3. Dewi Kimia dan Pangeran Remedial

Start from the beginning
                                    

"Iyaa. Dicicil juga nggak papa kok. Dijamin setelah lo sukses olshop, lo bakalan bawa duit jajan terus setiap hari."

Tapi Aisha, Shasha nggak bawa cash karena nggak mau ribet. Enakan langsung transfer pake HP......

"Oiya lo udah nyiapin nama olshop?"

"Belom."

"Namanya harus menarik ya. Gua sih Ay Shop. Lo apa?"

"Goldieberry?"

"ANJENG BAGUS JUGA. OKE OKE. LO JUALAN DIMANA? BIKIN GRUP AJA. TAPI JANGAN JUAL DI ANAK SEKOLAH INI LAH. UDAH LANGGANAN GUA SEMUA."

"I,iya.. oke Aisha."

Renjun yang denger percakapan itu cuman mantau sambil geleng-geleng. Shasha nyengir. Rena salah paham.


💎

Istirahat kali ini Shasha nggak pengen belajar atau baca buku. Cewek itu laper karena tadi pagi cuman minum segelas air hangat yang di campur sama madu.

Pas Nakyung dan temen lainnya mau ke kantin, Shasha ditawarin. Tapi Shasha nolak soalnya dia lagi nunggu Renjun ke kelasnya buat minta kunci lab.

Baru aja diomongin, cowok yang selalu jadi patner olimpiode-nya itu dateng juga. Dia nggak bawa buku, cuman bawa iPad sama beberapa kertas hvs yang di staples pinggir kiri atasnya.  Kayaknya itu kumpulan rumus yang dia rangkum. Entahlah.

"Mana?" Renjun menengadahkan tangannya di hadapan Shasha.

"Wait." Shasha ngerogoh kantung depan tasnya. "Nih,"

"Thanks, gua duluan."

"Eeh, tadi kenapa heboh banget?" Shasha jalan cepet nyusulin Renjun. Keduanya sekarang jalan bersebelahan.

"Kapan?"

"Tadi. Lo sama Lia."

"Oh. Biasalah. Siapa lagi si di hidup gua yang suka berulah dan ngerepotin gua."

"Eh? Maksud lo Rena? K,kok? Kenapa jadi lo di rumorin jadiannya sama Lia?"

"Sebenernya tas yang di pake Lia itu tasnya Rena. Terus gatau deh gua ngapain di tuker tuker segala. Lo paham kan gimana jalan pikiran orang bodoh susah di mengerti?"

Shasha mengulum bibir. "Kok tasnya dia sama kayak lo?"

"Gak tau lah. Lo ngapain jadi ngikutin gua sampe sini?"

"Gua mau ke kantin rencananya. Laper. Chef di rumah gua liburan ke London katanya. Jadi gua nggak makan tadi pagi."

"Nyokap lo gak ada?"

"Masih pergi. Mungkin lusa pulang."

"Oh yaudah, kita beda arah nih. Gua duluan ya."

"Okay."

Shasha belok kanan. Renjun belok kiri. Shasha meskipun anak olim dan pinter, bukan berarti Shasha nerd yang sampai nggak dikenali orang.

Sepanjang koridor ada aja yang nyapa cewek itu. Shasha dengan ramah senyum. Wajah juteknya pas diem aja langsung luntur kalau dia udah senyum cantik kayak gini.

Royaltionship [✓]Where stories live. Discover now