5. Cahaya Pertama

674 76 2
                                    


HAPPY READING
______________________________

________________________

_______________

_________

_____

__

Aku, Yezzy dan El'vern sampai di suatu ruangan besar nan gelap. Kami sudah berjalan jauh di 2 lorong hingga sampai ke sini. "Ihh, ga suka hawanya" gumam Yezzy yang bersembunyi di sebelahku. "Kenapa? Aku rasa biasa saja" ucapku sambil memecah cahaya di tanganku yang lalu pecahan cahaya itu menyebar memberi pencahayaan di seluruh penjuru ruangan.

"Entah.. Rasanya dingin, mengerikan dan.. Kuat? Kuat dan berbau.. Faimer. Faimer! Mereka berbau.. Sangat kuat!" ucap Yezzy.

"Faimer?? Makhluk itu yang katanya hanya di punyai keluarga kerajaan asli dari kerajaan Neilyn yang melegenda itu? Mana mungkin ada di sini" ucap ku. "Aku ini berasal dari klan naga yang kuat! Aku tahu itu. Dulu, sangat dulu sekali--"

"Semua binatang sihir mempunyai klan mereka sendiri. Ada sekitar 7 klan binatang sihir yang paling melegenda. Klan naga langit Drazui, Klan rusa Faimer, Klan naga alam Wimmpix, Klan srigala Luowyn, Klan rubah Fovxy, Klan burung Phoniexx, dan Klan ular Sinea. Klan hewan sihir ini saling terhubung, leluhur mereka, mengikat suatu hubungan, sehingga di manapun keturunan hewan sihir selanjutnya, mereka bisa saling mengetahui keberadaan satu sama lain saat berada di tempat yang sama. Begitu?" potong El'vern.

Yezzy mengangguk angguk. "Dah Ella, sejak kapan cahayamu jadi biru?" tanyanya. Aku menoleh melihat cahaya besar biru di tengah ruangan. Cahaya itu lalu mengecil dan membentuk kristal biru. "Itu cahaya biru gelap di pohonnya?? Yang berubah menjadi kristal" tanya ku memastikan. "Ya mungkin. Coba kalian ke sini, lihat di sini ada yang bergerak!" seru El'vern sambil melambaikan tangannya untuk mengajakku dan Yezzy mendekat.

"Apa itu.. Dia berlarian" gumamku sambil memandang lekat ke kristal. "Itu Faimer! Dia ada di dalam kristal!" seru Yezzy sambil terbang mendekat. Yezzy terbang mengelilingi kristal. Cahaya emas keluar dari tubuhnya, dan kristal itu pecah.

"Huaa, akhirnya aku bebass!!" seru rusa kecil berwarna putih itu. Dia berlarian di sekeliling ruangan dan berhenti karena menatap Yezzy. "Oh, kau naga klan drazui itu ya? Waahh, kau tampak seperti ayahmu" ucapnya. "Kua kenal ayahku?" "Ya, aku pernah bertemu sekali dengannya. Oh ya, kalian sedang apa di sini?"

El'vern maju selangkah dan mengambil serpihan kristalnya. "Ella, kita butuh kristalnya, hewannya atau yang seperti tadi, sebelum Yezzy pecahkan?" tanyanya. "Entah" jawabku.

"Oh! Kalian bukan dari dunia ini kan. Kalian menemukan cahaya di pohon tempat kalian datang itu? Wah menarik. Dulu juga ada yang mencari kami para cahaya, tapi kami sendiri tidak penah menemukan adanya yang berhasil menemukan salah satu dari kami. Paham kan kalian?" ucap Faimer itu.

"Hah.. Paham aja sih" jawab El'vern. "Sekarang, karena kami menemukanmu, apa yang bisa kami bawa? Kami mau kembali" ucapku. Faimer kecil itu mengeluarkan cahaya di matanya. Serpihan kristal berterbangan dan menyatu kembali. "Aku dan kristalku" jawabnya.

.

.

.

"Kau tak tahu di mana lokasi cahaya lainnya?!" seru El'vern. Kami tadi mendengarkan beberapa cerita di sini. "Yeah.. Kami bertemu di ruangan serba putih. Hanya itu saja, di ruangan itu kami juga bisa berbincang bincang" ucap Faimer kecil santai.

"Kau tak pernah bertanya di mana mereka?" tanya Yezzy. "Dulu pernah.. Tapi udah lupa" jawab yang di tanya ringan. "Cih, ga guna" omel El'vern kesal.

"Itu sudah berabad abad paham.. Tentu saja aku lupa" bela Faimer. "Sudahlah.. Kita pergi saja bagaimana? Kita kembali. Suhu di sini mending" ucap Yezzy. "Iya ya.. Kenapa jadi sangat dingin" gumamku.

"Kristalku itu sumber panas dan kehidupan goa ini. Dulu goa ini adalah goa es paling dingin di dunia ini. Jadi saat aku masuk ke mari, esnya perlahan hilang. Mungkin karena kristalku dan aku sudah berpindah dari tempat kami dan jadi milik kalian, goa ini akan kembali jadi goa es terdingin" ucap Faimer.

"Upss, ini bencana. Jika goa ini membeku, semua yang ada di dalamnya akan membeku juga. Kita harus segera keluar" ucap Faimer.

Aku melihat adanya es yang keluar di ujung ruangan, menyebar dengan cepat. Sontak aku mengeluarkan sayapku dan terbang cepat sambil menggendong Faimer. El'vern dan Yezzy langsung menghilang ke ruang jiwa mereka. Dasar gak setia kawan..

"Terlambat. Di depan sana sudah ada es yang menutup jalur keluar. Bisakah kau teleport?" ucap Faimer. "Tidak.. Um, bisa saja, tapi aku tidak bisa konsentrasi, pikiranku.. Terganggu" ucapku.

"Goa ini juga memecahkan konsentrasi makhluk hidup di dalamnya saat membeku.. Gawat"

Pandanganku buram. Semua yang faimer itu ucapkan tidak masuk ke kepalaku satu pun. Semakin lama pandanganku tertutup abu hitam. Di depan sana, dengan sama aku masih bisa melihat es yang menyebar. Kini, sayapku rasanya berat dan susah di gerakkan.

Kepalaku makin pusing dan mungkin aku jatuh. Tapi sesaat sebelum bebar benar gelap, aku melihat adanya kertas yang mengerubungiku, di tambah sekumpulan kelopak mawar hitam. Dan semua gelap.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

HAE HAE SEMUAA

Udah lama ga up yak..
Maklum lagi kacau pikiranku, idenya terbang menjauh..
Huhuhu..
*nangis

Makasih udah nungguin dan udah baca, makasih dukungannya!!

(´ ▽`).。o♡

MLA S2 : Journey To The War[Hiatus]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu