Tanpa disadari Viona, Dave ternyata mengikuti Viona dari belakangnya dengan diam-diam. Ia hanya bingung dengan sikap Viona hari ini yang terlihat lesu. Jika kalian Tanya ia diam saat didepan tadi, maka jawabannya ada pada Viona sendiri. Ia yang meminta Dave untuk pura-pura tidak kenal dirinya saat Viona sedang bersama dengan Darren.

''Muka kamu kenapa lesu banget?'' ujar Dave tiba-tiba. Dan tentu saja hampir membuat jantung Viona copot.

''Bisa nggak sih, nggak usah ngagetin orang. Kalo jantung gue copot gimana?'' racau Viona. Bahkan ia tidak sadar ia telah memakai Lo-gue didepan Dave. Tapi Dave tidak merasa keberatan sama sekali.

Bukannya merasa bersalah Dave malah tertawa melihat ekspresi Viona yang terlihat lucu didepannya.

Viona hanya mendengus dan mengabaikan keberadaan Dave yang didepannya sekarang.

Merasa cukup barulah Dave berhenti tertawa. Entah apa yang ia rasakan, yang pasti hari ini ia tertawa bukan karna terpaksa melainkan karna keinginan-nya sendiri. Ia tidak pernah tertawa lepas seperti ini saat didepan para pacarnya yang lain. Dan semua itu hanya karna wajah seorang Viona. Sungguh luar biasa.

''Kamu kenapa sih? Lagi ada masalah yah?''

'iya, dan masalah itu ada sama lo' jawab Viona dengan membatin sambil memberikan tatapan kecewanya kepada Dave. Viona sadar dengan sikap nya sekarang tapi biarlah sekali ini saja dia akan jujur sebelum ia akan memulai berbohong dan melakukan kejahatan.

Mendapat tatapan seperti itu, Dave menjadi seperti orang yang telah melakukan kesalahan buat Viona. Dave hanya bisa mengaruk kepalanya yang tidak gatal dan mengalihkan tatapannya keseluruh penjuru kelas agar matanya tidak bertemu dengan mata Viona yang sudah terlihat berkaca-kaca.

''Oh aku lupa, tadi aku dipanggil Bu Ria keruang Guru. Aku pergi dulu yah'' selesai berucap Dave langsung lari terbilit-bilit keluar kelas. Ia sudah tidak tahan ditatap seperti itu dari Viona.

Kalian ingin tahu keadaan Viona? Ia hanya tertawa sumbang melihat sikap Dave. Sambil menghapus air matanya yang lolos dari pelupuk matanya.

Sekolah sudah membunyikan bel tanda jam pertama sudah dimulai, tapi entah kenapa kelas mereka belum juga terlihat tanda-tanda akan kedatangan guru. Stevany juga hari ini tidak bisa masuk sekolah karna ia harus menjaga nenek nya yang ada di rumah sakit. Ia pasti akan kesepian.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tiba saat jam pulang sekolah Darren langsung menjemput Viona didepan kelasnya takut Viona lari lagi sama seperti kemaren. Ia langsung menarik tangan Viona dengan lembut dan membawa Viona didepan mobilnya.

Tadi saat jam istirahat Darren mendapat telephon dari Mama nya buat mampir sebentar di Mall untuk membeli kue kesukaan Mamanya, jadi terpaksa ia dan Viona harus mampir dulu ke pusat pembelanjaan tersebut. Viona hanya mengiyakan tanpa membantah, hari ini sepertinya ia kehilangan semangat hidup lihat saja ia dari tadi hanya mengangguk tanpa membantah walaupun ia sudah lelah.

Setelah Dave mengatakan akan keruang guru, dari situ juga ia tidak pernah melihat Dave bahkan ia sudah ke rooftop sekolah untuk mengecek keberadaan Dave hanya untuk sekedar berpura-pura, tapi saat ia kesana ia hanya mendapatkan keberadaan ketiga temannya. Bahkan ketika ditanya mereka menjawab kompak kalau mereka tidak melihat Dave. Jadi dimanakah si Playboy itu berada? Ingat Viona sedang berusaha move on jadi jangan salahkan jika ia akan melupakan balas dendamnya.

Karna terlalu banyak memikirkan Dave, ia tidak sadar jika mobil yang ia naikin sekarang sudah berhenti tepat didepan pusat pembelanjaan terbesar yang ada di Jakarta.

Ia langsung turun dan mengikuti langkah kaki kakaknya yang ada didepannya sambil menundukkan kepalanya sedikit.

Setelah sampai didepan toko kue itu Viona tidak ikut masuk bersama Darren ia hanya menunggu didepan toko saja sambil memperhatikan orang-rang yang berlalu lalang didepannya.

Diantara banyaknya pengunjung di mall tersebut hanya dua orang itu yang dapat membuat tatapan Viona terkunci pada mereka. Dan dua orang itu tidak lain adalah Dave sendiri dan seorang gadis cantik yang sayangnya Viona tidak kenali. Terlihat dari seragam yang ia pakai juga sudah berbeda dari seragam yang ia, Dave dan Darren pakai. Tentu saja Viona tidak mengenalnya.

Sementara yang ada didalam toko, Darren baru saja selesai melakukan pembayaran. Setelah selesai ia langsung keluar dari toko itu cepat-cepat, ia sudah tidak tahan digoda-goda oleh mbak-mbak yang ada didepan kasir itu. Saat keluar ia mendapati Viona yang terlihat melamun sambil menatap dua insang yang sedang tertawa bersama. Ia tentu saja mengenal laki-laki tersebut. Yang tidak lain adalah berandalan sekolah, Dave. Sekaligus playboy.

''Kenapa ngelihatin mereka kayak gitu?''

''Lo ngagetin gue tahu nggak'' dengus Viona sambil memegang dadanya takut-takut jantungnya copot.

''Jangan sampai lo pacaran sama dia. Atau gue habisin dia'' setelah berucap itu, Darren langsung meninggalkan Viona yang mematung ditempatnya.

Kenapa gue harus jatuh cinta sama orang yang salah? Batin Viona berucap setelah itu ia langsung mengejar Darren.

tolong jawab jujur yah.

cerita aku jelek atau bagus? nggak usah bohong yah.

satu lagi. lanjut atau berhenti?

DaVioDonde viven las historias. Descúbrelo ahora