20

390 51 3
                                    

Haii...
Ternyata udah lama banget aku gak update cerita ini. Banyak banget pekerjaan yang bikin aku gak ada niatan nulis 🙏 masih adakah yang inget atau nunggu cerita ini?
.
.
.

 Banyak banget pekerjaan yang bikin aku gak ada niatan nulis 🙏 masih adakah yang inget atau nunggu cerita ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah sangat indah"

"Ya.. sangat indah sampai aku merasa lupa"

Menjauh, bersembunyi, menyembuhkan dan memulai dari awal memang tidak mudah. Jatuh bangun sempat merasa down berkali-kali sudah ia lalui. 5 tahun bukan waktu yang sebentar. Berusaha berdamai dengan diri dan   masalalu. Masalalu menuntutnya untuk lebih dewasa serta kuat.

Sepasang mata yang baru saja tiba beralih pada wajah gadis cantik yang disinari mentari pagi sedang berdiri disebelahnya. Benar banyak sekali yang berubah. Dulu mata itu hangat dan indah. Dulu saat dia jatuh dia bangkit menjadi ceria tapi saat dia jatuh lagi semuanya berbeda. Ia tau orang disebelahnya ini baik-baik saja diluar tapi juga seperti kaca yang rapuh. "Benarkah? "

"Ya kenapa tidak percaya sekali sih" Sungutnya beralih menatap lawan bicaranya dengan tajam.

"Benar.. Aku tak melihat lagi kehangatan akan kebahagiaan dimatanya"

"Sudah lima tahun, tak ingin kembali?"

Mengalihkan pandangan kedepan. Pemandangan kota dan kicauan burung mungkin lebih menarik dari pada tetap menatap sepasang mata yang masih menuntutnya jawaban. Sudah beberapa kali mereka membahas ini. Kembali, satu kata yang masih belum bisa ia kendalikan. Banyak keraguan untuk mengucapkan iya. "Tidak, bukankah aku baru saja bilang disini indah?" Melirik sebentar serta memberikan senyuman meyakinkan yang hanya bisa ia lakukan.

"Bohong"

"Selalu saja bohong"

"Noona... kau pembohong"

Selalu seperti itu, pada akhirnya ia akan mengalah. Menganggap semuanya benar. Ia terlalu sayang dengan saudaranya ini. Ia bahkan rela melepaskan cintanya untuk bersama kakaknya.
.
.
.

Tiiin tiiiinnnn

"Aishhhh.. shit kenapa bisa lupa kalau ada meeting penting"

Merutuki dirinya dengan terus melajukan mobilnya diatas rata-rata sebenarnya tidak masuk dalam listnya karna ia tau itu melanggar peraturan negara ini. Negara yang sebagian besar penduduknya memilih berjalan kaki atau naik transport umum bila ingin kemana-mana. Persetan dengan aturan. Ini benar-benar darurat menyangkut karir yang selama ini ia bangun. Urusan nanti kalau sampai adiknya tau ia berubah jadi pembalap otodidak.

Melirik jam ditangannya ia makin gusar. Takut tidak sampai tempat perjanjian tepat waktu. Salahkan saja kenapa kemarin ia memikirkan pembahasan dengan adiknya sampai tidak bisa tidur dan malah memilih obat tidur. Dia benar-benar lupa. Apa kata bawahannya nanti kalau tau dia yang terkenal perfectionis tapi telat.

.
.
.

Sepatu bermodel pumps saling bergesakan dan bersautan menimbulkan bunyi yang tidak enak untuk didengar. Siapapun yang mendengar pasti akan menyempatkan satu detik untuk melihat siapa pelaku yang mengganggu acara lunch mereka.
"Haah.. Haaahh.. " Nafas itu masih tidak beraturan saat si pemilik menghentikan larinya saat melihat orang yang dicarinya duduk sendiri. Tanpa disadari ia sudah menggumamkan rasa syukur dalam hati.

"Unniee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Unniee... syukurlah aku tidak terlambat"

"Aishh kau mengagetkanku saja!! Dasar anak nakal! Aku hampir jantungan kalau kau terlambat datang!! "

"Aishh kau mengagetkanku saja!! Dasar anak nakal! Aku hampir jantungan kalau kau terlambat datang!! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Tbc

.
.

"Kau sudah datang?" Sambutnya pada orang yang baru saja ia bukakan pintu.

Orang itupun tersenyum. "Yaa..aku sudah datang untuk menemanimu selama disini". Ia pun memeluk sang pemilik rumah.

"Kau tau, jeno merengek juga ingin ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tau, jeno merengek juga ingin ikut. Lucu sekali"

FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang