunakan untuk menyayat korban. Namun sasarannya malah tertawa, ia tidak tahu nyawanya akan segera melayang beberapa saat nanti.

"Diem bitch! ketawa lo bikin gue muak!" Thea menendang wajah bapak itu, tak peduli berapa usianya karena Thea benci orang pemabuk seperti bapak itu.

"Hei! berani sekali kamu nendang kepala muka saya! dasar anak jalang!" ucap bapak itu.

Ken geram mendengar hinaannya. Ia mengganti pisau lipat itu dengan pisau yang lebih tajam dan panjang. Tanpa berpikir lama, Ken menusuk perut bapak itu hingga mengeluarkan banyak darah.

"Aaargghh, k-kau ap-pa kan sa-saya," ucap bapak itu dengan terbata karena menahan sakit yang sangat luar biasa.

"Gausah banyak bacot! ikutin aja alurnya. Kalo ngomong dijaga anjing! udah tua gatau diri!" Thea terkejut, Ken berkata seperti itu.

Kok si Ken ngomongnya kayak gue ya? batin Thea.

Tak puas dengan hal itu, Ken mengambil pisau lipat dan menusuknya ke bagian mata kanan. Selanjutnya ia mengeluarkan lidah bapak itu yang berbau alkohol dan di potong sampai mengeluarkan darah yang sangat banyak.

"Minum tuh alkohol, cuih!" Ken meludah tepat di mulut bapak itu.

Thea yang sedang memperhatikannya pun tertawa geli, padahal awalnya Ken pun mengajak ia pergi ke club, ya pastinya Ken ingin meminum alkohol itu.

"Thea, gue mau coba trik lo," ucap Ken.

"Trik yang mana?"

Ken mengambil pisau yang lebih besar lagi dan sangat tajam. Ia merobekkan perut bapak itu yang sudah tak berdaya. Ken mengambil organnya dan merobeknya dengan pisau tajam. Sungguh menyenangkan.

Ken tau, bapak itu sudah tak bernyawa lagi. Mati dengan mengenaskan. Dan untuk terakhir, Ken menusuk pisau itu tepat dijantung bapak yang tak bernyawa lagi.

Thea tersenyum senang, cara kerja Ken sangat bagus dan menarik. Thea mendekatkan diri pada Ken dan tersenyum bangga.

"Gimana perasaan lo sekarang?"

"Gue puas!" ucap Ken.

Tubuh Ken penuh dengan darah, ia tak bisa pulang dengan keadaan seperti ini.

"Lo bersihin diri sana, disini ada toilet kok. Biar bapak sialan ini gue yang urus," kata Thea.

"Baju gue gimana?" tanya Ken karena seluruh bajunya dipenuhi darah.

"Lo bisa pake baju gue. Ada di lemari belakang, dan disana ada celana cowok bekas psikopat lain. Tenang, itu semua bersih." Ken mengangguk dan segera membersihkan dirinya.

Dikamar mandi bernuansa horror, ada sedikit ketakutan yang melanda dirinya. Namun Ken tak peduli, ia segera cepat membersihkan diri. Lalu memakai baju Thea, menghirup aroma khas gadis itu. Ah, apa yang ada dipikiran Ken? Tidak! ia tidak boleh suka dengan Thea. Tapi bagaimana tidak tertarik? Disaat ia bercerita tentang masalahnya tadi, Thea sangat lembut pada Ken. Seperti layaknya pasangan kekasih lainnya.

Setelah rapih, Ken segera menghampiri Thea. Melihat keadaan yang sudah bersih dan tidak ada mayat yang tergeletak dilantai.

"Cara kerja lo cepet ya," puji Ken.

"Psikopat itu harus telaten juga sigap."

"Oh iya, gue harus balik." Ken melihat jam, sudah pukul 02.00 WIB.

"Mau gue anter?" tawar Thea.

"Gausah, mobil gue--" terhenti perkataan Ken sejenak karena ia baru sadar mobilnya berada di club.

"Udah tenang aja, mobil lo aman. Udah gue suruh ke psikopat lain buat bawa ke rumah lo."

Thea sangat cerdik dan teliti sekali. Bahkan Ken pun tak menyadari kalau mobilnya berada di club tadi.

"Yaudah ayo, gue anter." Thea menarik tangan Ken menuju ke mobilnya. Dan Ken memberitahu alamat tempat tinggal neneknya pada Thea.

***

Selama di dalam mobil, Thea memberikan arahan untuk Ken bagaimana caranya menjadi psikopat yang handal. Namun Ken tak mendengarkan ucapannya, justru ia memandangi wajah cantik Thea sambil tersenyum tipis. Thea sadar sedang di perhatikan, sekilas ia melihat kearah Ken.

"Hei?" sapa Thea.

"Eh i-iya?" Ken kelagapan menanggapinya.

"Haha lo mikirin siapa sih? bengong gitu, senyum-senyum lagi."

"E-engga." Ken sangat malu.

"Gue tau, pasti lagi mikirin cewek lo kan?" ucap Thea sambil fokus menyetir.

"Ceweknya itu lo, Thea." batin Ken.

"Haha apa si, ngga lah. Mana ada yang mau sama gue," kata Ken.

"Ada kok."

"Siapa?" tanya Ken.

"Eh ini udah sampe rumah lo, Ken." kata Thea dan memberhentikan mobilnya.

"Kenapa Thea seakan-akan alihin pembicaraan gue?" pikir Ken.

Ken turun dari mobil itu, "makasih untuk malam ini. Hati hati dijalan."

Thea hanya tersenyum manis dan melajukan mobilnya. Ken terasa jantungnya ingin lepas, kenapa senyumnya manis sekali? Ken tak kuat melihatnya.

Ken melangkah masuk kerumah neneknya, dan segera ke kamar untuk mengistirahatkan tubuh serta pikirannya. Lagi-lagi Ken seakan dihantui, pikirannya kembali kacau saat melihat foto ibu tercintanya.

"Bu... maafin Ken gak bisa jadi orang yang baik dan memiliki hati nurani. Tapi Ken bahagia dengan cara seperti ini, Ken lebih bebas melakukan apa yang aku mau. Semoga ibu tenang disana, Ken disini hanya ingin mendapatkan kebahagiaan walaupun cara itu salah."

***

"Sekarang bahagiaku sederhana, cukup melihat orang menderita ditanganku dan aku akan merasa lebih baik dari sebelumnya."
Ken Ethan Smith.

***

Gimana ceritanya? kalian suka part mana nihhh?

Dan jangan lupa vote serta spam komentar biar kita cepet updatenya!

Salam hangat

Devil PsychoWhere stories live. Discover now