"Aku kan hanya bertanya." keluh Kai. "Lagipula tadi Baekhyun hyung mengatakan tadi ada Luhan hyung datang ke mini concert kita."

LUHAN?

Mungkin saja kehadiran pria berwajah cantik itu bisa memicu aksi nekad seorang Sehun. Tapi, apa dia melihat perbuatan Sehun terhadapnya? Suho larut dalam pikirannya, mengira-ngira dari mana bocah itu tau kehadiran mantan pacarnya?

.

.

Sebuah ruangan VVIP di bar kembali menjadi tempat Sehun mengusir pikirannya yang kacau. Pertama kalinya ia merasa mual ketika baru menghabiskan setengah botol bir. Matanya sudah berkunang-kunang dan tenggorokannya pun panas. Ia melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Lewat tengah malam, masa bodoh jika nanti ia akan kena omelan dari para member.

Saat ingin menghubungi Guanlin, muncul pop up notification dari orang yang sangat ingin ia lupakan. Tidak ambil pusing, ia pun mengacuhkan pesan masuk itu. Seperti tidak menyerah, tak lama muncul lah panggilan masuk. Sehun memutar bola matanya kesal, ia meruntuki habis-habisan jarinya yang seperti ingin menekan menu 'accept' pada panggilan itu.

"Hm?"

'Kau dimana?' terdengar suara Luhan yang sebenarnya selalu merdu di telinganya.

"Bukan urusanmu." jawab Sehun datar, sudah cukup ia merasa menang setelah berhasil mencium Suho tadi di hadapan para penggemar, terutama Luhan.

'Kau ada di bar?' sepertinya Sehun lupa suara keras dari musik di luar ruangan dapat terdengar.

"Sudah ku bilang bukan urusanmu!" Ia memutus percakapan itu, lalu membanting ponselnya karena kesal.

Namun tak lama pintu ruangannya terbuka dan terlihat Luhan masuk dengan pakaian yang basah. Sehun yang semula acuh jadi bertanya-tanya apa di luar sedang hujan makanya pemuda itu basah kuyup.

"Kau lupa mengatakan pada mereka, kalau kita sudah putus." kata Luhan, ia melepas mantelnya dan meletakannya di sofa.

Ya, Sehun memang belum memberi tau pihak bar kalau ia tidak mengizinkan siapapun masuk termasuk Luhan. Tentu saja pemuda ini bisa masuk  se enaknya karena di tempat ini mereka sering datang bersama.

Tanpa bicara Sehun mengambil ponselnya dan melangkah pergi. Tapi, Luhan menjerat tangannya. Sekejap mata, pemuda cantik itu menggapai bibir tipis Sehun.

Entah sihir apa yang membuat si maknae ini melemah, lututnya lemas, dan ingin sekali ia menggapai tengkuk Luhan seperti dulu untuk memperdalam ciuman mereka.

"Rasanya belum berubah kan?" Pertanyaan dari Luhan pun seperti menyadarkan dirinya seketika. Ia pun meruntuki dirinya yang tidak menolak. "Aku belum bisa merelakan bibirmu untuk Junmyeon."

Sikap Luhan membuat kening Sehun berkedut. Mereka sudah putus dan sepantasnya untuk saling melupakan. Sehun tidak ingin lagi berhubungan dengan orang yang sudah membuangnya. Rasa sakit hati itu belum hilang.

"Kau masih mencintaiku kan?"

Sehun yang jengah, akhirnya memilih untuk pergi. Namun, saat membuka pintu, wajahnya terkejut bukan main ketika melihat Suho berdiri di sana.

APA YANG DIA LAKUKAN DISINI?

Sehun langsung mengamit tangan Suho dan membawanya keluar dari bar. Sementara Luhan masih terdiam di ruangan sambil membanggakan aksinya.

Di dalam mobil, Sehun terus melirik ke Suho yang masih dalam diam.

SUDAH BERAPA LAMA DIA BERDIRI DISANA?

Tidak ada yang mereka bicarakan. Suasana jadi kaku dan Sehun belum berani mengatakan apapun. Suho seperti memandangi wiper yang bergerak menyingkirkan air hujan dari kaca depan mobil.

APA DIA MENDENGAR SEMUANYA?

Pening di kepala Sehun berganti menjadi kebingungan. Sikap Suho yang seperti inilah hal paling menakutkan dari seluruh member X-EXO.

"Guanlin memberitauku bar yang sering kau kunjungi." Suho tiba-tiba bersuara. "Hari sudah larut dan kau belum kembali."

Sehun jadi merasa bersalah karena tidak menyangka akan di susul oleh leadernya. Bukan omelan yang di dapat melainkan kalimat yang membuat dirinya merasa di perhatikan.

"Besok hyung akan ke kantor kan?"

Suho mengangguk lalu menoleh pada Sehun. Mereka bertemu pandang.

"Aku boleh menemanimu?"

Suho tidak tau harus mengiyakan atau malah melarangnya. Jadwal grup sudah di atur ulang untuk dua hari ke depan, itu artinya para member memiliki waktu luang. Tidak ada alasan baginya untuk melarang Sehun datang ke kantor. 

.

.

Leeteuk membanting remote TV itu ke meja, tak mempedulikan suara yang membuat beberapa orang di ruangan itu terperanjat. Helaan napas berat juga terdengar. Tanpa sadar Suho menggigit bagian bawah bibirnya karena belum pernah melihat pria paruh baya itu marah. 

"Apa kau yang merencanakan ini?" Leeteuk langsung menunjuk Suho yang spontan melambaikan tangannya di depan dada. 

"Tidak, bukan begitu, hal itu spontan di lakukannya karena Sehun terbawa suasana." Pada awalnya Suho ingin mengatakan hal itu adalah ide tergila dan tidak pernah terlintas di otaknya. Tapi, sebagai leader ia harus melindungi membernya terutama si maknae.

Pria itu menyesap habis sisa kopi susu di cangkirnya lalu menatap Suho dalam. "Itu tidak akan jadi masalah jika kau adalah seorang wanita. Aku memang memasangkanmu dengan Sehun, tapi..." 


T B C 

Tapi apa bapak Leeteuk yang terhormat?? hehe

So, guys jangan lupa untuk vote and comment ya...

Official CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang