Part 1

80 29 2
                                    


"Udah, diam dulu ya. Ibu mau memperkenalkan teman baru kalian." Walikelas 12 IPS 2 bertutur.

"Aelah bu, sopan amat. Biasanya juga selalu sopan." Danly yang ngomong.

"Gaje lu." sahut Sinta.

"Tau tuh." balas Adel.

"Gapapa, yang penting Danly ganteng."

"..."

"Ah, lu pada jahat."

Krik krikk krikkk

Auto speechless Danly, diliatin polos satu kelas. Termasuk guru didepan mereka ini.

Bu Lilis lega Danly bisa diam. "Nahh, udah diem juga ni anak bawel, lanjutin."

Bu Lilis pun menoleh keluar kelas dan memanggil perempuan yang daritadi bengong itu. "Eh, hey nak! Sini masuk."

"Elahh, pake panggil nak-anak lagi. Gua ga suka anak-anak!" sewot Derriel pada bu Lilis, seperti pada temannya.

"Oke, sini aja nak. Yang tadi diucapin Derriel anggep aja anak kecil lagi curhat. Sini masuuk," bu Lilis rada maksa gadis perempuan itu masuk ke dalam kelas.

Derriel mendengus kesal.

"Nah guys, ini dia teman baru kalian dan anak didik baru ibu. Ibu seneng banget. Kalian seneng nggak?" bu Lilis diam menunggu jawaban anak-anaknya di sekolah ini.

"Dih? I not happy. Ehh iya bu! Seneng sekali kitaa! Iya kan guys!" semangat Derriel mewakili perasaan semua siswa-siswi dikelas ini.

'Eh, kok? Derriel? Jangan jangan ... ? Ahh, nggak mungkin!' batin seseorang di kelas ini.

"Ada yang jago bahasa Inggris kayak dia? Cepet kasih tau ibu apa tadi artinya. Ibu dari dulu ga pinter bahasa Inggris. Ih kamu tuh buat ibu ngiri aja!" dengan jujur bu Lilis mengatakan bahwa bahasa Inggris nya jelek ituu.

'Aduh bu, jangan terlalu jujur napa. Kan aku jadi pengen ketawa.' batin Aurell. Mencoba menahan tawanya.

"Itu artinya 'dia cantik banget, bu' begitu." celetuk siswa yang tak jauh dari bangku Derriel. Fauzan namanya.

Saat dirinya sadar diliat tajam oleh Derriel, dia pun segera mengklarifikasi. "Becanda doang elah." bisiknya.

"Owhh, aku emang cantik. Makasih. Ahahahahaha!!" tawa gadis bernama Aurell itu, tawa garing.

Semua siswa-siswi 12 IPS 2 yang sedang memerhatikan Derriel-Fauzan pun beralih menatap Aurell polos, membuat Aurell yang sedang tertawa garing enak-enaknya diam tak berkutik. Rupanya begitu cara anak-anak 12 IPS 2 membuat bungkam seseorang.

Demi menghilangkan kegugupan dirinya, Aurell pun dengan cepat berkata, "Owhh, iya, perkenalkan. Nama saya Aurellya atau panggil aja Aurell atau Lya biar gampang. Pindahan dari SMA Haruna, kelahiran England. Umur tujuh bel-"

"Elah, sombong amat pindahan Haruna kelahiran England, gua aja kelahiran Bandung terus pindah ke Jakarta terus balik lagi ke Bandung karena cinta tanah lahir. Pernah juga liburan ke London pas waktu kecil, sekarang juga gue masih tuh umur tujuh belas dan mungkin masih mudaan gue sama lu. Eh tapi ga sombong tuh." semua mata menatap Derriel polos tanda mereka tak mengerti pada ucapan yang tadi diucapkan Derriel dengan satu napas itu.

"Ngomong apaan?" rupanya warga kelas 12 IPS 2 ini tidak mengerti kecepatan bahasa Derriel. Ya ini buktinya. Mereka serempak mengucapkan satu kalimat sama itu sembari memandang orang yang berkata dalam satu napas itu.

"Dahlah. Gue mulu yang ternistakan." pundak Derriel pun melorot kebawah bersamaan dengan wajahnya yang perlu diabadikan oleh Aurell yang masih berdiri didepan teman-teman barunya ini. Sayangnya Aurell tidak berani.

"Ahahahahahahaaa ... " jelas tawa nyaring keluar dari mulut Aurell.

"Ahahahahahaaa ... " warga kelas 12 IPS 2 pun tertawa mengikuti Aurell

Aurell kembali terdiam. Tatapan polos Aurell menelisik mereka semua. "Kalian kenapa?"

"Kita semua bego, Hahahahahahaa." ucap warga kelas, termasuk bu Lilis, 2D, Aurell.

Kecuali Derriel, "apa cuma gue, disini yang waras, ya?" ucap Derriel sambil menatap teman temannya.

°°°

https://www.wattpad.com/897016677-strange-couple-prolog

Strange Couple Where stories live. Discover now