"Sulit banget ternyata," kata Minju.

"Iya emang," sahut Wonyoung.

Sekarang giliran Chaewon. Cewek itu memang cukup pekerja keras. Tapi mau sekeras apapun dirinya berusaha, masih tidak bisa menaklukan sang cctv.

Kesal? Tentu saja. Tetapi mau bagaimana lagi, tiga dari pembalap mobil handal pun tidak bisa mengatasinya.

Dan yang terakhir adalah Yuri. Tubuhnya memang kecil, tapi skillnya bukan kaleng kaleng. Dirinya sudah cukup terkenal sebagai pembalap liar mobil.

"Cepat sih," kata Sakura sambil memperhatikan Yuri yang terus berkendara dari layar komputer, "Tapi tetep aja nggak bisa. Masih terekam jelas."

"Hm begitu ya?" Sahut Eunbi yang hanya diangguki oleh Sakura.

"Gimana?" Tanya Yuri saat turun dari mobilnya.

Chaeyeon yang hendak pergi dari sana hanya bisa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Yena mana?" Tanya Hyewon kepada Hitomi.

"Tadi keluar sih," sahutnya enteng.

"Sama siapa?"

"Sendirian," sahut Yuri cepat.

Sementara Wonyoung di lain sisi mengerutkan keningnya sambil berpikir, sejak kapan Yena suka pergi sendiri?

"Nggak bawa apa apa?" Wonyoung langsung menyambar percakapan mereka.

"Tadi dia cuman pake jaket doang sih, gak bawa mobil ataupun motor," sahut Hitomi.

Hyewon bangkit dari kursinya, "Emang udah bilang sama Eunbi kalau dia keluar gitu?"

"Nggak tau, coba tanyain Eunbi gih."

Hyewon bergerak untuk mendatangi Eunbi, "Yena ada izin sama lo kalau dia keluar?"

"Eh? Nggak ada tuh," sahut Eunbi, "Emangnya dia nggak ada?"

Hyewon memutar kedua bola matanya malas, "Dari tadi."

"Ohya? Gak sadar gua," sahutnya singkat, "Lagi nyari udara kali. Udah gede juga kan dia."

Apa yang Eunbi ucapkan itu memang benar adanya, tapi tetap saja hari sudah menjelang malam tetapi rekannya itu belum pulang.

Hyewon mengetikkan beberapa pesan kepada Yena. Menyuruhnya untuk segera pulang. Terlalu bahaya jika berlama lama dil luar sana apalagi hanya seorang diri.












***













Chaeyeon dan Nako mengangguk cepat saat melihat Yujin, Minju, Yuri, dan Chaewon sudah ada di atas atap yang menyatu dengan parkiran mobil polisi.

"Hati hati, kita balik dulu," kata Nako dan diangguki mereka berempat.

Mobil yang diisi oleh Chaeyeon dan Nako sudah pergi. Sementara itu keempat orang yang ada di atas atap segera turun ke area parkiran dengan cara mereka masing masing.

"Yujin, ini gila, sumpah," cicit Minju sembari mengendap endap di antara mobil polisi.

Sementara Yujin hanya terkekeh pelan. Dirinya dengan segera untuk membobol mobil polisi tersebut. Yang lain juga melakukan hal yang sama. Tentu saja sebagai seorang yang pro soal mobil mengetahui bagaimana cara membobol, bahkan menyalakan mobil tanpa menggunakan kuncinya.

Mereka berempat sudah berada di dalam mobil masing masing. Ajaib memang. Kemudian mereka keluar secara bergantian dari sana. Pagar geser yang dipasang otomatis itu membuat mereka semakin mudah untuk mencuri mobil polisi.

Sebut saja mereka gila. Tapi bukan Perky namanya kalau tidak gila. Hampir separuh hidup mereka memang dipertaruhkan untuk hal seperti ini.

Jalanan di kota Brazil yang luas itu membuat mereka bisa berbaris memanjang. Tiba tiba ide gila dari Yujin terlintas.

"Balapan? Yang menang dapat seratus dolar masing masing dari kita, gimana?" Katanya.

Tentu saja hal itu membut yang lain tergiur. Lagi pula merekq berempat menggunakan mobil yang sama, sehingga pasti tidak ada perberaan yang signifikan.

"Siapa takut," sahut Chaewon yang berada di sebelah kanan Yujin. Minju di sebelah kiri Yujin dan Yuri berada di sebelah kanan Chaewon.

Minju mengangguk setuju, sementara Yuri hanya mengacungkan jempolnya.

Malam itu terjadi balap balapan antar mobil polisi yang mempertaruhkan uang sebanyak empat ratus dolar.

Syukurnya malam itu jalanan sangat sepi. Sehingga mereka bisa dengan bebas melakukan balapan tanpa takut ditangkap. Lagi pula, mereka menggunakan mobil polisi. Orang orang pasti akan takut duluan.

Awalnya Chaewon memimpin balapan, namun seiring semakin cepatnya mereka, disusul oleh Yujin. Tapi tetap saja Yuri masih bisa mengalahkan mereka berdua.

Dan saat hampir garis finish, tiba tiba Minju mengeluarkan trik andalannya, sehingga dirinya duluan lah yang sampai di garis finish, hanya beda sekian detik dengan Yuri.

Sesampainya di markas, Minju kegirangan bukan main karena mendapatkan empat ratus dolar. Siapa yang tidak suka uang? Tentu saja semua orang suka, termasuk Minju.

"Nice lah," puji Chaewon saat turun dari mobil.

"Hehe makasih."

"Kacau Ju," kata Yuri sambil terkekeh.

"Lagi hoki," sahut Minju.

"Bagi dong hehe traktir makan," celetuk Yujin.

"Iya nanti semuanya ditraktir kok, tenang aja."

mission impossible | izoneWhere stories live. Discover now